EKONOMI
Pemerhati Financial Dorong Pengerajin Ata Bag Garap Pasar Lewat Online
Karangasem, JARRAKPOS.com – Produk Ata Bag hasil karya kerajinan tangan asal Desa Bungaya, Bebandem, Karangasem, yang berbahan dasar dari tanama Ata. Saat ini dalam segi pemasarannya masih sangat lemah pasalnya, para pengerajin membuat dan hasilnya ditampung oleh para pengepul, bukan dipasarkan sendiri. Akibatnya keuntungan yang didapat oleh pengerajin Ata Bag sangat minim.
Menyikapi hal tersebut Pemerhati Finansial, Sephy Lavianto SE MM. Mendorong para pengerajin tersebut memasarkan melalui market online. Dengan cara meberikan pembinaan bagaimana memasarkan hasil kerajinan tersebut langsung ke pembeli lansung, bukan ke pengepul. Hal tersebut telah dibuktikan dengan anak didiknya yang juga menjadi mahasiswa Kampus Primakara, dimana dalam menjual kerajinan tangan Ata Bag melalui online omset sebulannya mencapai Rp30 juta sampai 70 juta. “Dengan menjualnya melalui online, diyakini para pengerajin akan mendapatkan omset yang lebih tinggi lagi, sebab segi pemasaran online mencakup seluruh dunia,” papar Sephy yang juga sebagai permerhati financial, Senin (8/10/2018).
Baca juga :
Sephy juga mengakui, pihaknya saat ini akan memberikan fasilitas pemahaman berbisnis online bersama Kampus Primakara mengadakan pelatihan pemasaran produk lokal masyarakat melalui internet marketing, kepada masyarakat Desa Bungaya. “Nah karena Desa Bungaya ini mempunyai produk unggulan maka saya bersama Kampus Primakara, mengajak pemuda STTnya untuk mempromosikan produk unggulan tersebut. Jangan sampai menjadi penonton ditengah kencangnya arus perubahan ini,” tuturnya.
Sephy menambahkan, dengan boomingnya Ata Bag yang terkenal sampe mancanegara, menyayangkan sikap Pemda Karangasen yang hanya diam tidak turut membantu para UKM disana baik itu dengan hak cipta maupun segi pemasaran. “Sungguh sangat disayangkan dengan Pemkab setempat, yang tidak peduli dengan UKM Ata Bag, padahal produk tersebut produk unggulan yang berasal dari Karangasem,” tutupnya. tra/ama
Pingback: IMF-WBG Beri “Sinyal” Positif Bagi Bali - Bersama Membangun Bangsa