DAERAH
Pemerintah Genjot Tersus LNG di Bali, Tri Hita Karana Climate Road Sebarluaskan Implementasi Energi Terbarukan
Denpasar, JARRAKPOS.com Energi bersih tidak bisa lagi dihindari akibat makin tingginya pemanasan global di dunia. Karena itulah, deengan target iklim global di bawah Perjanjian Paris dan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) PBB yang kurang dari satu dekade lagi, dunia memasuki periode di mana sebuah aksi nyata harus dilakukan. Cuaca panas yang ekstrem, kejadian banjir, turunnya kualitas udara, dan hilangnya keanekaragaman hayati adalah beberapa bukti bahwa perubahan iklim itu nyata. Untuk itu, tindakan cepat tanggap untuk menciptakan transformasi sangat penting, termasuk transisi energi.
Pembahasan komitmen dan inovasi Indonesia dalam aksi iklim tersebut dibahas pada Kamis (1/9/2022) di Tri Hita Karana Climate Road to G20 High Level Dialogue bertajuk “Making History for Climate Action: Unlocking Finance for the Energy Transition and Oceans”, bersama dengan Utusan Khusus Presiden AS untuk Iklim dan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Indonesia. Acara ini digagas oleh B20, KADIN, United in Diversity Foundation, SDSN, ICC, dan Global Blended Finance Taskforce.
Dialog tersebut dihadiri oleh para pemimpin kunci, antara lain Luhut Binsar Pandjaitan – Menteri Koordinator Maritim dan Investasi Republik Indonesia, Sekretaris John Kerry – Utusan Khusus Presiden AS untuk Iklim, Shinta Kamdani – Ketua B20 Indonesia 2022 dan Komite Pengarah THK, Arsjad Rasjid – Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia, serta pembicara dan tamu terhormat lainnya. Tantowi Yahya, Pemimpin Eksekutif Forum THK menekankan fakta tersebut dalam pidato pembukaannya menyebutkan ada konsensus ilmiah yang luar biasa bahwa peningkatan emisi gas rumah kaca terjadi karena aktivitas manusia. Jika kita tidak mengatasi perubahan iklim, hal-hal yang sangat buruk akan terjadi.
“Pasar transisi energi adalah pasar terbesar yang pernah terjadi di dunia. Ini bukan sesuatu yang perlu kita takuti, melainkan perlu kita sambut. Hal ini juga merupakan kesempatan terbaik yang pernah kita miliki sejak era revolusi industri untuk berinvestasi dan berinovasi. Saya sangat senang berada di Bali dan bekerja bersama Indonesia untuk mempercepat transisi energi bersih, baik di sini maupun di seluruh dunia,” tutur Sekretaris John Kerry.
Terkait blended finance, Pemerintah Indonesia telah menunjukkan kemitraan nasional dan global untuk menginisiasi solusi blended finance. Kemitraan ini akan berinvestasi dengan berdasarkan nilai dari Tri Hita Karana yang digagas oleh Presiden Indonesia, Joko Widodo. “Saya merasa terhormat untuk melanjutkan upaya kami dalam menutup kesenjangan pembiayaan iklim. Saat ini, rata-rata investasi untuk energi bersih adalah USD 9 miliar per tahun dan diperkirakan akan terus tumbuh menjadi USD 16 miiar, seiring meningkatnya permintaan terhadap energi. BCG memperkirakan investasi sebesar USD 2,1 triliun diperlukan untuk mencapai target 1,5 derajat Celcius. Artinya, kita memerlukan setidaknya USD 2 triliun untuk menutupi kesenjangan pembiayaan tersebut.” kata Shinta Kamdani, Ketua B20 Indonesia 2022 dan Steering Committee THK.
Di skala yang lebih besar, KADIN sebagai penyelenggara B20 di Indonesia telah meluncurkan KADIN Net Zero Hub sebagai kerangka fasilitasi jejaring yang antara lain bisa memetakan dan menghubungkan perusahaan di Indonesia dnegan mitra yang tepat, termasuk investor dan pihak keuangan – agar dapat melakukan transformasi menuju net zero. “KADIN juga telah meluncurkan program legasi B20, yaitu Global Blended Finance Alliance. Progam ini dirancang sebagai platform berjejaring dan mencocokkan pemilil proyek dengan pihak keuangan yang potensial, sekaligus memberdayakan mereka dengan pengetahuan seputar keuangan agar layak mendapatkan pendanaan,” tutur Arsjad Rasjid.
Perlu diketahui, Pemerintah pusat terus mengenjot pembangunan infrastruktur dan peningkatan investasi di Indonesia terus didorong untuk menguatkan perekonomian nasional. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan beberapa hal terkait percepatan penyelesaian proyek hasil kunjungan Presiden Joko Widodo ke Jepang, dan juga terkait investasi. Hal itu disampaikan Menko Airlangga usai mengikuti Rapat Internal (Rapint) dengan Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Rabu (24/8/2022). Menko Airlangga menyampaikan terkait proyek LNG Masela, di mana Pemerintah diharapkan dapat menegosiasikan investasi yang direncanakan sekitar Rp287 triliun dari Shell.
Memang pemerintah tengah mempercepat pelaksanaan transisi energi ke Energi Baru dan Terbarukan (EBT) untuk mencapai Nationally Determined Contributions (NDC) pengurangan emisi karbon 29 persen pada 2030. Di sisi lain, Gubernur Bali, Wayan Koster, juga telah mengeluarkan berbagai kebijakan dan program yang ramah lingkungan ini, berdampak pada penuruan emisi karbon, bergerak menuju Net Zero Emission, sejalan dengan perkembangan kehendak dunia global. Transformasi Ekonomi Kerthi Bali, telah dijadikan acuan oleh Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional dalam menyusun Peta Jalan Ekonomi Kerthi Bali menuju Bali Era Baru “Hijau, Tangguh, Sejahtera” yang diluncurkan Presiden Joko Widodo, pada Jumat, 3 Desember 2021.
Penguatan Bali Era Baru, juga telah dilaksanakan dengan memberlakukan Tata-Titi Kehidupan Krama Bali berdasarkan Nilai-Nilai Kearifan Lokal Sad Kerthi dalam Bali Era Baru, dengan menyelenggarakan peringatan Rahina Tumpek secara Niskala dan Sakala. Tata-Titi Kehidupan Krama Bali diselenggarakan sebagai upaya serius internalisasi nilai-nilai kearifan lokal Sad Kerthi sebagai laku hidup sehari-hari Nak Bali yang berkarakter dan berjati diri, sekaligus benteng ketahanan budaya dalam menghadapi arus deras dinamika perubahan zaman dalam skala lokal, nasional, dan global, serta intervensi budaya asing. Demikian disampaikan ketika acara “Sidang Paripurna Istimewa DPRD Provinsi Bali Peringatan Hari Jadi Ke-64 Provinsi Bali” di Denpasar, Minggu (14/8/2022). tim/jp
You must be logged in to post a comment Login