NEWS
Pelindo III Sinergi TNI, Gubernur Koster dan Adi Wiryatama Langsung Turun Hijaukan Pelabuhan Benoa
Namun kerusakan yang terjadi mencapai 45 persen. Hutan mangrove rusak akibat penjarahan liar. Tak hanya penjarahan liar, Emil melanjutkan, kerusakan tersebut disebabkan antara lain adanya sejumlah kawasan hutan mangrove berubah menjadi pemukiman, industri dan tambak, illegal logging, hama/penyakit, pencemaran, dan praktek budidaya yang tidak berkelanjutan. Akibatnya luas hutan mengrove di Jawa Timur terus menyusut.
Baca juga : Menteri BUMN Dukung Pelindo Segera Bangun Gerbang Laut Wisatawan ke Bali
Sementara itu, lokasi penanaman mangrove lainnya seperti di Bali juga dihadiri oleh Gubernur Bali, Wayan Koster dan Ketua DPRD Bali, Nyoman Adi Wiryatama tampak langsung ikut turun menanam bibit pohon mangrove di Pelabuhan Benoa, “Saya sangat mendukung program penghijauan semacam ini, karena pembangunan di pelabuhan Benoa pasti didukung jika turut memperhatikan kelestaraian lingkungan alam,” ujar Koster. Hadirnya hutan mangrove sangat berperan penting dalam menjaga garis pantai agar tetap stabil. Mengingat, kehadiran populasi pohon dan semak yang ada pada hutan mangrove tersebut dapat melindungi tepian pantai dari terjangan ombak langsung yang berpotensi menghantam dan merusak bibir pantai. Selain itu, peran penting hutan mangrove lainnya yakni melindungi pantai dan tebing sungai dari kerusakan, seperti erosi dan abrasi.
Aksi penghijauan ini sebagai wujud sinergi antara TNI bersama dengan PT Pelindo III (Persero) dan masyarakat yang memberikan manfaat bagi lingkungan khususnya di sekitar wilayah laut dan pantai. Penanaman bibit mangrove merupakan bentuk nyata Pelindo III dalam perwujudan pelestarian lingkungan melalui penghijauan dan untuk keberlanjutan kehidupan anak cucu di masa yang akan datang. mas/ama