POLITIK
PDI Perjuangan Makin Garang Menangkan Pilpres dan Pileg
Ket foto: Ketua DPC PDI-P Kecamatan Kuta, Nyoman Graha Wicaksana.
Badung, JARRAKPOS.com – Kemenangan yang diraih PDI Perjuanga pada Pilgub Bali 2018 dengan mengusung Dr. Ir. Wayan Koster, M.M. dan Dr. Ir. Tjok Oka Artha Ardhana Sukawati, M.Si., dipastikan akan menjadi angin segar untuk kembali memenangkan Pileg dan Pilpres 2019. Pasangan Capres dan Cawapres Jokowi-Ma’ruf Amin yang diusung PDI-P diyakini akan mendapatkan suara signifikan di Bali sejalan dengan eforia kemengan Koster-Ace yang berdampak pada pemamtapan konsolidasi kader di tubuh PDI-P. yang semakin garang memenangkan Pileg dan Pilpres 2019 “Melihat situasi internal PDI Perjuangan saat ini sangat luar biasa utamanya semangat dari para kader. Atmosfir dari perjuangan meningkat sangat tajam, bahkan sejak Bapak Giri Prasta dipilih menjadi Bupati Badung,” ujar Tokoh Militan PDI-P asal Kuta, Nyoman Graha Wicaksana, Kamis (23/8/2018).
Ketua PAC PDI-P Kecamatan Kuta ini menjelaskan, hadirnya Bupati Badung sebagai Ketua Tim Pemenangan Koster-Ace Provinsi Bali untuk meraih kemenangan tidak terlepas dari keberhasilannya memimpin pemerintahan di Bumi Keris. Sebagai pemimpin Giri Prasta dinilai telah mampu mengayomi dan menjadi contoh bagi kader PDI-P sehingga di internal partai tercipta situasi yang kondusif dan saling mendukung. Beranjak dari semangat inilah yang dinilai akan menjadi kekuatan di Bali khususnya di Kabupaten Badung untuk bisa memenangkan pasangan Jokowi-Ma’ruf Amin dengan metaih suara terbanyak. Vibrasi kekuatan PDI-P di Kabupaten Badung tentunya akan menjadi corong dalam pemenangan Pilpres 2019 untuk memenuhi keingnan pemerintah di Bali membangun sistem pemerintahan satu jalur dari pusat hingga daerah. “Punya keyakinan kita akan meraih suara sebanyaknya salah satunya untuk memenangkan Jokowi,” ujar pemilik Bakung Sari Hotel ini.
Terjalinnya kebersamaan dan soliditas yang kuat di tubuh partai berlambang banteng moncong putih, dibawah kepemimpinan ketua DPC PDI-P Kabupaten Badung yang juga selaku bupati dikenal sangat merakyat. Secara langsung perhatian juga dicurahkan secara sama bagi partai yang telah membesarkannya, sehingga perhatian kepada kader memberi ruang agar dapat mengabdi dan mengambil peran langsung di masyarakat. Inilah yang dinilai sebagai dasar kekuatan PDI-P di Kabupaten Badung yang ikut meluas diseluruh Bali, sehingga kader menjadi semangat untuk berjuang dan bergotong-royong untuk membesarkan partai. “Semangat ini seperti kembali ke tahun 1998, tapa terkordinasi dan terkordinir masyarakat dan kader menaikkan bendera, melakukan syukuran dan lain-lain,” tandas Ketua Tim Teman GW Ini.
Keberhasilan memenangkan Pilgub Bali diatas 70 persen di Kabupaten Badung, jelas menjadi eforia dan menambah kepercayaan diri para kader untuk bersama-sama mendulang suara pada Pilpres 2019 untuk memenangkan pasangan calon Presiden RI Jokowi-Ma’ruf Amin. Ini juga menjadi ukuran kekuatan PDI-P mengakar hingga di tingkat desa. Bahkan diakui bakal calon DPRD Kabupaten Badung Dapil Kuta nomer urut dua dari Partai PDI-P ini, soliditas struktur partai sudah terlihat sangat jelas hingga ke anak ranting karena perhatian partai dari tingkat DPC hingga DPD menyentuh akar rumput (simpatisan, red). Tidak sesikit kondisi ini banyak membuat kader dan simpatisan yang sempat pindah haluan ke partai lain kini sudah kembali dan berani menampakkan diri sebagai bagian dari pergerakan partai politik dibawah bendera PDI-P. “Itu yang membuat kader semangat dan kader (tokoh politisi yang sempat gabung di partai lain, red) banyak yang kembali ke PDI Perjuangan,” ungkapnya seraya menambahkan kemenangan untuk meraih suara pada Pileg seirama untuk mendulang suara pada Pilpres 2019. “Kami yakin kemenangan di Pileg akan berlaku secara paralel dengan kemenangan di Pilpres. Apalagi masyarakat Bali banyak mengidolakan presiden Jokowi,” bebernya.
Kendati Kader PDI-P di Badung akan lebih mudah merebut suara rakyat, namun diakui mantan LPM Kuta ini tidak ada istilah Caleg pasti mendapatkan kursi bila tidak mau berjuang dan turun langsung ke masyarakat. Untuk itu tetap diperlukan kerjasama yang kuat dalam memenangkan Jokowi untuk menjadi presiden dua periode sejalan dengan upaya menyakinkan masyarakat agar terpilih sebagai wakil rakyat (DPR, red). Siapapun nantinya yang terpilih sebagai wakil rakyat untuk duduk di legislatif presidennya dipastikan Jokowi dan kader yang tidak terpilih harus legowo dalam kebersamaan mendulang suara dukungan untuk merebut jumlah kursi yang didapat partai secara menyeluruh. Situasi Pemilu yang berbarengan dengan Pilpres dan Pileg juga akan membentuk kekuatan penuh menciptakan eforia menuju kemenangan yang lebih besar, karena kesungguhan maju sebagai calon legislatif akan ditunggangi kepentingan yang sama memenangkan Jokowi-Ma’ruf Amin sesuai amanat partai. “Tidak ada istilah ada yang pasti naik, kita sekarang bekerja sama antar kader siapapun yang terpilih kita harus logowo kita yang suport. Tentunya kita berharap tidak ada gesekan antara kader tapi sejauh ini kita fine-fine saja kita saling komunikasi dan membagi data apalagi untuk memenangkan Jokowi di Bali,” tutup Praktisi Pariwisata asal Kuta ini. eja/ama
You must be logged in to post a comment Login