POLITIK
Pemuka Adat Riau Mendukung Moeldoko Layak Jadi Presiden
Jakarta.Jarrakpos.com. Pemuka Adat Riau di Pelalawan, Batin Sineri, Syamsari, menyampaikan terima kasih kepada Jenderal TNI (Purn) Moeldoko karena peduli terhadap permasalahan tanah yang terjadi di Riau, serta sekaligus mengatakan dukungannya bahwa Moeldoko layak menjadi presiden (19/2). Dan Syamsari menyatakan harapannya agar Moeldoko bisa menjadi pemimpin negara ini di tahun 2024 nanti.
“Sosok Moeldoko benar, tegas, dan berani. Cocok memimpin negara dan beliau mau mendengarkan suara rakyat, apalagi mendengar tanah adat dikuasai dengan tidak benar, maka beliau melalui HKTI akan bertindak,” kata Syamsari.
Sebelumnya, Kerajaan Bali dan tokoh masyarakat di Papua memberikan dukungan kepada Jend TNI (Purn) Moeldoko untuk memimpin Indonesia. Syamsari pun mengapresiasi Moeldoko yang punya kerinduan agar petani menjadi kaya di rumah sendiri.
“Program Ketua Dewan Pimpinan Nasional Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (DPN HKTI) Moeldoko yang peduli dengan sengketa tanah ulayat dan adat khusus di Pelalawan sangat kami apresiasi. Besar harapan saya dan anak kemenakan Batin Sineri dengan dikabulkannya gugatan oleh PTUN Pekanbaru yang dikuatkan oleh putusan banding di PTUN Medan yang juga menguatkan putusan gugatan terdahulu sekiranya menjadi perhatian khusus Bapak Moeldoko,” lanjutnya.
Syamsari dan anak keponakannya berharap negara hadir dalam menyelesaikan permasalahan lahan adat yang dikuasai PT Arara Abadi yang saat ini digugat di PTUN Batin Sineri.
“Kami berharap lahan adat yang dikuasai itu bisa segera dimanfaatkan secepatnya oleh anak kemenakan Batin Sineri di Desa Palas, Kecamatan Pangkalan Kuras, Kabupaten Pelalawan, Riau,” katanya.
Di Riau perkebunan kelapa sawit tidak bisa dimungkiri telah memberikan kontribusi sangat nyata terhadap pembangunan perekonomian nasional. Harapannya petani yang ada di Riau dapat ikut serta menunjang ketahanan pangan nasional, seperti mengembangkan tanaman sorgum yang dicanangkan Moeldoko, pungkas Syamsari.
Sumber : EW’89
Editor : Kurnia
Laporan : K”89
You must be logged in to post a comment Login