Peringati May Day, K-SPSI – FSPTI Tapteng Sibolga Desak Cabut UU Cipta Kerja

Tapanuli Tengah – jarrakpos+ Dalam rangka memperingati Hari Buruh Internasional atau yang lebih akrab di sebut May Day, Dewan Pimpinan Cabang Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (DPC K-SPSI) bersama DPC Federasi Serikat Pekerja Transport Indonesia (FSPTI) Kabupaten Tapanuli Tengah – Kota Sibolga melakukan aksi turun ke jalan.

Pada aksi yang dimulai dari Sekretariat DPC K-SPSI Tapanuli Tengah – Sibolga hingga berakhir di Pantai Indah Pandan tersebut, selain melaksanakan Pawai Buruh yang diikuti dua ratusan massa, juga digelar orasi politik, guna mendesak pemerintah dan DPR segera mencabut Undang-undang (UU) Nomor 6 Tahun 2023 yang merupakan revisi UU Nomor 2 Tahun 2022 Tentang Cipta Kerja yang dinilai amat sangat merugikan buruh dan pekerja.

Selanjutnya aksi ini diakhiri dengan kegiatan dialog bersama dengan Polres Tapteng dan Polres Sibolga yang dirangkai dengan pemotongan tumpeng tanda peringatan Hari Buruh.

Ketua DPC K-SPSI sekaligus Ketua DPC FSPTI Tapteng-Sibolga, Abdul Rahman Sibuea dalam orasinya menyampaikan bahwa pihaknya, bersama dengan seluruh K-SPSI dan FSPTI seluruh Indonesia mendesak agar pemerintah segera mencabut UU Nomor 6 Tahun 2023 yang dinilai pro pengusaha namun sangat merugikan hak-hak buruh.
” Sesuai instruksi Ketua Umum DPP K-SPSI, H Jumhur Hidayat yang memerintahkan seluruh pengurus K-SPSI seluruh Indonesia untuk turun ke jalan hari ini untuk menuntut agar UU Cipta Kerja dicabut, kita laksanakan dengan baik. Namun, mengingat kondisi politik di Tapteng hari ini, kita hanya melakukan aksi damai berupa pawai buruh, orasi dan melaksanakan dialog terbuka dengan Polres Tapteng dan Polres Sibolga dengan jumlah massa yang kita batasi,” jelasnya.

Selain menuntut UU Cipta Kerja dicabut, Abdul Rahman juga mendesak pemerintah daerah Tapteng dan Sibolga untuk menerapkan dan mengawal penerapan Upah Minimum Kabupaten (UMK) di wilayahnya.
“Sebab dari investigasi yang kita lakukan, sangat sedikit perusahaan atau pelaku usaha didaerah ini yang mau menerapkan UMK bagi para pekerjanya. Ini sangat kita sesalkan. Untuk itu, kita minta Pemkab Tapteng maupun Pemko Sibolga untuk mengawal penerapan UMK yang diterbitkan oleh pemerintah daerah sendiri. Dan kepada Polres Tapteng beserta Polres Sibolga kami minta untuk dapat mengawal dan menindak pelaku usaha yang melanggar hal tersebut sesuai aturan undang-undang,” seraya menekankan kepada kedua Polres, untuk menindak oknum-oknum yang mengaku pengurus organisasi buruh namun tidak memiliki legalitas yang jelas, karena sangat merugikan nama baik buruh umumnya dan K-SPSI serta FSPTI khususnya.

Kapolres Tapteng, AKBP Jimmy Christian Samma SIK yang hadir didampingi Wakapolres dan jajarannya pada kesempatan menyampaikan apresiasi atas aksi damai yang dilaksanakan oleh DPC K-SPSI dan DPC FSPTI Tapteng Sibolga.
“Kita mengapresiasi aksi damai yang dilaksanakan dalam rangka memperingati Hari Buruh Internasional oleh K-SPSI dan FSPTI ini. Harapan kita kedepan, seluruh buruh di Tapteng tetap mengedepankan upaya dialogis dan taat hukum. Silahkan menyampaikan pendapat, aspirasi maupun keluhan, tetapi tetap patuhi koridor aturan dan undang-undang yang berlaku,” tuturnya.

Senada hal itu juga disampaikan oleh Kapolres Sibolga, AKBP Triyadi Raharja SIK yang disampaikannya melalui Kasat Intel, AKP Agus Aditama. Pihaknya mengapresiasi DPC K-SPSI dan DPC FSPTI Tapteng Sibolga yang memperingati Hari Buruh Internasional atau May Day dengan Aksi Damai yang dilanjutkan dengan dialog bersama pihak kepolisian.

Dari pantauan dilapangan, usai dialog, kegiatan yang berlangsung dalam suasana penuh keakraban itu dilanjutkan dengan pemotongan tumpeng oleh Kapolres Tapteng didampingi Kasat Intel Polres Sibolga dan Ketua DPC K-SPSI -FSPTI Tapteng-Sibolga yang dirangkai dengan makan bersama dengan suluruh pengurus Pimpinan Unit Kerja (PUK) FSPTI se Tapteng dan Kota Sibolga.

Penulis : Putra Hutagalung

Foto : Ketua DPC K-SPSI sekaligus Ketua DPC FSPTI Tapteng Sibolga melepas Pawai Buruh dalam rangka memperingati May Day di Tapteng. (Foto : Putra Hutagalung)