Connect with us

    EKONOMI

    Minyak Goreng Langka, Demer Sebut Mendag Curhat di Medsos Tak Etis

    Published

    on

    JAKARTA Jarrakpos.com – Wakil Ketua Komisi VI DPR RI. I Gede Sumarjaya atau “Demer” Linggih, menilai apa yang dilakukan oleh Menteri Perdagangan dengan curhat di Majalah Tempo ini sebetulnya tidaklah etis. Kata Demer, persoalan penyelesaian minyak goreng ini seharusnya disampaikannya dalam Rapat-rapat di dalam kabinet atau antar kementerian.

    “Jika alasan kelangkaan minyak goreng ini penyebabnya adalah soal kebijakan B30, seharusnya Mendag itu tahu bahwa B30 itu programnya presiden. Sifatnya mandatory. Jadi Menteri, apalagi Dirjen tidak etis curhat ke media mengkritik program presiden sebagai penyebab kelangkaan minyak goreng. Apalagi dari 47 juta liter produksi CPO kita, hanya 7 juta liter yang dialokasikan untuk biodieasel B30.”ucap Wakil Ketua Komisi VI DPR RI. I Gede Sumarjaya atau kepada redaksi Jarrakpos.com , Senin (7/2).

    Demer menyarankan agar Menteri perdagangan bisa fokus kepada tugas dan kewenangannya. Demer menyebut, jangan malah buang badan mengkritik kementerian lain.

    “Kalau sudah buang badan begini jangan-jangan memang tanda-tanda inkompetensi.”tutur politisi senior Golkar tersebut.

    Advertisement

    Dikatakan Demer, selama ini Pak Menko perekonomian sudah mendukung upaya kementrian perdagangan dalam menstabilkan harga minyak goreng dan menjamin ketersediannya. Menurut Demer, meskipun sudah tiga kali berubah-ubah Permendagnya. “Semua itu demi melayani rakyat dan menyukseskan pemerintahan Pak Jokowi. Tapi kalau memang tidak kompeten, tidak usah ngajak-ngajak orang lain, sampai memframing Bapak Airlangga hingga menjadi cover tempo dengan tampilan yang sangat tidak layak.”tutur Demer.

    Sementara itu, Demer juga menyoroti Majalah Tempo yang sangat tidak fair. Cover-nya memuat wajah Pak Airlangga Hartarto, tetapi dalam pemberitaannya justru tidak mewawancarai sama sekali Pak Airlangga sebagai Menko Perekonomian dalam kaitannya mengatasi persoalan minyak goreng.

    “Bahkan yang ada dalam Majalah Tempo ini adalah wawancara khusus dengan Menteri Perdagangan yang merupakan tanggungjawabnya dalam mengatasi minyak goreng ini.”terang Demer.

    Advertisement