Numerology 27 Juni 2018, Nama “Koster-Ace” Jadi Pemenang di Hari Pencoblosan

Denpasar, JARRAKPOS.com – Berdasarkan kajian yang sangat rumit dari Pakar Hypnocodesname (HCN), Ananta Wajendra menyatakan Kekuatan Nama pasangan calon (Paslon) Gubernur dan Calon Wakil Gubernur Bali nomor urut 1, Wayan Koster dan Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati (Koster-Ace) dipastikan jauh lebih unggul dari Paslon nomor urut 2, IB Rai Dharmawijaya Mantra dan Ketut Sudikerta (Mantra-Kerta). Hal itu diperkuat oleh ilmu Numerology banyak angka untuk tanggal 27 Juni 2018 saat pencoblosan nama Wayan Koster dan pasangannya Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati berpotensi menang pada tanggal tersebut, karena banyak pendukung dan melakukan lobi dengan kawan maupun lawan politiknya. “Nike (ini, red) untuk besok (Rabu, 27 Juni 2018, red) sekedar penguat, walaupun di HCN sudah ada hitungan Numerolgynya,” tegas Jendra sapaan akrabnya, saat dihubungi, Jumat (22/6/2018)

Dijelaskan meskipun nama kedua Paslon dipisah-pisahkan dari perhitungan ilmiah angka-angkanya, Paslon nomor urut 1 tetap jauh lebih unggul di hari dan tanggal tersebut. Apalagi namanya digabungankan, sehingga Kekuatan Nama “Koster-Ace” mencapai 65 persen atau lebih tinggi sekitar 10,5 persen dibandingkan dengan Paslon Mantra-Kerta. “Kalau dipisah pisah memang nomer 1 cukup powerful untuk besok (Rabu, 27 Juni 2018, red). Apalagi dari perhitungan sebenarnya sudah cukup dari HCN saja, karena Numerology sudah termasuk didalamnya,” bebernya seraya sebelumnya menyebutkan tingginya Kekuatan Nama Paslon Koster-Ace, sudah sangat jelas memastikan kemenangan Pilgub 2018 sekitar 65 persen, sehingga berpeluang besar menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur Bali mendatang. Pasalnya, keunggulan Kekuatan Nama Paslon Koster-Ace sangat mempengaruhi kehidupan Paslon, seperti keberuntungan kebahagiaan, kehormatan pernikahan dan kemashyuran sudah jelas Paslon Koster-Ace jauh lebih unggul. Bukan hanya itu saja, faktor lainya pun otomatis lebih tinggi sehingga di tatanan masyarakat Paslon Koster-Ace sangat berpengaruh.

Ia juga menjelaskan, selain penggabungan nama kedua Paslon, dirinya juga sudah melihat kekuatan nama masing-masing Paslon, terutama Sudikerta sangat rendah, atau dibawah 50 persen. Kekuatan Namanya. Seperti halnya Rai Mantra hanya mempunyai Kekuatan Nama mencapai 67 persen, sedangkan Sudikerta hanya mempunyai kekuatan nama hanya 43 persen, sehingga kalau digabung hanya 50 persen saja. Sementara Paslon nomor urut 1, Wayan Koster mempunyai kekuatan namanya mencapai 75 persen dan Tjok Ace mempunyai kekuatan 56 persen. “Baik digabung maupun tidak, tetap saja Paslon Koster-Ace, kekuatan namanya lebih unggul dibandingkan Mantra-Kerta,” tandas Jendra.

Berkaca pada Pilgub Jakarta pada 2017 lalu pihaknya mengakui sudah melakukan anilis kemenangan melalui kekutan nama. Dimana kekuatan nama Ahok mencapai 71 persen dan Djarot 70 persen, bila digabungkan kekuatan nama mereka mencapai 70,5 persen, sedangkan lawannya Anies mempunyai kekuatan nama 83 persen dan Uno 61 persen, bila digabungkan mencapai 72 persen. Sehingga sudah terlihat pasangan Anis dan Uno lebih unggul kekuatan namanya dibandingkan dengan Ahok-Djarot, dan dipastikan yang terpilih menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur adalah Anies dan Uno. Artinya pada Pilgub Bali 2018 bagi pasangan yang mempunyai kekuatan nama tertinggi itulah yang terpilih menjadi Gubernur Bali. “jelas faktor kekuatan nama sangat mempengaruhi kemenangan yang diraih, semakin tinggi kekuatan namanya semakin besar pula kemenangannya, dan ini bisa dibuktikan nanti pada Pilgub Bali 2018. Yang menjadi Gubernur Bali nanti pasti kekuatan namanya lebih tinggi dibandingkan lawannya,” pungkasnya. tra/ama