HUKUM
Pikul 10 Kg Ganja, Mantan Karyawan Perkebunan Ditangkap

Madina – Sepasang suami-istri (pasutri) berinisial FR dan SS ditangkap petugas kepolisian dari Satres Narkoba Polres Mandailing Natal (Madina) karena kedapatan membawa 10 kg ganja kering.
Ironisnya, kedua pelaku ini nekat menjual ganja karena terkena pemutusan hubungan kerja (PHK) dari kebun tempatnya bekerja.
Kasat Narkoba Polres Madina, AKP Manson Nainggolan mengatakan FR dan SS ditangkap berawal dari informasi yang diperoleh petugas terkait pengiriman sabu dari Desa Huta Tinggi, Kecamatan Panyabungan Timur, Madina. Selanjutnya, petugas menggelar razia di Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum).
Selanjutnya, petugas melihat tersangka FR ditemani istrinya SS melintas dengan menggunakan becak motor. Langkah ini mereka ambil untuk mencoba mengelabui petugas yang mengelar razia.
“Kami yang sudah mengenali pelaku kemudian menangkapnya. Dari tangan kedua tersangka, kami mendapati 10 kg ganja siap edar,” kata Manson, Rabu (14/07/2021).
Kepada petugas, pelaku mengakui barang haram tersebut merupakan milik seorang bandar. Dia mengaku diminta untuk mengantar barang tersebut ke pada seseorang di kawasan Pasir Pangarayan, Riau.
“Pelaku dijanjikan upah sebesar Rp8 juta jika berhasil mengantarkan barang tersebut,” kata Manson.
Kepada petugas, tersangka FR mengaku tergoda menjadi kurir ganja karena baru saja di PHK dari kebun tempatnya bekerja selama ini. Selanjutnya, dia mengajak istrinya karena tidak memiliki teman saat mengantarkan barang tersebut ke Riau.
“FR sengaja mengajak istrinya karena tidak memiliki teman di perjalanan. Tersangka juga mengaku baru pertama kali jadi kurir ganja,” ujarnya.
Selanjutnya, kedua tersangka diamankan petugas ke Mapolres Madina. Kedunya dijerat petugas dengan Pasal 111 junto Pasal 114 Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika dengan ancaman 20 tahun penjara(swl
You must be logged in to post a comment Login