NEWS
Mulai 1 April 2024 Tiket Masuk ke Pura Agung Besakih Dievaluasi
Badan Pengelola Minta Support Semua Pihak untuk Pelayanan, Keamanan dan Kenyamanan di Pura Besaki
Karangasem, JARRAKPOS.com – Sebagai implementasi dari Visi Pembangunan Bali Nangun Sat Kerthi Loka Bali melalui Pola Pembangunan Semesta Berencana menuju Bali Era Baru dengan mengacu ketentuan Pergub Bali No.5 Tahun 2023 tentang Badan Pengelola Fasilitas Kawasan Suci Pura Agung Besakih memiliki tugas dan kewenangan pokok untuk merumuskan kebijakan pengelolaan fasilitas yang ada di kawasan suci Pura Agung Besakih dan melaksanakan teknis operasional. Oleh karena itu, sebagai Kepala Badan Pengelola Fasilitas Kawasan Suci Pura Agung Besakih, I Gusti Lanang Muliarta terus berupaya untuk menjaga keberadaan Pura Agung Besakih dengan berbagai program dari Badan Pengelola Fasilitas Kawasan Suci Pura Agung Besakih.
Dikatakan kawasan Pura Agung Besakih saat ini sudah dengan fasilitas yang sangat luar biasa, seperti fasilitas parkir, kios dan sarana umum lainnya, berupa toilet dan sebagainya. Di sisi lain juga terus melakukan pembenahan dalam manajemen, di mana pelayanan, kebersihan, keamanan dan keindahan sudah melakukan berbagai perbaikan. Selain itu, juga ada beberapa program yang telah dilakukan, baik program berbicara spiritual, program berbicara budaya, termasuk juga program edukasi yang dilakukan. Untuk mensupport atau mendukung agar semua program bisa berjalan dengan baik, dan berkelanjutan, kita rencananya akan melakukan revisi / penyesuaian harga tiket masuk ke kawasan suci Pura Agung Besakih yang berlaku mulai per 1 April 2024.
Jadi tiket masuk akan dibagi menjadi dua, pertama tiket untuk domestik dan kedua tiket untuk wisatawan asing. Tiket tamu domestik akan terjadi perubahan dari Rp50 ribu menjadi Rp80 ribu. Sedangkan tiket tamu asing dari Rp90 ribu menjadi Rp150 ribu. “Kita akan tingkatkan untuk harga tiket tamu domestik sebesar Rp80 ribu dan tiket tamu asing atau luar negeri sebesar Rp150 ribu,” jelasnya, seraya menegaskan dengan harga tiket tersebut, sudah termasuk jasa sarung, toilet, guide lokal dan shuttle berupa kendaraan mobil listrik dari Pura Manik Mas ke Padma Bhuana. Diharapkan dengan kenaikan harga tiket masuk tersebut, bisa digunakan memelihara dan merawat semua fasilitas di kawasan Pura Agung Besakih. Di samping itu, juga bisa tetap menjaga pelayanan, kenyamanan, kebersihan di kawasan suci Pura Agung Besakih dan bila perlu menjadi lebih baik lagi.
Oleh karena itu, pihaknya juga akan membuat program-program yang berhubungan dengan spiritual dan budaya, sehingga akan menjadi acuan destinasi spiritual. Tidak hanya di tingkat Bali, maupun nasional, bahkan di tingkat dunia internasional. “Oleh karena itu, kami meminta dukungan semua pihak terhadap perubahan harga tiket ini. Mudah-mudahan kita harapkan bersama kawasan suci Pura Agung Besakih akan menjadi tempat spiritual yang menjadi kebanggaan masyarakat Bali dan Indonesia. Selain itu, juga menjadi tempat pelestarian budaya yang menjadi prioritas kita, dan terakhir untuk wisatawan adalah bonus sehingga mudah-mudah semua hal itu bisa dicapai dengan baik,” tandasnya, seraya menambahkan ada 3 prioritas kerja yang dilakukan oleh Badan Pengelola Fasilitas Kawasan Suci Pura Agung Besakih.
Pertama, bagaimana meningkatkan pelayanan tidak hanya kepada wisatawan yang hadir ke Besakih, tapi kepada seluruh pemedeg dan masyarakat yang datang ke Pura Agung Besakih. Kedua, kenyamanan, ketertiban dan keamanan menjadi prioritas kedua, sehingga semua pemedeg dan wisatawan yang hadir ke Besakih bisa merasakan kenyamanan, ketertiban, keamanan yang menjadi prioritas yang kedua. Sedangkan priorotas yang ketiga, bagaimana membuat kawasan suci Pura Agung Besakih tetap bersih dan hijau, sehingga yang menjadi prioritas ketiga bagaimana menjaga kebersihan dan juga keindahan di kawasan suci Pura Agung Besakih. Semua hal ini akan direalisasikan dengan 4 hal, yaitu pertama komitmen, tidak hanya badan pengelola, namun 3 pilar di Pura Agung Besakih, yakni desa adat, desa dinas dan badan pengelola harus terus menjaga komitmennya.
Kedua, keselarasan ketiga pilar ini untuk membawa kawasan suci Pura Agung Besakih tetap berjalan baik. Ketiga adalah perencanaan, eksekusi dan evaluasi, serta keempat adalah support yang diperlukan. “Hal itulah yang diperlukan, sudah dan sedang kita kerjakan. Ke depan apa yang akan dilakukan dengan mulai melakukan langkah-langkah untuk membuat kawasan suci Pura Agung Besakih menjadi kawasan yang lebih spiritual, lebih ada program pelestarian budaya, lebih ada program sosial dan pendidikan, sehingga dengan ketiga program ini diharapkan bisa menjadi kesinambungan antara pelayanan, kenyamanan, dan juga keindahan, plus ada bicara spiritual dan budaya, sehingga akan ada program yang mengarah ke spiritual dan budaya,” pungkasnya. tim/jp
You must be logged in to post a comment Login