NEWS
Momentum Hari Lahir Pancasila, Dorong Jokowi Segera Wujudkan Bandara Bali Utara
Ket foto : Peringatan Hari Lahir Pancasila di Taman Pancasila Jaya Denpasar, Desa Budaya Kertalangu, Jumat (1/6/2018) mendorong Presiden Jokowi segera wujudkan Bandara Bali Utara.
[socialpoll id=”2481371″]
Denpasar, JARRAKPOS.com – Melalui momentum Peringatan Hari Lahir Pancasila, Presiden Jokowi didorong melakukan pemerataan pembangunan antara Bali Utara dan Bali Selatan, melalui pembangunan Bandara Bali Utara yang merupakan solusi terbaik untuk menyeimbangkan pemerataan kesejahteraan masyarakat di Bali. Pernyataan itu disampaikan, Relawan Jokowi yang tergabung dalam Jaringan Pendamping Kebijakan Pembangunan (JPKP) Provinsi Bali bersama berbagai kalangan dan elemen bangsa saat melaksanakan Peringatan Hari Lahir Pancasila di Taman Pancasila Jaya Denpasar, Desa Budaya Kertalangu, Jumat (1/6/2018). “Apalagi program Presiden Jokowo yang disebut Nawa Cita selama ini sangat berkaitan erat dengan kesejahteraan masyarakat di Bali Utara, salah satunya keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia,” papar Ketua JPKP Bali, I Gede Putu Eka Budiyasa.
Peringatan Hari Lahir Pancasila yang juga bekerja sama dengan Seknas Jokowi ini juga kembali menguatkan pandangan bahwa Pancasila sebagai ideologi berbangsa dan bernegara di bumi Indonesia. Tidak satu pihak pun akan dibiarkan merongrong apalagi berkeinginan untuk mengganti ideologi Pancasila, sehingga semangat berbangsa dan bernegara ini akan menjadi modal dasar dalam pengamalan nilai dari butir-butir dalam Pancasila. Melalui momen ini JPKP mengajak seluruh komponen bangsa bersatu, berbagi dan berprestasi. Dari sisi persatuan sudah dapat dirasakan di Pulau Dewata namun bila bicara kata berbagai masih jauh dari harapan dan arah pembangunan di Bali. Untuk itu dipandang penting perlunya upaya agar bagaimana masyarakat bisa berbagai kesejahteraan melalui pemerataan pembangunan serta penguatan ekonomi masyarakat salah satunya dengan pembangunan Bandara di Bali Utara.
Ketua Umum Seknas Jokowi, Muhammad Yamin juga berpendapat sama dan sangat mendukung penuh keinginan masyarakat Bali untuk membangun Bandara baru di Bali Utara. Terlebih rencana tersebut sudah tercantum di dalam Perpres No.2 tahun 2015 yang perlu dikawal agar program tersebut berjalan lancar secepat mungkin di akhir pemerintahan periode pertama Jokowi. Harapan ini juga digambarkannya sebagai harapan masyarakat kepada pemerintahan yang pro rakyat kecil, karena dinilai mampu mengentaskan kemiskinan di Bali Utara yang jumlahnya masih banyak. Disamping itu Bandara baru ini bertujuan untuk mengurangi atau menghilangkan kesenjangan pembangunan antara wilayah Bali Selatan dengan Bali Utara. “Mari kita kawal bersama agar program ini benar-benar cepat terwujud, apalagi kami mendapat informasi bahwa konsorsium pembangun Bandara BATARA ini sudah siap bekerja sama dengan Desa Adat Kubutambahan, Perusda Bali, BUMN dan dukungan Pendanaan dari Bank Besar. Maka tidak ada lagi alasan lain kecuali harus segera dibangun,” tegasnya.
Peringatan Hari Lahir Pancasila tahun 2018 yang mengangkat tema “Kita Pancasila : Bersatu, Berbagi, Berprestasi” juga menguatkan kenyataan esensi peringatan yang juga menjadi kritik bagi pembangunan di Bali, sehingga perlu difikirkan oleh pemerintah Provinsi Bali hingga Presiden Jokowi untuk segera merealisasikan keseimbangan pembangunan antara Bali Selatan dan Bali Utara melalui pembangunan Bandara Internasional Bali Utara. Ketua JPKP Bali juga menegaskan harapan tersebut dapat diwujudkan sebagai jawaban bagi masyarakat Bali khususnya masyarakat Buleleng agar esensi berbagai dalam perayaan Hari Lahir Pancasila benar-benar bisa dirasakan, sehingga keadilan sosial di Bali semakin cepat terwujud disamping hal-hal lain yang sejatinya telah berjalan dan perlu terus ditingkatkan.
Ketua PHDI Provinsi Bali Prof. I Gusti Ngurah Sudiana juga mengatakan pentingnya pengamalan nilai-nilai Pancasila sebagai ideologi berbangsa dan bernegara. Terkait implementasinya di daerah utamanya di Bali juga bisa dikaitkan dengan pentingnya andil pemerintah menciptakan pemerataan pembangunan. Pembangunan Bandara di Bali Utara juga dipandang sebagai hal yang sangat penting dilakukan karena tidak hanya akan bicara tentang teori pemerataan namun sebagai praktek pemerataan ekonomi dan sosial Budaya di Bali Utara. Secara teknis Rektor IHDN Denpasar ini mendorong lokasi pembangunan Bandara yang sebaiknya diwujudkan di darat dengan tetap memperhatikan berbagai aspek secara matang bersama para ahli karena pembangunan yang akan dilakukan harus mempertimbangkan dampak jangka panjang bagi alam Bali. Begitu pula halnya dengan optimalisasi SDM (Sumber Daya Manusia) harus mampu menyerap tenaga kerja yang sudah bisa disiapkan di Bali Utara. “Tentu akan terjadi efek domino yang luar biasa dalam peningkatan ekononi bila pasti akan dibangun. SDM yang dipekerjakan sebagaian besar masyarajat lokal, kecuali SDM yang tidak bisa disiapkan di Bali utara,” tegasnya. eja/ama
Bima
01/06/2018 at 8:25 pm
Jarrak pos
Independent actual media on line terpercaya 2018
Bravo