Connect with us

    EKONOMI

    Perumda Tirta Hita Dorong Kopeg Tirta Asih Beli Saham Milik PT MJDS di ‘Yeh Buleleng’

    Published

    on

    Singaraja, JARRAKPOS.com – Kisruh antara karyawan dengan direksi PT Tirta Mumbul Jaya Abadi yang memproduki AMDK (air minum dalam kemasan) “Yeh Buleleng” awal tahun 2022, membuka peluang bagi Perumda Tirta Hita Buleleng sebagai pemegang saham mayoritas untuk membeli saham yang dipegang keluarga Bupati Buleleng periode 2002-2012 Putu Bagiada, PT Mara Jaya Dewi Sakti (PT MJDS).

    Hanya saja, Perumda Tirta Hita Buleleng tidak langsung membeli saham tersebut melainkan melalui Koperasi Pegawai (Kopeg) Tirta Asih, yakni Kopeg Perumda Tirta Hita Buleleng.

    “Terkait dengan kepemilikan saham di situ (PT Tirta Mumbul Jaya Abadi, red), saat ini sedang kita dorong Koperasi Pegawai Perumda Tirta Hita, Koperasi Tirta Asih, untuk membeli saham. Kita memberikan peluang kepada Kopeg Tirta Asih untuk memilik saham itu,” ungkap Dirut Perumda Tirta Hita Buleleng, Made Lestariana, dalam keterangan pers di Gedung Pertemuan Perumda Tirta Hita Buleleng di Jalan Melati No 10 Singaraja, Bali, Kamis (24/2/2022) siang.

    Dirut Lestariana memaparkan bahwa pihaknya sudah membangun komunikasi dengan pengurus dan pengawas Kopeg Tirta Asih tentang peluang mereka menjadi pemegang saham di PT Tirta Mumbul Jaya Abadi.

    Advertisement

    “Mungkin sedikit-sedikit keganjalan yang ada, tapi tidak menjadi kendala. Kemarin kita sudah komunikasi dengan pengurus dan pengawas koperasi untuk bisa membuka peluang untuk menjadi pemegang saham di sana (PT Tirta Mumbul Jaya Abadim, red),” papar mantan Dirut PT Tirta Mumbul Jaya Abadi itu.

    Kenapa harus koperasi, tidak langsung Perumda Tirta Hita yang beli? “Karena kita di Perumda tahun ini tidak memasang di Rencana Kerja Anggaran (RKA) menambah saham ke anak perusahaan,” jawab Dirut Lestariana.

    “Makanya, kita harapkan saham nanti bisa diambil alih oleh koperasi karyawan kita. Sudah ada rencana,” sambungnya lagi.

    Terkait kisruh yang terjadi di awal tahun 2022 ini, Dirut Lestariana memaparkan bahwa sudah dilakukan pertemuan bipartite dan sudah ada kesepakatan antara direksi dan karyawan untuk terus melanjutkan usaha produksinya. “Dan kita dari induk perusahaan tentunyan akan berupaya untuk kiranya usaha AMDK bisa bertahan dulu, bisa berproduksi dengan harapan bisa dengan kondisi pandemi yang semakin baik diharapkan omset yang diharapkan dari AMDK itu bisa tercapai sehingga eksistensi dari anak perusahaan kita bisa kita pertahankan,” jelasnya.

    Advertisement

    “Termasuk kita sebagai induk akan berusaha untuk membantu mesosialisasikan kepada masyarakat untuk bisa menggunakan produk ‘Yeh Buleleng’ dalam kesehariannya,” tambah Lestariana.

    Lestariana meyakinkan publik bahwa ‘Yeh Buleleng’ masih eksis dan sedang berproduksi kendati produksinya belum optimal. “Kondisinya sedang berproduksi, memang produksinya belum optimal, mungkin masih ditemukan kelangkaan produksi di pasar,” pungkas Dirut Lestariana. jr/frs/*