Sumatera Utara
Menjawab Tantangan Transisi Energy 23% Di Tahun 2025, Project PLTA Batangtoru Dikebut 1 Tahun Lebih Awal
Tapsel, (JarrakPos)- Untuk memenuhi permintaan pemerintah Indonesia dalam melakukan Transisi Energy dari penggunaan bahan bakar dasar fosil kepada sumber daya alam terbarukan, PLTA Batangtoru berkomitmen melakukan percepat pembangunan Project PLTA 1 tahun lebih awal dari kontrak yang ada.
Sesuai PP. No. 79 tahun 2014 tentang Kebijakan Energi Nasional mendorong pemanfaatan Energi Baru Terbarukan (EBT) dan mengerem penggunaan sumber energi fosil. Kebijakan tersebut ditetapkan dengan target bauran EBT pada 2020 hingga 2050.
Penggunaan PLTA di Indonesia sebagai bahagian enegy baru terbarukan ditarget pada tahun 2025 Indonesia sudah menggunakan sebanyak 23% EBT termasuk PLTA untuk kepentingan listrik PLN.
Padahal kontrak kerja PT. NSHE (North Sumatera Hydro Energy) yang penyelesaian Project PLTA Batangtoru selesai pada Desember 2026, namun untuk ikut terlibat dalam memenuhi permintaan Indonesia, maka NSHE siap memacu pekerjaannya bekerja lebih cepat 1 tahun dari target yang ditentukan yakni diharapkan selesai pada Desember 2025.
Menurut Manejer Teknikal Relationship PT. NSHE, Indrajati Herumurti kepada wartawan beberpa hari lalu mengatakan, terkait percepatan dimaksud seluruh mindset manajemen dan karyawan PT. NSHE beranggapan Project pembangunan PLTA Batangtoru ini selesai di Desember 2025.
” tidak ada yang berpikiran pekerjaan ini selesai di tahun 2026, meski dalam kontrak penyelesaiannya selesai di Desember 2026″, jelas Herumurti di sela paparan meteri teknikal PLTA Batangtoru.
Tambahnya, Project PLTA Batangtoru sempat diexten oleh PLN disebabkan oleh kondisi waktu itu dunia diserang oleh covid-19 dengan waktu yang tidak dapat diprediksi, kemudian juga disebabkan oleh adanya perang dagang yang sempat mengguncang perekonomian dunia. Itulah kenapa Project ini diperpanjang selesai hingga 2026 .
Namun, kata Manejer Teknikal Relationship, pasca covid berakhir dimulai sejak awal tahun 2021 hingga tahun 2023 ini pendanaan kembali normal beriring dengan kecepatan progres pembangunan yang dicapai.
Sejak tahun 2017 awal mula Project ini dimulai hingga tahun 2021 progres capaian baru 11% , namun dengan normalnya kembali situasi perekonomian dunia, progress tersebut meningkat pesat kini mencapai 42% di tahun 2023 ini atau meningkat pesan sebanyak 31%.
Kami optimis Project ini selesai di Desember 2025 dan bahkan kami sudah mendelivery ke PLN agar mereka sudah siap menggunakan sumber daya yang kita miliki, jelas Herumurti. *(Ali Imran).
You must be logged in to post a comment Login