EKONOMI
Pasar Phula Kerti Diresmikan, Bank BPD Bali Siapkan Kredit Rp4,6 Miliar
Denpasar, JARRAKPOS.com – Pasar Phula Kerti, Denpasar akhirnya diresmikan, sekaligus melaunchingnya QRIS (Quick Response Code Indonesia Standard) Bank BPD Bali, Senin (27/1/2020). Layanan transaksi online ini diharapkan nantinya menjadi sarana transaksi digital melalui Bank BPD Bali di lingkungan pasar tradisional. Hal tersebut diungkapkan oleh Direktur Utama Bank BPD Bali, I Nyoman Sudharma, SH.MH., karena saat ini Pasar Phula Kerti yang memiliki layanan QRIS dipastikan akan memudahkan transaksi jual beli. Bahkan dari segi keamanan pun sangat dijamin, sebab dipastikan meminimalisir terjadinya kehilangan uang di pasar.
Nyoman Sudharma melanjutkan, Pasar Phula Kerti yang memiliki 232 kios, sehingga pihaknya sudah siap mengucurkan kredit sebesar Rp4,6 miliar melalui program Kredit Pasar Bali Dwipa. Dikatakannya untuk saat ini sudah ada 96 pedagang di Pasar Phula Kerti yang memohon dan Bank BPD sendiri sudah merealisasikan 52 pedagang. “Proses kredit Pasar Bali Dwipa sangat mudah, dan anggunannya pun cukup menggunakan los dan kios saja, dan bunganya dikisaran 12 persen,” jelasnya. Direksi Bank asal Desa Ungasan ini, mengakui pertumbuhan QRIS di Bali sangat pesat, terutama di sektor UMKM, dan yang mendaftar hingga sekarang jumlahnya mencapai ribuan nasabah, baik itu tempat ibadah maupun merchant.
Baca juga: Awal Tahun 2020, Bank BPD Bali Serahkan CSR Ambulans RSUD Wangaya
Sedangkan pengguna QRIS di Pasar Phula Kerti sendiri sudah 46 orang yang mendaftar. “Dari 232 jumlah los dan kios di Pasar Phula Kerti sudah 46 yang sudah memiliki Qris, dan pastinya kita akan terus memberikan edukasi tentang pengguna QRIS,” ucapnya. Pada kesempatan itu, juga dilaksanakan uji coba transaksi memakai QRIS Bank BPD Bali di ‘Meli Bubuh Aji Rp1000’, yakni pada penjual bubur atas nama Ni Ketut Asriniati, serta Bank BPD Bali juga menyediakan CSR berupa penampungan sampah di Pasar Phula Kerti. Keadiran QRIS di Pasar Phula Kerti disambut positif oleh KPw BI Prov Bali, Trisno Nugroho mengingat Pasar tradisional menjadi salah satu fokus KPw BI untuk mengimplementasi QRIS.
Pasalnya, pasar merupakan representasi ekonomi kerakyatan dimana pedagang dan pembeli dengan skala ekonomi kecil dapat bertemu di pasar tradisional. “Jadi dengan adanya implementasi QRIS di pasar tradisional, kami berharap selain masyarakat kecil dapat menikmati kemajuan teknologi juga dapat mempercepat perputaran uang di usaha mikro ,kecil dan menengah. Dan berharap sarana pembayaran QRIS ini dapat meningkatkan omset penjualan, sehingga kesejahteraan pedagang semakin meningkat,” harapnya. Selain itu, Walikota Denpasar, IB Rai Dharmawijaya Mantra juga sangat mengapresiasi QRIS di Pasar Phula Kerti. Menurutnya Pasar Phula Kerthi merupakan bagian milik Desa Adat Sesetan, sehingga pengelolaannya juga oleh Desa Adat setempat.
“Kita mendorong adanya pergerakan ekonomi di pasar digital ini demi meningkatkan penjualan para pedagang. Salah satunya melalui penerapan penggunaan digitalisasi transaksi melalui penggunaan QRIS. Nah QRIS ini adalah produk Indonesia asli, sehingga kita tidak perlu khawatir uangnya keluar ke negara lain. Jadi kita harus bangga dengan produk kita sendiri,” paparnya usai meresmikan Pasar Phula Kerti yang disaksikan oleh Direktur Utama BPD Bali dan Kepala Kantor Perwakilaan BI Provinsi Bali. tra/ama