Pidato Politik AHY ‘Dengarkan Suara Rakyat’

Ket foto : Ketua Kogasma Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

[socialpoll id=”2481371″]

Jakarta, JARRAKPOS.com – Ketua Kogasma Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) melakukan orasi politik bertajuk ‘Dengarkan Suara Rakyat’ di Hall Jakarta Convention Center, Senayan, Jakarta Selatan, Sabtu (9/6/2018). Kegiatan yang juga serangkaian Safari Ramadhan 1439 Hijriah dan temu ketua umum dan AHY bersama kader Partai Demokrat ini juga bertujuan untuk memanaskan mesin partai. “Orasi Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai Komandan Kigasma Pemenangan Pemili 2019,” jelas Wakil koordinator BPOKK DPD PD Bali saat bersama Sekjen DPP PD, Inca P.

AHY mengawali orasinya juga mengajak umat Muslim terus menjalankan ibadah di bulan suci Ramadhan sembari melakukan refleksi atas apa yang telah terjadi. Dalam kondisi ekonomi yang tidak mudah, sejumlah peristiwa mengguncang negeri dan menyita perhatian internasional. Namun tetap diingatkan agar aksi teror tidak membuat kita terpecah belah dan saling mencurigai satu sama lain. “Terrorism has no religion. Terorisme tidak punya agama. Terorisme adalah musuh semua agama. Terorisme musuh kita semua,” tegasnya mengawali orasi.

Memahami permasalahan dan aspirasi rakyat 3 hari setelah pidato politik pada Rapimnas Partai Demokrat bulan Maret lalu AHY menceritakan langsung turun kedaerah-daerah melengkapi perjalanannya keliling nusantara selama satu tahun terakhir, ke ratusan kabupaten/kota di 22 provinsi dari Aceh hingga Papua.Dari interaksi dengan kelompok-kelompok masyarakat AHY ikut merasakan apa yang menjadi kegundahan rakyat. Menjadi hal yang miris ditengah komdiai ini porsi pemberitaan tentang Pemilihan Presiden 2019 jauh lebih besar ketimbang pemberitaan tentang persoalan-persoalan aktual yang dihadapi rakyat. “Pilpres 2019 tentulah sangat penting, dan menentukan masa depan bangsa ini 5 tahun mendatang. Tetapi yang harus kita ingat, kesuksesan penyelenggaraan Pilpres 2019 ini akan sangat ditentukan oleh stabilitas politik, sosial, keamanan, dan ekonomi saat ini,” tegas AHY.

Menyadari kondisi ini pula yang menyebabkan sampai dengan hari ini Partai Demokrat belum menentukan dengan siapa akan bekerjasama, atau berkoalisi. Karena Partai Demokrat memahami, ada hal yang lebih mendesak dari sekedar lobi-lobi politik untuk bagi-bagi kekuasaan. Pada saatnya, Partai Demokrat akan menentukan koalisi dengan kelompok yang memiliki kesamaan visi dan misi yang mengutamakan rasa aman, keadilan, dan hak hidup rakyat. Isu ekonomi harus menjadi prioritas bangsa saat karena persoalan keamanan dan ekonomi merupakan muara dari persoalan bangsa yang lebih fundamental. Persatuan dan kerukunan merupakan fondasi dari stabilitas politik, sosial, dan keamanan nasional. Ini memberi ruang dan kesempatan kepada pemerintah dan seluruh elemen bangsa untuk mengatasi persoalan ekonomi, maupun berbagai persoalan krusial rakyat lainnya. “Terjaganya stabilitas politik, sosial, dan keamanan inilah, yang menjadi kunci keberhasilan pemerintahan Presiden SBY yang didukung penuh oleh Partai Demokrat dalam menghadirkan pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan merata selama 10 tahun kepemimpinannya,” jelasnya.

Inilah yang menjadi pijakan bagi Partai Demokrat tidak memberikan toleransi kepada pihak manapun yang ingin memecah belah persatuan dan melukai kerukunan bangsa, karena hal ini akan mengganggu stabilitas politik, sosial, dan keamanan. Sebagai dasar pemikiran dan ikhtiar Partai Demokrat untuk menjadi bagian dari solusi atas keluhan dan permasalahan rakyat saat ini. AHY juga kembaki mengajak untuk manfaatkan momentum Ramadhan ini untuk mengingat kembali hakikat hidup manusia,” Khoirunnas Anfa Uhum Linnas yaitu sebaik-baiknya manusia adalah yang bermanfaat untuk orang lain. Tidak sepatutnya, kita hanya duduk membahas permasalahan tapi tidak memikirkan jalan keluarnya. Sekali lagi jangan diam! Do something!,” tegasnya seraya mengajak seluruh kalangan bersatu bergandengan tangan menjadi bagian dari solusi, mengatasi berbagai persoalan yang tengah dihadapi oleh bangsa dan mendorong pemerintah untuk terus mendengarkan suara rakyat, serta fokus dalam mengambil langkah-langkah kepemimpinan yang efektif, demi membawa perubahan-perubahan ke arah yang lebih baik. eja/ama