NEWS
Membuka Aksara di Dusun Pengemis
kegiatan membaca dan menulis bukanlah kegiatan yang dilakukan musiman atau sambilan, melainkan harus dilatih setiap hari, dimaknai hingga kekal dalam ingatan. Mulai pukul 15.00 Wita rumah Pintar Munti Gunung akan tampak lebih ramai. Satu per satu warga datang dengan sebuah harapan yang sama setiap harinya, yaitu saya bisa membaca. Daya ingat yang sudah menurun, kondisi kesehatan mata juga sudah berkurang, termasuk indera pendengaran menyesuiakan yang sudah tidak peka harus menjadi pemahaman tutor bahwa membuka aksara pada mereka ini harus dilakukan berkelanjutan tanpa henti.
Saya masih ingat betul bagaimana seorang kakek, umurnya 50 tahunan, sudah pension menanam kacang, namun masih aktif memelihara sapi, menjadi salah satu warga belajar. Ia belajar membaca sebab tertarik dengan buku ternak sapi yang ada di salah satu rumah pintar. Ia ingin sekali memanfaatkan seluruh bagian sapi menjadi lahan kehidupan. Ia tidak ingin memelihara sapi hanya untuk dijual tubuhnya begitu saja. Ia juga ingin mendapatkan susu sapi, mengolahnya, dan mendapatkan manfaat yang lebih banyak. Ia sering mengantuk kalua sudah diajar pada kelas mengenal huruf. Namun, kalimatnya “saya tidak ingin mati dengan kondisi buta huruf”, membuat salah seorang tutor tetap menyemangatinya. Seorang kakek dengan semangat luar biasa untuk menjadi terang setidaknya bagi dirinya sendiri. Bicara soal pengajar aksara dan tutornya, bisa dikatakan merekalah “guru hidup”. Mungkin bagi orang lain bisa membaca dan menulis adalah hal biasa, hal remeh temeh, namun bagi mereka warga buta aksara, bisa membaca dan terbiasa menulis, adalah anugerah yang diberikan lewat tangan-tangan terampil seorang tutor.
Meski mereka tak memiliki berks untuk dibaca dan ditandatangani, namun bisa membaca dan menulis akan memberikan mereka arti hidup yang lain. Sedangkan bagi kaum buta aksara katergori umur belia, bisa membaca dan menulis adalah bekal membuat hidup ini jauh lebih baik. Selamat membuka aksara. Semoga apa yang dibaca dan ditulis kemudian, tidak akan pernah menyesatkan akal sehat juga budi luhur manusia. ***
You must be logged in to post a comment Login