HUKUM
Pria Yang Viral Karena Tendang dan Buang Sesajen Ditangkap Anggota Polda Jatim, Setelah Ditangkap Ujung Ujungnya Minta Maaf

SURABAYA.Jarrakpos.com.Polisi telah menangkap sosok penendang sesajen di kawasan terdampak Gunung Semeru yang viral di media sosial. Penendang sesajen bernama Hadfana Firdaus ini dikecam oleh banyak pihak lantaran dianggap intoleran.
Hadfana Firdaus, pria yang menendang dan membuang sesajen di kaki Gunung Semeru ditangkap aparat Polda Jatim. Pria asal Nusa Tenggara Barat (NTB) itu ditangkap di Bantul, Yogyakarta.
Hadfana Firdaus menyampaikan permintaannya kepada masyarakat usai proses pemeriksaan di Mapolda Jatim. Namun, dalam permintaan maaf itu, Hadfana tidak menjelaskan apa tujuannya menendang sesajen yang menjadi kepercayaan warga setempat itu.
“Seluruh masyarakat Indonesia yang saya cintai, kiranya apa yang kami lakukan dalam video itu dapat menyinggung perasaan saudara kami mohon maaf yang sedalam-dalamnya,” katanya singkat di Mapolda Jatim, Jumat (14/1/2022).
Sebelumnya ketahui, sebuah video berdurasi sekitar 30 detik terjadi pada Jumat 7 Januari 2022 viral di media sosial. Peristiwa itu terjadi di tepi sungai aliran lahar dingin Gunung Semeru, Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang.
Video itu memperlihatkan seorang pria dengan mengenakan tutup kepala hitam dan rompi hitam mendekat ke sebuah sesajen yang diletakkan di atas tanah. Terdapat dua sesajen, yakni buah dan nasi yang masing-masing berada di wadahnya.
Tak lama kemudian, pria tersebut membuang sesajen itu dengan cara di lempar dan ditengah. “Inilah yang justru mengundang murka Allah, hingga Allah menurunkan azabnya. Allahu Akbar,” ucap pria tersebut dan langsung melempar dan menendang sesajen.
Meski Hadfana sudah meminta maaf, statusnya sebagai tersangka tidak bisa dicabut. Polisi menjerat Hadfana dengan dua pasal yaitu Pasal 156 dan 158 mengenai ujaran kebencian terhadap suatu golongan tertentu di Indonesia.
Statusnya sudah tersangka. Untuk konstruksi hukumnya, pasal yang kami kenakan adalah pasal 156 dan 158 KUHP,” tutur Kabid Humas Polda Jawa Timur (Jatim), Kombes Pol Gatot Repli Handoko.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Jatim Kombes Pol Totok Suharyanto mengatakan bahwa berdasarkan pengakuan tersangka, motifnya menendang sesajen di kawasan terdampak erupsi Gunung Semeru hanyalah spontanitas.
Meski spontanitas, tersangka sempat meminta kawannya merekam video dan menyebarkan di grup WA.
“Motifnya sementara karena spontanitas karena pemahaman keyakinan saja,” tutupnya.
Sumber : Jarrakpos Official
Editor : Kurnia
You must be logged in to post a comment Login