POLITIK
PDI Perjuangan Sosialisasikan Bahaya Narkoba dan HIV/AIDS di Seluruh Bali
Denpasar, JARRAKPOS.com – Serangkaian HUT DPD PDI Perjuangan ke-47 menggelar sosialisasi bahaya penyalahgunaan barang terlarang dan penyakit mematikan pada Sabtu, (7/3/2020) di Aula Kantor DPD PDI Perjuangan Bali. Tercatat sudah ribuan warga Bali terjerat bahaya laten Narkoba dan HIV/AIDS. Disebutkan berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Propinsi Bali sebanyak 22.034 penderita HIV/ AIDS angka tertinggi dari prilaku menyimpang heteroseksualitas dengan angka 8.958 orang. Selanjutnya HIV/AIDS dari penganut homoseksualitas sebanyak 3.217. Penyakit ini Lebih banyak mengenai di usia produktif yakni umur 20- 29 tahun 4.962. Penyakit ini mengalami persebaran yang hampir merata di 9 kabupaten/kota di Bali.
Tidak ada kabupaten/kota yang steril dan terbebas dari kasus HIV/ AIDS ini. Sedangkan khusus di Bali, sebanyak 50.539 pecandu narkoba.Pencandu rata rata dari kalangan pelajar, mahasiswa sampai profesional, PNS/ ASN sampai dengan Polri dari petani, swasta, pengangguran sampai ibu rumah tangga. “Ini sungguh bukan soal angka, data dan jumlah semata, ini lebih menyangkut tentang kepedulian dan keterpihakan kita pada generasi muda dan nasib bangsa kita, secara menyeluruh ke masa depan,” kata Dr. Diah Werdhi Srikandi, Koordinator Sosialisasi Bahaya Penyalahgunaan Narkoba dan HIV/ AIDS ketika ditemui saat persiapan penyelenggaraan sosialisasi di Denpasar, Jumat (6/3/2020).
Karena mirisnya keadaan akan bahaya Narkoba dan HIV/AIDS di Bali ini, sambung Diah Werdhi, PDI Perjuangan menganggap sangat penting dan strategis untuk masa depan mengadakan sosialisasi tentang Bahaya HIV/ AIDS dan Bahaya Penyalahgunaan Narkoba ini serentak di seluruh Bali. “Kegiatan ini untuk membangun kesadaran bersama (communal awareness) bagi langkah-langkah antisipatif, promotif, preentif, kuratif dan rehabilitatif yang harus diselenggarakan karena tampaknya Bali sudah makin mendekati tahap darurat bahaya Narkoba dan HIV/AIDS,” tandasnya Diah, seraya menegaskan akan mengundang narasumber yang berkompeten dari BNN (Badan Narkotika Nasional) Bali, Komisi Penanggulangan AIDS Bali serta dihadiri Ketua TP PKK Bali, Ni Putu Putri Suastini Koster.
“Diharapkan sosialisasi ini tuntas mengupas permasalahan yang ada, sekaligus memberikan beberapa alternatif solusinya. Jangan hanya Kasus virus CORONA saja yang mengundang histeria massa, dan mengharu biru perasaan kita, tetapi Bahaya HIV/ AIDS dan bahaya Narkoba adalah bahaya laten,” katanya. Bahaya HIV/ AIDS dan bahaya Narkoba adalah bahaya laten, yang kadang terlihat hanya puncak gunung es semata dari keseluruhan permasalahan yang ada, dan harus menjadi kepedulian kita bersama untuk mengatasinya, secara bersama-sama dan berkesinambungan. “Sehingga dapat diharapkan Indonesia akan tetap Solid Bergerak Mewujudkan Negara Industri Berbasis Riset dan Inovasi,” kata Diah mengakhiri penjelasannya. tim/ama