Connect with us

    PARIWISATA

    Pertunjukan Seni Tari Klasik India “Prakruthi Dhwani” Pukau Penonton

    Published

    on

    Ket foto : Presiden IAB Sonia Kaur, Artistic Director of Anantara Institutions Dubai Vimmi Bagavadeeswar, Ketua BTB Ida Bagus Partha Andyana bersama para penari sebelum pertunjukan, Sabtu (21/7/2018).


    Denpasar, JARRAKPOS.com – Anantara Music and Dance Institutions Dubai menampilkan seni tari klasik India “Prakruthi Dhwani (Beats of Nature)” memukau ratusan penonton di Wantilan Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Bali, Renon Denpasar, Sabtu (21/7/2018). Acara internasional malam kebudayaan dan pertunjukan season 3 ini didukung penuh dari kolaborasi apik Indian Association Bali (IAB) dengan Paiketan Krama Bali yang menampilkan 30 orang penari dari Dubai yang berkunjung ke Pulau Dewata. Presiden IAB Sonia Kaur mengatakan, pihaknya menampilkan secara khusus kepada masyarakat Bali bercerita tentang Dewa Hanuman, Rama dan Krshna. “Meningkatkan hubungan antar negara, mengingat kesenian Bali dan India memiliki banyak kesamaan, bahkan cerita-ceritanya sebagian besar diambil dari kisah Ramayana dan Mahabrata,” ujarnya.

    Selain mempererat hubungan antara India dan Bali secara khusus dan Indonesia secara umumnya. Persamaan kultural dan religi bisa lebih menyatukan antara sesama Hindu. Pada kesempatan itu, pihaknya juga melalukan workshop tarian di Singaraja dan Ubud. Setelahnya itu mereka akan mengunjungi beberapa objek wisata di Bali selama lima hari. Ajang ini ikut serta memberikan andil dalam promosi pariwisata yang efektif dan tepat sasaran untuk lebih mengenalkan Bali di mata intetnasional. Baik dari segi pariwisata maupun menjadi destinasi acara bertaraf Internasional, dengan slogan Bali aman untuk travel. “Nantinya mereka akan membawa cerita dan pengalaman menarik selama berkunjung di Bali kepada teman-temannya maupun sanak keluarganya,” ungkapnya.

    Sementara itu, Artistic Director of Anantara Institutions Dubai Vimmi Bagavadeeswar menambahkan, penampilan tari-tarian akan dibagi menjadi tiga pertunjukan yang berbeda dengan kostum special. Penampilan ini untuk pertukaran kebudayaan sehingga bisa dilihat perbedaan antara tarian Bali dan India untuk tarian yang sama. Diawali Tari Puspanjali sebagai bentuk persembahan doa dan bunga kepada dewa-dewa. Ini adalah hal pertama yang dilakukan sebelum pertunjukan tarian dimulai. Lagu ini merupakan pujian kepada Dewa Ganesha, Dewa Siwa, Sang Maha Tari, Guru, Kelompok Musik, dan para penonton. Kedua Tari Kandein Kandein, Sang Rama sedang menunggu berita tentang Sita, Hanuman dari Lanka tiba menghampiri membawa kabar baik. Namun sebagai bhakta yang sempurna untuk tuannya, Hanuman menyampaikannya dengan kata-kata yang baik dan indah. Di sini keindahan menggunakan bahasa sangam Tamil yang hebat, mengedepankan kata-kata ‘kandein kandein Kandein Sitayai’ dan tiga kali diucapkan dengan jiwa kemenangan sehingga sang tuan memahami pesan positif yang diberikan. Ia juga memuliakan maatha agung “mahalakshmi”.

    Advertisement

    Dan Tari Srer Krishna Thulabharam, mengisahkan tentang Shri Krishna dan dua istrinya yakni Satya Bhama dan Rukmini, yang menggambarkan dan mengedepankan pentingnya pengabdian. Rsi Narada seperti biasa memainkan trik untuk menyatakan siapa yang Tuhan cintai dan bagaimana menilainya. Sathya Bhama memberikan semua kekayaannya untuk dapat memiliki Krishna. Ia Ratu kaya raya, dan putri Raja Sathrajith, berdiri terpaku di pengadilan, ketika Rukmini menawarkan cintanya melalui pengabdian hanya dengan daun tulasi dan berhasil menyeimbangkan beratnya. Sathyabhama menyaksikan tindakan Rukmini yang menyerah kepada Krishna dengan menyampaikan kepadanya bahwa dia tidak akan pernah meremehkan kekuatan cinta yang tunduk pada Tuannya.

    Selanjutnya fusion, konsep ini merupakan perpaduan antara Bharatnatyam dan Kuchipudi Jugal Bhandhi. Teknik klasik yang diterapkan dalam musik Mesir menggambarkan gerakan pinggul Natya Sastra, dan musik ular menggambarkan gerakan ular dalam teknik klasik, Shiva dan Parvathi, Lasya dan Ardhanari (kesatuan dari dua dewa) juga konsep unik dari Perini Nrittam. Tarian pada piring dan pot terbalik menunjukkan seni menyeimbangkan kendi air di Shiras (Kepala, red), adalah salah satu aspek dari Natya Yoga. Sapta Matrika (Tujuh Ibu Ilahi) melambangkan penyembahan shakthi yang kuat dari Sanathana Dharma. Energi-energi ini membuktikan pentingnya perempuan sebagai sosok yang ilahi dan kuat. Tanpanya keberadaan segala sesuatu adalah tidak mungkin. Balet ini dikomposisikan secara unik dalam Saptha Tala, 12 Ragas dan tujuh warna pelebur tujuh mala. Musiknya juga unik disusun dengan instrumen yang berbeda dari India Selatan dan India Utara. Pemain shenoi profesional Guri Shri Gopi dari Kerala telah menyumbangkan keahliannya dalam proyek ini. Instrumen lain selain rutinitas tradisional seperti pakawaj, tabla, udukku, edakka, jalatharangam, dan lainnya juga digunakan. eja/ama

    Continue Reading
    Advertisement
    Click to comment

    You must be logged in to post a comment Login

    Leave a Reply