NEWS
Pangdam XI/Udayana Usut Tuntas Penebar Berita Hoax Prajurit
Ket foto : TNI yang bertugas menyalurkan bantuan untuk para korban gempa di Lombok.
Lombok, JARRAKPOS.com – Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Benny Susianto, S.I.P, meminta pihak kepolisian agar mengusut tuntas akun penyebar hoax terkait prajurit TNI yang bertugas menyalurkan bantuan untuk para korban gempa di Lombok. Beredarnya video yang diposting oleh tiga akun yakni @sr23_official, Instagram, @IndonesiaNews, dan @DetektifUpin, dinilai jauh dari fakta dan sengaja diplintir. Dalam video tersebut si prajurit menjawab sejumlah pertanyaan terkakait dengan penyaluran bantuan untuk para korban gempa Lombok belum bisa merata, namun pernyataan si prajurit dirubah menjadi pengakuam anggota TNI yang mengatakan bahwa bantuan dari pemerintah untuk korban bencana di Lombok NTB tidak merata dan hanya dijadikan ajang pencitraan semata bahkan banyak relawan mengaku bantuan sempat ditahan pihak Jokowi untuk nantinya diklaim bahwa bantuan tersebut berasal dari Pak jokowi! Tolong bantu viralkan.
Pangdam ditengah kesibukannya di daerah bencana pada Sabtu (18/8/2018) di Lombok menjelaskan, dalam video tersebut si prajurit menjawab sejumlah pertanyaan terkakait dengan penyaluran bantuan untuk para korban gempa Lombok belum bisa merata, namun pernyataan tersebut dipelintir. Video yang berdurasi 58 detik itu sesungguhnya hoax yang secara sengaja ingin mendiskreditkan dan mengadu domba TNI dengan pemerintah. “karena si orajurit yang direkam sama sekali tidak ada mengatakan bahwa bantuan pemerintah untuk korban Lombok adalah sebagai pencitraan, namun demikian, posting-an akun-akun tersebut menjadi viral,” tegas Pangdam lagi.
Dalam hal ini Pangdam IX/Udayana juga tidak memungkiri bahwa prajurit yang direkam itu adalah prajurit yang ditugaskan di daerah bencana khususnya di daerah Lombok Barat. Prajurit ini sesungguhnya tidak tau bagaimana pendistribusian bantuan yang sudah dilakukan diseluruh daerah bencana baik yang ditempuh dengan berjalan kaki, menggunakan sepeda motor, kendaraan truk besar maupun melalui jalur laut dan udara yang sudah dilaksanakan sejak jauh sebelum dia diwawancarai.
Kemudian dalam proses penyaluran bantuan kepada para korban yang mengungsi di daerah pelosok dan pegunungan, memang terdapat kendala dihadapkan dengan beberapa lokasi yang medannya cukup sulit dijangkau, baik dengan mobil maupun dengan kendaraan roda dua. Kendati demikian pihak TNI bersama dengan unsur terkait lainnya telah berupaya agar bantuan segera dapat disalurkan secara merata kepada masyarakat yang berhak menerima dengan berbagai cara. Bahkam sumbangan didistribusikan dengan cara dipikul, berjalan kaki maupun dengan menggunakan kendaraan motor trail untuk dapat menjangkau warga yang mengungsi sampai di pos-pos pengungsian yang paling terpencil sekalipun.
TNI senantiasa bekerja sama dengan unsur terkait lainnya, bekerja keras tanpa kenal waktu untuk meminimalisir segala kendala dan permasalahan yang ada. Sejak awal penugasan termasuk juga dalam penyaluran bantuan kepada warga masyarakat yang menjadi korban, apapun kendalanya dan apapun kesulitannya, TNI senantiasa melaksanakan tugas ini dengan niat yang tulus tanpa pamerih. TNI sepenuhnya menyadari bahwa masyarakat adalah sebagai ibu kandung, sehingga setiap gerak dan langkahnya juga diabdikan untuk mengatasi kesulitan rakyat.
Dengan kenyataan ini bila masih ada pihak yang menyatakan kerja keras TNI bersama unsur terkait lainnya sebagai suatu pencitraan, sungguh merupakan kekeliruan besar. Sebagai bukti memutar balikkan fakta, menghasut, mengadu domba dan menyesatkan masyarakat. Pangdam meminta agar pihak kepolisian mengusut secara tuntas para pemilik akun penyebar hoax dan fitnah tersebut sesuai hukum agar tidak berkembang menjadi bibit penyakit sosial yang meresahkan dalam suasana keprihatinan masyarakat yang sedang terkena musibah. Pangdam juga mengingatkan kepada seluruh masyarakat Indonesia agar bijaksana dalam memanfaatkan media sosial. “Netizen hendaknya tidak secara langsung percaya pada postingan-postingan tanpa ada informasi yang akurat, cek dulu kebenarannya sebelum ikut memviralkan,” demikian tutup Pangdam. eja/ama
You must be logged in to post a comment Login