DAERAH
Penertiban Badut, Aktivis KAMMI Gorontalo : Upaya Pemerintah Menutupi Kekurangan Lapangan Pekerjaan
Jarrakpos-Gorontao – Baru-baru ini, penertiban Badut di beberapa lokasi di Kota Gorontalo telah menjadi topik pembicaraan yang sangat hangat, terutama melalui media sosial.
Tindakan penertiban Badut yang dilakukan oleh Polisi Pamong Praja (Pol PP) dan Dinas Sosial telah menarik perhatian dari berbagai pihak, meskipun masyarakat memiliki beragam pendapat tentang hal ini.
Namun, Aktivis Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Daerah Gorontalo, Pian N Peda, memandang penertiban ini sebagai upaya Pemerintah untuk menyembunyikan kenyataan bahwa lapangan pekerjaan di Kota Gorontalo sangat terbatas.
“Pada pandangan saya, tindakan ini merupakan cara Pemerintah untuk mengaburkan kenyataan bahwa lapangan pekerjaan di Kota Gorontalo sangat terbatas. Kita semua tahu bahwa di Gorontalo terdapat banyak lembaga pendidikan tinggi, sehingga jumlah wisudawan yang dihasilkan sangat banyak. Namun, lapangan pekerjaan yang tersedia jauh dari mencukupi,” kata Pian.
Lebih lanjut, Pian, juga sebagai Bidang Kebijakan Publik KAMMI Daerah Gorontalo itu, menjelaskan bahwa penertiban Badut bukanlah satu-satunya indikator kemajuan suatu daerah atau kota. Kemajuan seharusnya mencakup kesejahteraan masyarakat, dan kenyataan masih banyaknya pengemis di Kota Gorontalo menimbulkan pertanyaan tentang keberhasilan pemerintahan dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
“Kemajuan kota bukan hanya terkait dengan infrastruktur, tetapi juga dengan kesejahteraan warganya. Jika masih banyak pengemis, maka kita perlu menanyakan di mana peran pemerintah dalam hal ini,” lanjutnya.
Pian juga menekankan bahwa menjadi pengemis bukanlah pilihan yang diinginkan oleh orang-orang tersebut, tetapi kadang-kadang merupakan upaya untuk bertahan hidup.
Terakhir, terlepas dari perbedaan pendapat dan peraturan yang dipertanyakan, Pian berharap kepada Pemerintah Kota Gorontalo agar berupaya memberikan lapangan pekerjaan kepada para Badut, sehingga mereka dapat menghidupi keluarga mereka.
“Saya berharap Pemerintah Kota Gorontalo dapat memberikan peluang pekerjaan kepada para Badut begitupun juga kepada para pengulung, pengemis, dan gelandangan agar bisa diberdayakan sehingga mereka dapat menghidupi keluarga mereka. Bantuan sementara yang diberikan oleh pemerintah mungkin membantu sebentar, tetapi kita juga harus memikirkan apa yang akan terjadi selanjutnya. Bagaimana mereka akan mencari nafkah setelah bantuan tersebut habis? Ini merupakan hal yang perlu menjadi perhatian serius dari pemerintah,” tandasnya, juga sebagai volunteer Lembaga Sosial dan Kemanusiaan di Rumah Kami Peduli (RKP) Gorontalo.
Berdasarkan data Pertumbuhan Ekonomi dan Perkembangan Tenaga Kerja per Tahun 2023 di Badan Pusat Statistik (BPS) Gorontalo, tercatat pada Februari 2023, pengangguran di Gorontalo mencapai 19.742 jiwa. (Admin)
You must be logged in to post a comment Login