OLAHRAGA
Porprovsu 2022 Momentum Bersatu Kita Juara
Porprovsu 2022 = Bersatu Kita Juara
Gelaran Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) XI Sumut sudah berakhir dengan closing ceremony yang megah di Astaka Disporasu Medan, Sabtu (5/11)
Sepekan sebelumnya Porprov dibuka dengan sangat meriah di GSG Jalan Pancing. Acara pembukaan dirangkaikan dengan launching logo, maskot dan slogan PON XXI tahun 2024.
Tidak ada gading yang tak retak, selalu ada kekurangan dari gelaran pesta olahraga yang melibatkan lebih dari tiga ribu lebih dari seluruh Kota dan Kabupaten se Sumut.
Ada beberapa daerah yang tidak kebagian medali – perunggu sekalipun – tapi dalam Porprov kali ini kebanyakan daerah kebagian medali emas
Kota Medan selalu dominan dengan perolehan medali yang mencolok. Dalam Porprov tahun ini ibu kota Sumut itu meraih 84 emas, 45 perak dan 41 perunggu. Selain itu, Kota Medan juga berhasil menjadi juara umum 10 cabor yang dipertandingkan pada Porprov Sumut 2022.
Posisi kedua ditempati Deli Serdang dengan 20 emas, 45 perak dan 41 perunggu, disusul Kota Binjai dengan 18 emas, 25 perak dan 28 perunggu dan posisi keempat Kabupaten Karo dengan 16 emas, 23 perak dan 28 perunggu.
Medali bagi peserta Porprov ini merupakan indikasi adanya peningkatan prestasi olahraga di daerah. Ghirah pembinaan mulai tampak hasilnya.
Para kepala daerah harus menyadari pentingnya prestasi olahraga bagi mengatrol nama dan gengsi daerah.Peningkatan prestasi justru dialami oleh daerah-daerah yang selama ini berada di bawah Medan
Kota Gunung sitoli dan Paluta tercatat mengalami prestasi yang fantastis dengan merebut medali emas pertamanya selama perhelatan Porprovsu. Mereka meraih emas di cabor muaythai. Secara keseluruhan.Gunung Sitoli meraih 1 emas, 2 perak, 3 perunggu,
Begitu pula Padang Lawas Utara yang merebut 1 emas, 0 perak, 3 perunggu.
Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Sumatra Utara menjadikan gelaran Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) tahun ini sebagai ajang untuk seleksi atlet binaan yang dipersiapkan untuk menghadapi Pekan Olahraga Nasional (PON) 2024 mendatang.
Perhelatan Porprov ini juga menjadi tolok ukur para atlet binaan Sumatra Utara agar bisa bersaing dengan Provinsi lain.
Jhon menyebutkan, 3.005 atlet ikut terlibat dalam 17 cabang olahraga yang dilombakan di Porprovsu tahun 2022 ini. Ada yang menarik dalam gelaran tahun ini, dimana dari 17 cabang olahraga yang dilombakan, Kota Medan hanya mampu menguasai 10 cabang olahraga dan sisanya dimenangkan oleh kabupaten/kota yang lain.
“Kalau kita lihat ada perkembangan baru, dari 17 itu Medan hanya menguasi 10 cabang olahraga, sisanya di kuasi oleh beberapa kabupaten/kota yang lain,” sebutnya.
Sehingga dia mengungkapkan mereka sedang mendata kembali atlet-atlet daerah yang secara mengejutkan berhasil mengalahkan atlet yang sudah mengikuti pemusatan latihan daerah (Pelatda) untuk persiapan Pekan Olahraga Nasional (PON) 2024.
Nah, hasil Porprovsu XI harus dijadikan bahan evaluasi menatap even berikutnya. Tentu semua itu harus ditunjang dengan dana yang cukup.Di sinilah peran kepala daerah sangat penting, memberi anggaran yang cukup dan menyediakan fasilitas olahraga yang baik.
Fasilitas itu bukan saja untuk Porprov, tapi juga untuk even selanjutnya. Semangat untuk berlatih akan berlipat karena ditunjang fasilitas yang baik. Selain fasilitas, anggaran tahunan untuk pembinaan prestasi olaharaga tak kalah pentingnya.Melihat hasil yang dicapai dalam Porprov, tampaknya daerah harus memilih skala prioritas cabang olahraga yang akan dikembangkan prestasinya.Saat ini sudah ada maping prestasi cabang olahraga di berbagai daerah.
Untuk itu, Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi meminta kepada Bupati/Walikota se-Sumut mengevaluasi pembinaan atlet-atletnya. Ini bertujuan untuk mengembangkan sektor olahraga Sumut menjelang Pekan Olahraga Nasional (PON) 2024 di mana Sumut dan Aceh menjadi tuan rumahnya.
Hal ini diungkapkan Gubernur Edy Rahmayadi usai menutup secara resmi Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Sumut, Sabtu (5/11/22) di Lapangan Astaka, Jalan Williem Iskandar, Deli Serdang.
Selain untuk pengembangan atlet, dia berharap Porprov Sumut 2022 menjadi bahan evaluasi setiap daerah.
“Saya minta dengan segala hormat beritahu bupati/walikota masing-masing hasil yang kalian dapat di sini agar menjadi bahan evaluasi pimpinan, kita ingin olahraga di Sumut terus berkembang dan maju menuju PON 2024,” tegas Edy Rahmayadi
Bersatu Kita Juara
Imbuan Gubsu Edy Rahmayadi tersebut sesuai dengan slogan PON XXI tahun 2024 yakni, Bersatu Kita Juara
Slogan PON XXI di Sumut “Bersatu Kita Juara” dibuat tiga baris agar dapat dimaknai Bersatu kita dan Kita Juara.
Bersatu kita merupakan makna persatuan dan kesatuan bangsa, suku, agama, budaya dan bahasa yang berbeda dan dimaknai bersatu kita dalam keberanekaragaman.
Kita Juara dimaknai kata semangat juara untuk para atlet atau keberhasilan dalam 5 sukses PON, sukses penyelenggaraan, sukses prestasi, sukses administrasi, sukses pembedayaan dan ekonomi rakyat dan sukses pemanfaatan fasilitas pasca even
Dengan begitu, seluruh pihak yang terlibat dalam penyelenggaraan bekerja keras agar PON XXI/2024 Aceh – Sumatera Utara meraih kesuksesan penyelenggaraan, prestasi, administrasi dan ekonomi dalam gelaran tersebut.
Suksesnya PON XXI/2024 akan dicatat dalam sejarah olahraga Indonesia sebagai PON pertama yang diselenggarakan di dua provinsi sekaligus.
Provinsi Sumut, terdapat 33 Kabupaten/Kota dan jumlah penduduk 15 juta jiwa. Sehingga sangat muda melakukan pembinaan terhadap atlet-atlet berprestasi dilakukan masing-masing daerah.
“Jadi yang mempunyai rakyat itu adalah Kabupaten/Kota, saya hanya dirjen saja. Kalau ada rakyat (atlet) disitu tolong disiapkan,” kata Gubernur Edy.
Pembinaan dilakukan dimasing-masing Kabupaten/Kota harus dilakukan berjenjang hingga berkelanjutan dengan melakukan seleksi atlet dari tingkat Desa, Kecamatan hingga Kabupaten/Kota.
Pembinaan juga dilakukan dengan menggelar Pekan Olahraga Kabupaten/Kota dan dilanjutkan ke Pekan Olahraga Provinsi (Porprov). Sehingga dapat dilakukan seleksi dengan baik untuk mendapatkan atlet-atlet berprestasi.
Ada namanya, Porprov Sumut, itu event 4 tahunan, diatur secara bertahap mulai dari Desa, Kecamatan sampai ke Kabupaten.
KONI Sumut sendiri tidak bisa melakukan pembinaan atlet berjenjang, bila tidak mendapatkan dukungan dari Kabupaten/Kota mengirim atlet untuk dibina dan dilatih ditingkat Provinsi.
“Saya ingatkan lagi, KONI dengan waktu disediakan silakan bicara. Anda tidak bisa apa-apa, kalau tidak di support oleh Kabupaten/Kota,” kata Gubernur Edy.
Mantan Pangdam I Bukit Barisan itu, mengatakan pihaknya siap memberikan bantuan anggaran pembinaan bagi Kabupaten/Kota dalam menjaring dan seleksi atlet-atlet berprestasi itu. Semoga… (malaon)
You must be logged in to post a comment Login