Sumatera Utara
Pj. Walkot Padangsidimpuan Dinilai Tak Mampu Tertibkan “Pasar Jahiliyah”
Padangsidimpuan, (JarrakPos)- Pj. Walikota Padangsidimpuan Letnan Dalimunthe yang diketahui capek-capek sekolah tinggi untuk mendapatkan gelar Doktor , namun sangat disayangkan untuk memanej kota kecil sekelas kota Padangsidimpuan dinilai tidak cukup mampu.
Pasalnya hanya 3 ruas jalan yang ada seperti: Jl. Thamrin, Jl. Patrice Lumumba dan Jl. Cokro Aminoto diduga dibiarkan berantakan, berserakan, menimbulkan bauk busuk dan bahkan sangat menyulitkan pengguna badan jalan untuk melintas.
Kota yang menurut Visi dan Misinya akan dijadikan sebagai kota MANTAP, ternyata tidak mantap dipandang mata oleh karena ketiga jalan tersebut sudah dijadikan sebagai wadahnya “pasar Jahiliyah”.
Bagaimana mungkin jalan umum yang peruntukannya untuk kendaraan roda dua dan empat tersebut disebut Mantap, untuk melintas saja sangat menyulitkan karena badan jalan sudah dipenuhi oleh pedagang kaki lima yang seenaknya saja berjualan di badan jalan.
Bahkan para pedagang yang kebetulan berjualan menggunakan mobil pick up tidak segan-segan memalang mobilnya melintang di badan jalan sehingga badan jalan dengan ukuran lebar sekitar 8 meter tersebut makin sempit karena diisi oleh panjang mobil pick up dengan panjang sekitar 3,5 meter. Selain mobil pick up di sisi kiri jalan juga diisi oleh tumpukan becak yang parkir menunggu sewa di seberang jalannya.
Sehingga para pengendara yang melintas dari tempat tersebut harus ekstra hati-hati agar tidak menyenggol kiri-kanan kendaraan yang parkir di sisi kiri maupun kanan badan jalan, sebut salah seorang warga Kel. Bincar, Nurdin Lubis.
Nurdin Lubis menyebutkan, “untuk apa sekolah tinggi-tinggi kalau memang untuk mengatur jalan saja beliau tidak sanggup, bagaimana mungkin Pj. Walkot sanggup menata kota ini menjadi kota yang idaman, tanya Nurdin.
Nurdin menggerutu, tiap hari petugas di tempatkan di sepanjang jalan itu yang menelan anggaran operasional cukup tinggi dengan tujuan untuk mendisiplinkan penggunaan badan jalan, namun tidak menunjukkan kedisiplinan bahkan berantakan tak terkendali.
“Baiknya dana operasional tersebut diaudit dan karena tidak memiliki efek, maka BPK RI sebaiknya merekomendasikan pengembalian anggaran operasional tersebut kepada negara lantaran dari hasil operasi dimaksud tidak memiliki efek jera bagi pedagang kaki lima dan hak tersebut masuk kategori penggunaan anggaran yang total loss”, sebut Nurdin.
Pj. Walkot, Letnan Dalimunthe saat dikonfirmasi wartawan via aplikasi WhatsApp , hingga berita ini dirilis belum memberikan jawaban. *(Ali Imran).
You must be logged in to post a comment Login