NEWS
Pemuda Gorontalo Jaga Keutuhan NKRI
GORONTALO, JARRAK POS – Dialog Pemuda yang bertemakan “Semangat Kebangsaan Ditengah Arus Globalisasi” bertempat di Aula Kampus Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Alaudin Gorontalo Jalan Gelatik, heledulaa Utara, kota Timur, Gorontalo. yang dihadiri oleh Kabid I Kesbang Pol Prov.Gorontalo, Masran Rauf, S.STP. Ketua Lembaga Advokasi dan Kajian Rakyat, Suleman Adado, S. Ag. Aktivis Muda Ghalib Lahijun. Diharapkan agar semua pemuda bisa saling menjaga keutuhan NKRI
Hal itu diungkapkan ketua Advokasi Suleman Adado, dalam sambutannya mengatakan pihaknya sebagai Laskar Provinsi Goronto menginkan agar semua jajaran serta para pemuda bisa saling menjaga keutuhan NKRI dalam menghadapi globalisasi di jaman yang begitu canggih dan moderen. ” kegiatan ini bertujuan semata mata untuk memberikan semangat kepada para pemuda dalam menghadapi globalisasi di jaman yang begitu canggih, ” ucapnya.
Tidak hanya itu saja, dalam dialognya Kabid I Kesbang Pol Prov.Gorontalo, Masran Rauf. Mengatakan, dalam Peraturan Mentri Dalam Negeri Republik Indonesia no. 71 tahun 2012, tentang wawasan kebangsaan adalah cara pandang bangsa Indonesia tentang diri dan lingkungannya mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa serta kesatuan wilayah yang dilandasi pancasila, Undang undang dasar negara Republik Indonesia tahun 1945, Bhineka Tunggal Ika dan NKRI.
Lanjutnya untuk dapat mengaktualkan makna wawasan kebangsaan dengan baik, para pemuda perlu memahami tiga komponen utama penyelaras sebagai pondasi, sekaligus pilar penyangga yang dapat membuat berdiri tegak dan kokohnya pemahaman wawasan kebangsaan yaitu dengan rasa kebangsaan, paham kebangsaan dan semangat kebangsaan.
” Dinamika masyarakat, dimana kondisi gorontalo pada umumnya telah mengalami loncatan demi loncatan dalam proses pembangunan yang ditandai dengan pesatnya berbagai aktivitas masyarakat, baik aktivitas dibidang ekonomi, sosial, dan aktivitas pembangunan di provinsi gorontalo,” paparnya Masran.
Ia menambahkan pentingnya memahami wawasan kebangsaan untuk memperkuat jati diri, dalam menjawab tantangan globalisasi merupakan hal penting yang harus dipelihara dan dikembangkan oleh masyarakat serta didukung oleh institusi politik, ekonomi, sosial budaya, serta pertahanan keamanan yang mantap.
Hal yang sama juga dikatakan Aktivis Muda, Ghalib Lahidjun. Ia menginginkan peran pemuda dalam mengawal NKRI, pasalnya negara dibangun atas dasar persatuan dan kesatuan artinya, penyesuaian unsur-unsur yang berbeda disatukan dalam satu kesatuan. Dan yang menjadi musuh utama dari persatuan yaitu pemisahan. ” Dimana pemisahan dapat menyebabkan kehancuran dari suatu negara berdasarkan suku, ras dan agama,” tegasnya.
Ia menambahkan, peran pemuda dalam konteks isu kebangsaan, pemuda Indonesia merupakan elemen yang rentan dengan pemecahan, dimana praktek ideologi kebangsaan mudah disusupi melalui mahasiswa dan aktivis pemuda.
” Kelemahan pemuda saat ini mengalami penurunan isu-isu dan dialog, banyak mahasiswa dan pemuda berdebat sampai berkelahi hanya dengan perdebatan yang tidak berkualitas, oleh nya saya sangat mengapresiasi kegiatan ini karena kegiatan ini sangat penting untuk membangun semangat kepemudaan,” bebernya Gahlib.
Gahlib menilai di era globalisasi modern, bahwa orientasi berorganisasi pemuda saat ini hancur karena tujuan pemuda berorganisasi hanya untuk menjadi seorang ketua dan bukan untuk membesarkan organisasi. ” kita berorganisasi bukan untuk menjadi seorang super hero, melainkan kita berorganisasi semata mata untuk membangun dan membesarkan organisasi tanpa memandang perbedaan organisasi dan warna,” tutupnya. tra/ama
You must be logged in to post a comment Login