EKONOMI
Permintaan Sembako Melonjak, Wisnuardhana Pastikan Stok Beras Aman
Denpasar, JARRAKPOS.com – Melonjaknya permintaan beras kaitannya dengan Sembako untuk jaring pengaman sosial bagi masyarakat terdampak Covid-19, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali pastikan stok beras aman hingga akhir tahun 2020. Kondisi ini didukung luas panen bulan Maret – Mei mencapai 75 ribu hektar di seluruh Bali. Didukung jalur distribusi melalui Toko Tani Indonesia (TTI) seluruh Bali bekerjasama dengan Kelompok Pengembangan Usaha Pangan Masyarakat (PUPM) binaan Dinas.
“Permintaan beras akhi-akhir ini meningkat untuk kebutuhan Sembako bagi masyarakat yang terkena dampak kaitannya dengan jaring pengaman sosial, kita harapkan yang dimamfaatkan beras lokal Bali. Kalau ada yang menginginkan informasi untuk memperoleh beras yang kuaitasnya bagus dan harga bersaing silahkan datang ke Dinas,” ujar Kadis Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali, Ir. I.B. Wisnuardhana, M.Si., di Denpasar, Rabu (13/5/2020).
Wisnuardhana didampingi Kepala Bidang Ketersediaan, Distribusi dan Cadangan Pangan, Ir. Made Tresna Kumara menjelaskan, ketersediaan bahan pangan utama untuk saat ini masih aman sehingga masyarakat tidak perlu cemas apalagi sampai melakukan pembelian berlebih untuk cadangan pangan. Untuk beras bahkan dipastikan aman dengan rata-rata setahun ada surplus 75 ribu ton. Bagi masyarakat yang membutuhkan pangan bisa bekerjasama dengan TTI.
“Toko Tani Indonesia tersebar seluruh Bali didukung sebanyak 26 PUPM yang difasilitasi dengan bantuan modal oleh pemerintah. Dengan catatan bekerjasama dengan subak di sekitarnya untuk membeli gabah dan mengolah menjadi beras. Selanjutnya memasarkan berasnya bisa melalui TTI Center di Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provindi Bali atau TTI yang ada di kabupaten/kota se-Bali. Harganya sesuai ketetapan pemerintah bahkan dibawah harga teringgi untuk kualitas medium,” jelas Wisnuarhana.
Dalam kesempatan tersebut Wisnuardhana tidak menampik bahwa ada beras luar masuk Bali akibat mekanisme pasar. Kendati demikian dipastikan permintaan beras dari luar terjadi karena masih kurangnya informasi di masyarakat. Dengan semakin ketatnya pergerakan orang ditengah pandemi Covid-19 diharapkan potensi pangan lokal Bali semakin terserap pasar domestik, terlebih telah didukung bermunculnya starup online untuk penjualan berbagai kebutuhan bahan pangan utama.
Terlebih Perusahaan Daerah (Perusda) Bali telah membentuk sebuah koperasi yang juga melayani penjualan kebutuhan pangan pokok masyarakat termasuk untuk penjualan paket Sembako. “Harapan kami selaku pembina petani, prioritaskanlah dulu menggunakan beras produksi lokal. Jadi silahkan koordinasi dengan TTI baik di kabupaten/kota maupun provinsi yang membina PUPM. Kelompok-kelompok pemasaran secara online sudah banyak ada, terakhir pemerintah daerah juga sudah membentuk koperasi. Bahkan mereka sudah siap menyalurkan produk tani termasuk paket Sembako bekerjasama dengan lembaga usaha di desa,” beber Wisnuardhana. eja/ama