EKONOMI
Produksi Naik Tiga Kali Lipat, Polda Bali dan LSM JARRAK Sukses “Paksa Petani Kaya”
Tabanan, JARRAKPOS.com – Program kerja LSM JARRAK bersinergi dengan Dirkrimsus Polda Bali untuk “Paksa Petani Kaya” akhirnya membuahkan hasil yang sangat luar biasa. Hal itu terbukti saat Panen Perdana Denfarm menggunaan pupuk Green Fertilizer bersama Anggota Komisi IV DPR RI, Drs. I Made Urip, M.Si didampingi Bupati Tabanan, Ni Putu Eka Wiryastuti serta Direskrimsus Polda Bali, Kombes Pol Yuliar Kus Nugroho, SIK, MH., mewakili Kapolda Bali dan Ketua BPW LSM JARRAK Bali, I Made Rai Sukarya termasuk undangan lainnya di Subak Gunggungan, Desa Wanasari, Tabanan, Senin (9/12/2019). Hasil panen perdana bersama ini, selain hasil produksi gabah meningkat, waktu panen juga lebih cepat yang semestinya 105 hari sudah bisa dilakukan 10 hari lebih awal.
Kombes Pol Yuliar Kus Nugroho, mengatakan hasil uji coba penanaman padi dengan pupuk Green Fertilizer di Tabanan menunjukkan hasil yang luar biasa, dimana sebelumnya produksi pada demplot percontohan hasilnya mencapai 12,4 ton kini meningkat menjadi 13,136 ton per hektar. Upaya ini ditegaskannya salah satu program dan komitmen Polda Bali untuk dekat dengan masyarakat salah satunya petani. Diharapkan dengan adanya dukungan penuh dari Bupati Tabanan ini, ke depan petani semakin berhasil untuk meningkatkan produksinya. “Selama ini potensi produksi di subak ini sekitar 4 ton. Mudah-mudahan ini menjadi blueprint ke depan pertanian di Tabanan. Semua akan menerapkan seperti ini dan relevensinya adalah untuk petani sendiri agar sejahtera dan bahagia,” harapnya.
Baca juga : Sukses Denfarm Padi Organik, LSM JARRAK Sinergi Polda Bali “Paksa Petani Kaya”
Di sisi lain, Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti dalam kesempatan tersebut mengapresiasi pendampingan yang dilakukan Polda Bali bersama JARRAK Bali untuk peningkatan produksi padi petani. Ditunjukkan dengan hasil produksi meningkat hingga tiga kali lipat dari hasil sebelumnya. Menjaga keberhasilan ini para petani diharapkan mampu menjaga komitmen, dan ke depan program ini akan terus diperluas hingga di 10 kecamatan se-Kabupaten Tabanan. Menguatkan petani pihaknya juga akan menyiapkan Perusda Tabanan, agar mampu memenuhi kebutuhan petani menyediakan pupuk hingga pemasaran dan ekspor. “Program dan pola tanam mengikuti formula yang kita buat. Sepanjang itu diikuti dengan baik hasil 13 ton akan bisa dicapai. Mudah-mudahan ini bisa kita terapkan di semua subak di Tabanan,” harap perempuan pertama di Bali ini.
Anggota DPR RI lima periode yang dijuluki Wakil Rakyat Sejuta Traktor, Made Urip yang hadir dalam kegiatan tersebut juga mengakui meningkatnya hasil produksi padi hingga 9 ton per hektar menunjukkan keberhasilan luar biasa. Demplot seperti ini dinilai bagus bagi petani untuk memberikan contoh dan bukti untuk meningkatkan hasil produksi pertanian. Apalagi juga didukung dengan penggunaan pupuk Green Fertilizer, ditegaskan Ketua DPP PDI Perjuangan tiga periode yang kali ini membidangi Pertanian dan Lingkungan Hidup itu, sebagai salah satu jawaban dalam rangka meningkatkan produktifitas dan ketahanan pangan nasional. “Dimulai dari tingkat petani, jadi dengan penggunaan Green Fertilizer ini mudah-mudahan memberikan imbas kepada petani di Tabanan dan Bali pada umumnya,” ujarnya lanjut mendorong petani terus menggunakan pupuk Green Fertilizer untuk memerangi penggunaan pupuk kimia.
Baca juga : Petani di Tabanan Dipaksa Kaya, LSM JARRAK Perkenalkan Pupuk Green Fertilizer
Sementara itu, Komisaris CV. Naga Bintang Alami, Ketut Agus Sukarta mengatakan, pihaknya sebagai pemasok pupuk Green Fertilizer Cabang Bali siap mendukung program kejasama Polda Bali dengan LSM JARRAK. Dijelaskannya penggunaan pupuk Green Fertilizer setiap hektar lahan sawah menghabiskan sekitar 18 kilo gram. Dengan kondisi cuaca saat ini sebelumnya diprediksi hasil produksi menggunakan pupuk Green Fertilizer akan meningkatkan produksi hingga dua kali lipat. “Prediksi kami musim ini ada hasil 4-5 ton per hektar itu yang terbaik. Dengan menggunakan pupuk Green Fertilizer kami prediksi 7-8 ton ternyata hasilnya 13,136 ton berarti teori di brosur itu benar-benar terjadi. Ke depan kerjasama dengan pemerintah daerah bagaimana kebijakan agar petani di Bali bisa menikmati sistem pupuk ini. Kami belum jual eceran karena masih diperlukan uji coba untuk sosialisasi,” terangnya dan berharap keberhasilan ini bisa terjadi di kabupaten lainnya di Bali. eja/ama