Connect with us

PARIWISATA

Mendadak Sepi, Satpol PP Bali Kembali Sidak Toko “Shopping” Tiongkok Bodong

Redaksi Jarrakpos

Published

on

[socialpoll id=”2522805″]


Denpasar, JARRAKPOS.com – Tim Gabungan Provinsi Bali kembali melakukan sidak yang menyasar toko-toko “shopping” yang ditenggarai milik orang Tiongkok yang tidak berijin (bodong). Mereka yang memicu adanya penjualan paket wisata Tiongkok ke Bali dengan harga murah. Wisatawan datang dengan harga murah, namun dipaksakan belanja pada toko-toko “shopping” yang telah ditentukan. “Kami tidak melarang mereka melakukan usaha tapi berkeinginan membangun usaha agar tetap ikuti aturan yang berlaku,” kata Kepala Bidang Trantib Satuan Polisi Pramong Praja (Satpol PP) Bali Dewa Nyoman Rai Darmadi di Denpasar, Kamis (25/10/2018).

Hal itu disampaikan usai melakukan sidak pada tiga toko “shopping” yakni Polo Tanah Kilap (milik PT. Kalimanta), Blue Eyes dan Royal Jewelry. Pada kesempatan itu hadir Ketua Komisi IV DPRD Bali Nyoman Parta, petugas dari Dinas Pariwisata Bali, Dinas Tenaga Kerja dan ESDM Bali, Dinas Perdagangan dan Perindustrian Bali, Kasat Pol PP (Badung, Denpasar, Gianyar), Tim Penegakkan (Korwas Polda Bali), Tim Operasi Gabungan Satpol PP Bali. Ia memgharapkan, sidak yang telah dilakukan dua kali mampu memberikan jawaban sorotan publik terhadap keresahan pelaku pariwisata legal karena mereka merusak harga paket wisata Tiongkok ke Pulau Dewata. “Memang dua kali sidak mendadak toko ‘shopping’ mendadak sepi pengunjung sehingga tidak ditemukan wisatawan Tiongkok berbelanja,” ungkapnya.

Baca juga :

Advertisement

https://jarrakpos.com/2018/10/25/rusak-aktivitas-pariwisata-bali-nyoman-parta-desak-tutup-toko-shopping-bodong/

Dugaan pemilik toko “shopping” yang berjaringan dapat mengikuti aturan yang berlaku dalam mendukung terwujudnya pariwisata berkualitas. Hal itu agar sesuai dengan harapan Wakil Gubernur (Wagub) Cok Ace yang disampaikan ketika Focus Group Discussion (FGD) Wisatawan Pasar Tiongkok di Kuta, Kamis (25/10/2018). Bahkan Wagub Cok Ace sempat melakukan pemantauan langsung ke lapangan dalam memastikan fakta yang terjadi pada beberapa waktu lalu. “Memang benar ditemukan tenaga asing yang bekerja, maka dari itu kami akan melakukan pemanggilan terhadap pemilik toko ‘shopping’ bersangkutan,” ungkapnya.

Ik-10/10/2018

Sementara itu, Wagub Cok Ace menambahkan, pihaknya meminta agar usaha yang merugikan agar segera dihentikan. Untuk itu, pihaknya sedang melakukan pembahasan, khususnya melibatkan Satpol Bali dengan tiga lokasi penting yakni Denpasar, Badung dan Gianyar. Tiga lokasi itu yang berpotensi yang memiliki toko “shopping”. “Maraknya aksi ini yang membuktikan terlenanya kita terhadap kebesaran Bali sehingga lupa bersaing dengan kompetitor,” ungkapnya. Untuk itu, pihaknya kegiatan itu sebagai bentuk pembelajaran dalam meningkatkan kualitas dan daya siang sehingga mampu bersaing dengan kompetitor. aya/ama

Continue Reading
Advertisement
5 Comments