NEWS
Penlok Segera Turun, Bandara Bali Utara Dipastikan Dibangun di Darat
Foto : Master plan Bandara Bali Utara yang akan dibangun di darat.
[socialpoll id=”2481371″]
Denpasar, JARRAKPOS.com – Teka-teki Penlok pembangunan Bandara Bali Utara di Buleleng akhirnya terkuak, setelah Menteri Koordintaor Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan memberi sinyal melanjutkan kembali rencana bandara di Buleleng itu. Bahkan, pemerintah pusat sudah memastikan pembangunan Bandara Utara Bali akan dibangun di darat. Ia pun akan memastikan turunnya Penlok Bandara Bali Utara, minggu depan. “Pembanguban bandara itu (Bandara Bali Utara, red) di darat. Itu yang dilaporkan ke saya tadi. Nanti kita lihat lah minggu depan,” katanya, Senin (2/4) malam.
Selain itu, juga dikatakan pihaknya ingin pembangunan Bandara Utara Bali yang menelan dana sekitar Rp6,3 triliun tersebut dibiayai oleh pihak swasta seperti pembangunan Bandara Kediri. Karena itulah, investor yang mengajukan hasil kajian dan kelayakan bandara di darat yang akan diajak bekerjasama membangun bandara tersebut. “Dananya Rp6,3 triliun. Mereka semua non-APBN, kalau dia mau semua biarkan saja. Kita ingin seperti Bandara Kediri, kan yang dibangun swasta juga sekitar Rp5 triliun,” bebernya.
Diketahui, sebelumnya Presiden Director PT Bandara Internasional Bali Utara (PT BIBU) Panji Sakti Made Mangku memang sempat mengatakan rencana pembangunan Bandara Utara Bali akan dilakukan di atas laut atau kawasan pantai Kutambahan, Bali Utara. “Ini sangat sulit untuk direalisasikan di darat. Kalau mahal kan lebih mahal di laut karena kita membuat lahan baru. Tetapi karena kalau dilihat lagi ke prosesnya, misalkan kita lihat satu contoh kalau kita buat (di atas laut, red) bisa langsung karena kita buat lahan. Kalau di darat belum tentu bisa (bangun, red), kita bebaskan 10 tahun seluruh tanah beres 1000 hektar kan,” jelasnya.
Salah satu sumber yang keterangannya berani dipertanggungjawabkan juga menyebutkan pemerintah pusat telah menyetujui Penlok Bandara Bali Utara akan dibangun di daratan. Hal itu berkaitan dengan hasil kajian yang telah dilakukan sebelumnya. Apalagi dari sisi kelayakan bandara yang akan dibangun di Kecamatan Kubutambahan, Buleleng itu jauh lebih fisible daripada dengan mereklamasi ratusan hektar lautan di Bali Utara. “Sekitar 3 hari lalu Penlok sudah disetujui di daratan. Tapi kita tunggu Penlok resmi segera turun. Yang jelas Ground Breaking dalam waktu dekat,” beber sumber tadi, sembari mewanti-wanti nama dan jabatannnya tidak dikorankan.
Seperti diketahui, dari keterangan Komisaris atau Chairman PT Pembari Ketut Maha Baktinata Suardhana yang didampingi Presiden Direktur PT Pembari Nyoman Roli Irwananda, SE bersama jajaran direksi lainnya, menegaskan pihaknya paling siap membangun Bandara Bali Utara di daratan, jika Penlok sudah turun. Selain itu, menurutnya bandara di daratan yang didesain oleh PT Perbari juga sudah berproses dari tahun 2014. “Kan kita sudah lama berproses. Kajian Kelayakannya atau FS kita juga sudah rampung dan diselesaikan selama 3 tahun (2010-2013) oleh Konsultan Independent yang bereputasi internasional Landrum and Brown USA bekerjasama PT Tridaya Pamurtya,” jelasnya.
Disamping itu dikatakan master plan bandara diselesaikan tahun 2014 oleh Pusat Studi Transportasi dan Logistik (Pustral) Universitas Gajah Mada Yogjakarta. Disebutkan investasi Bandara Buleleng di darat ini akan menghabiskan dana sekitar Rp5 sampai Rp7 triliun untuk satu runway dengan luas lahan minimal 320 hektar untuk satu terminal. Sedangkan jika dua runway dan dua terminal akan butuh lahan sekitar 640 hektar. “Lahannya itu sekarang sudah dibebaskan sekitar 107 persen dengan satu runway dan satu terminal. Sudah cukup kan?,” tegasnya. net/ama
You must be logged in to post a comment Login