EKONOMI
Ongku P. Hasibuan : Setiap Karyawan Lama PT. AR Wajib Cari dan Didik Kader Pengganti Lokal dari Wilayah Lingkar Tambang Emas Batangtoru
Tapsel, (JarrakPos)- Dalam rangka meningkatkan serapan tenaga kerja lokal sekaligus alih pengetahuan, tenaga kerja lokal, PT. Agincourt Resources (AR) menerapkan program kaderisasi dengan mewajibkan karyawan lama (non-lokal) mencari dan mendidik pengganti dirinya dari daerah sekitar lingkar tambang emas Batangtoru.
Demikian disampaikan Bupati Tapsel 2005-2010, Dr. Ir. Ongku Parmonangan Hasibuan, MM kepada wartawan, di lobby Mega Permata Hotel Padangsidimpuan, baru-baru ini.
Informasi tersebut, menurut Ongku yang saat ini duduk sebagai Anggota DPR RI, beliau peroleh langsung dari GM Site PT. AR, Ir. Rahmat Lubis, dalam kunjungan beliau ke PT AR beberapa waktu yamg lalu. Pada kesempatan kunjungan tersebut, OPH demikian ia juga dikenal, membicarakan kebijakan PT. AR terkait rekrutmen tenaga kerja lokal yang berada di lingkar tambang emas Batangtoru.
Dalam pembicaraan tersebut, Rahmat Lubis, jebolan Teknik Pertambangan ITB, yang juga berasal dari masyarakat lokal, menempati posisi sebagai pimpinan tertinggi PT AR di lapangan saat ini, merupakan implementasi dari program rekruitmen dengan pola tersebut.
“Program tersebut menerapkan ketentuan bahwa setiap karyawan non-lokal diwajibkan mencari dan mengkader tenaga kerja lokal dengan imbalan bonus dari perusahaan”, kata Ongku.
Tafsir lingkar tambang, Ongku menjelaskan lingkar tambang terdiri dari beberapa ring. Untuk Ring 1 merupakan masyarakat yang berasal dari 15 desa/kelurahan di lingkar tambang, Ring 2 yakni masyarakat yang berasal dari Kecamatan-kecamatan di sekitar wilayah kerja tambang, meliputi Kec. Batangtoru, Marancar, Muara Batang Toru, Angkola Sangkunur, Angkola Barat, dan Angkola Selatan, kesemuanya di dalam wilayah Kab Tapanuli Selatan. Sedangkan Ring 3, mencakup wilayah Kabupaten/Kota yang dulu tergabung di dalam wilayah Tapanuli Selatan sebelum pemekaran, yaitu ke-5 Kabupaten/Kota di Tabagsel saat ini.
Porsinya berbeda-beda, tentu volume kuantitasnya masyarakat di 15 desa/kelurahan lingkar tambang yang lebih diprioritaskan dibanding masyarakat yang berasal dari Ring 2 dan 3, tutur Ongku menirukan bahasa Rahmat Lubis.
Menanggapi hal tersebut, salah seorang anggota DPRD Tapsel dari Fraksi PAN, H. Mahmud Lubis mengatakan sangat menyambut baik kebijakan yang dilakukan oleh Tambang Emas Batangtoru dalam merekrut ulang tenaga kerjanya berasal dari lingkar tambang, karena ini merupakan perubahan menuju yang lebih baik.
Namun, Mahmud meminta agar Tambang Emas Batangtoru lebih selektif soal identitas tenaga kerja pengganti dimaksud. Dalam artian tidak hanya bermodalkan KTP doang karena KTP bisa saja diganti setiap saat .
Seharusnya pihak manajemen mandalami apakah benar orang tersebut berasal dari lingkar tambang emas Batangtoru, ya bisa saja menyuruh seseorang mencari tahu ke lokasi apakah orang tersebut benar atau hanya modal KTP saja.
Terkait hal tersebut, Ongku menambahkan seyogianya seleksi awal tentang keabsahan status lokal dicheck oleh MC3 (Martabe Community Consultative Committee = Komite Konsultatif Masyarakat Martabe) yang kemudian berubah nama menjadi LKMM. Akan tetapi, setelah LKMM tidak ada lagi, PT AR melakukan verifikasi melalui bukti ijazah calon karyawan, untuk membuktikan kebenaran status lokalnya.
Selain perbincangan soal tenaga kerja, Ongku juga menceritakan kesepakatan Pemkab Tapsel semasa beliau menjabat sebagai Bupati dengan PT. AR terkait Program CSR dan program pemberdayaan masyarakat untuk peningkatan perekonomian masyarakat di lingkar tambang.
Dalam program pemberdayaan Ongku memaparkan, saat beliau jadi Bupati Tapsel, dalam upaya peningkatan ekonomi kerakyatan yang pertama dilakukan adalah memetakan potensi lokal, kemudian merumuskan perencanaan, pengelolaan, permodalan serta terobosan pangsa pasar untuk keberlanjutan program.
Di Batangtoru, kita melihat ada potensi pengembangan industri kecil makanan olahan, maka diprogramkan dan dikembangkan lah sentra IKM bidang makanan olahan seperti keripik tempe, keripik ubi, dan lain-lain, yang saat itu berkembang dengan baik. Akan tetapi saat ini saya tidak melihat lagi.
Pengembangan IKM di Tapsel saat itu cukup beragam, antara lain tenun di Sipirok, industri olahan salak di Angkola Barat, industri logam (pandai besi di Sipange), dan lain-lain.
Di Sipirok misalnya, kita lihat ada potensi tenun, untuk pengembangannya kita lakukan pelatihan, bantuan permodalan dari bank dibarengi jaminan kredit dari Pemkab (semacam jaminan kredit seperti Askrindo), hingga mendukung pemasaran produknya. Langkah awal yang ditempuh adalah dengan mewajibkan seluruh ASN memakai batik tenun produksi Sipirok setiap hari Kamis. Dengan kebijakan tersebut, serta merta tersedia pasar yang mencapai 12 ribuan potong pakaian seragam ASN per tahun. Ditambah lagi bahan gorden, taplak meja, dan lain-lain yang menjadi pasar tambahan dari produk tenun. Saat ini, Alhamdulillah industri tenun Sipirok sudah bisa mandiri.
Kemudian di desa Sipange, Sayur Matinggi ada potensi pandai besi, kita kembangkan dengan cara membangun sarana produksi, mengadakan mesin2 press, cor, dan finishing, seperti pencelupan atau electro coating. Para pengrajin dikirim berlatih di luar daerah, kemudian diminta para pengusaha kebun untuk menggunakan produk Sipange. Maka industri kecil tersebut pun bergairah dan berkembang.
Masih banyak lagi potensi daerah yang bisa dan mesti dikembangkan.
Akan adanya sinyalemen bahwa program pemberdayaan ekonomi masyarakat yang dibuat PT AR dinilai gagal oleh masyarakat sekitar tambang, maka pihak PT AR perlu melakukan evaluasi dan introspeksi, tutur Ongku.
Sebaiknya pihak Tambang Emas Batangtoru mendata ulang program yang sudah ada dan mempelajari apa yang menjadi faktor kegagalan dan bagaimana melakukan perbaikannya.
Terpisah Senior Manager Corporate Commnucation PT. Agincourt Resources , Katarina Siburian Hardono, saat dihubungi soal program rekrutmen tenaga kerja lokal dari PT. AR yang mewajibkan karyawan lama mencari tenaga kerja pengganti dari lokal lingkar tambang emas Batangtoru , belum memberikan jawaban. *(Ali Imran).
You must be logged in to post a comment Login