DAERAH
Masyarakat Perlu Dipahamkan Tentang HIV/AIDS
MAGELANG,JARRAKPOS.COM – Masyarakat perlu dipahamkan tentang HIV/AIDS sehingga dapat mencegah secara dini agar tidak terinfeksi atau tertular penyakit berbahaya tersebut, serta menyikapi penderita HIV/AIDS. Hal itu terungkap dalam acara “Sosialisasi HIV Bagi Stakeholder Kecamatan Windusari”, Rabu (30/10/2024).
Acara yang dilaksanakan di Aula Puskesmas Windusari itu dengan narasumber Pemegang Program HIV Dinas Kesehatan Kabupaten Magelang, Muhammad Izzudin Khoirul Anam, A.Md. dengan materi “Aku Bangga Tahu HIV-AIDS”. Hadir mengikuti kegiatan Forkopimcam Windusari, Kepala Puskesmas Windusari, pimpinan instansi lintas sektor, Ketua Paguyuban Kepala Desa, Kepala Desa Windusari, dan para Kader Kesehatan Kecamatan Windusari.
Camat Windusari Edi Purnomo, S.H. dalam sambutannya mengatakan bahwa dewasa ini diketahui telah tercatat HIV/AIDS sudah sampai di tingkat wilayah di Kabupaten Magelang. Pihaknya berterimakasih adanya sosialisasi HIV/AIDS di Kecamatan Windusari ini.
“Semoga materi sosialisasi menjadi acuan untuk memahamkan masyarakat tentang pencegahan HIV/AIDS dan cara menyikapi penderitanya,” ujar Edi Purnomo.
Kepala Puskesmas Windusari drg. Irmena Rida Yularwati perlunya sosialisasi ini mengingat belum banyak anggota masyarakat yang mengetahui lebih dalam tentang HIV/AIDS. Terutama terkait penyebab dan akibat dari virus HIV yang menyerang sistem kekebalan tubuh.
Kepala Puskesmas berharap sosialisasi ini memberikan wawasan terkait pemahaman, pencegahan, tindakan, dan penanganan HIV.
“Kami berharap materi sosialisasi ini nantinya sampai ke masyarakat melalui para Kader Kesehatan yang ada di setiap desa,” harap drg. Rida.
Narasumber sosialisasi, Muhammad Izzudin Khoirul Anam, A.Md. memaparkan materi tentang HIV/AIDS dengan santai namun serius, sehingga audien mampu mencerna isi paparannya. Dikatakan HIV (Human Immunodeficiency Virus) adalah virus yang merusak sistem kekebalan tubuh dengan menginfeksi dan menghancurkan sel CD4. Sedangkan AIDS (Acquired Immunodeficiency Syndrome) adalah kumpulan dari beberapa gangguan kesehatan yang disebabkan oleh lemahnya sistem kekebalan tubuh.
“Cara menghindari HIV yaitu dengan ABCDE. A= Abstinence, tidak berhubungan sesual berisiko; B= Be Faitful, setia pada pasangan; C= Condom, menggunakan kondom; D= Drug No, tidak mengonsumsi narkotika; E= Education, komunikasi, informasi, dan edukasi,” terang petugas yang akrab disapa Aan ini.
Dijelaskan Aan, HIV penyebarannya melalui cairan. Yaitu cairan kelamin pria dan wanita, cairan ASI, dan darah. Sementara Fase HIV menuju AIDS yaitu Fase Windows (1-6 bulan), di mana virus telah masuk dan menginfeksi namun belum dapat terdeteksi. Fase HIV+ (1-10 tahun), HIV terdeteksi tapi belum muncul gejala dan penderita masih dapat beraktivitas seperti biasa.
“Fase AIDS, infeksi oportunistik yang disebabkan oleh jamur, virus, bakteri, dan parasit lain,” terang Aan.
Aan menjelaskan, dalam mengobati HIV perlu intens dan berkelanjutan, bisa melalui terapi antiretroviral (ART) yaitu mengobati infeksi HIV dengan beberapa obat. Karena HIV adalah retrovirus, obat ini biasa disebut sebagai obatantiretroviral (ARV).
“Tujuan pengendalian HIV/AIDS ini diharapkan tahun 2023 tercapai 3 Zero. Zero Infeksi Baru, Zero Kematian, Zero Diskriminasi,” katanya.
Diharapkan peran serta stakeholder dalam pengendalian HIV, dengan turut memberikan sosialisasi tentang HIV/AIDS baik dalam lingkup instansi, maupun masyarakat. Serta menghilangkan stigma dan diskriminasi terhadap orang dengan HIV (ODHIV).
Editor : Feri
You must be logged in to post a comment Login