NEWS
Profil Dan Biodata Iti Octavia Jayabaya, Bupati Lebak Yang Mengaku Akan Santet Moeldoko Karena Kudeta AHY
Banten.Jarrakpos.com. Berikut ini profil dan biodata Iti Octavia Jayabaya, Bupati Lebak yang menyebutnya santet Banten akan dikirim untuk Moeldoko.
Pernyataan keras Iti Octavia Jayabaya itu diungkapkan menyusul adanya kongres luar biasa (KLB) Partai Demokrat yang memutuskan Moeldoko sebagai ketua umum.
Iti Octavia Jayabaya yang juga Ketua DPD Partai Demokrat Banten secara tegas menolah hasil KLB tersebut.
Bupati perempuan ini menyetakna kesetiaannya kepada Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai ketua umumnya.
Hal itu diungkapkan Iti dalam Commander’s Call yang digelar seluruh Ketua DPD Partai Demokrat dari 34 provinsi, Minggu (7/3/2021). Ia dengan tegas menyebut KLB Deli Serdang Ilegal.
“Saya Iti Octavia Jayabaya, Ketua DPD Demokrat Banten beserta seluruh Ketua DPC dan anggota DPRD di mana saya diberikan amanah dan pemilik suara yang sah sebagai Ketua DPD, kami menolak KLB ilegal,” tegas Iti dalam kegiatan Commander’s Call di Kantor DPP Demokrat, Jakarta Pusat, Minggu (7/3/2021).
Iti memastikan dirinya bersama para ketua DPC serta kader di Banten tidak gentar menghadapi kubu Moeldoko.
Bahkan, Iti menyampaikan siap mengirimkan santet kepada Moeldoko.
“Banten tidak gentar,” tegas Iti.
“Kami tetap setia pada ketum kami yang ganteng. Kalau pun kami harus turun berdemo, kami siap. Santet Banten akan dikirim untuk KSP Moeldoko,” ungkap Iti.
Siapa sebenarnya Iti Octavia Jayabaya? Berikut profil dan biodatanya:
1. Trah Bupati
Iti Octavia Jayabaya lahir di Lebak, Banten pada 4 Oktober 1978.Iti adalah putri mantan Bupati Lebak periode 2003-2013 Mulyadi Jayabaya.
Ia menempuh pendidikan terakhir untuk meraih gelar S2-nya di Pascasarjana Fakultas Ekonomi Universitas Trisakti dan lulus pada tahun 2005.
2. Pernah jadi anggota DPR RI
Iti juga salah satu anggota Partai Demokrat dengan nomor anggota A – 457.
Iti sebelumnya adalah anggota DPR-RI periode 2009-2014. Ia berasal dari daerah pemilihan DPR Banten I (Kabupaten Lebak dan Pandeglang).Sebagai wakil rakyat, Iti bertugas di Komisi XI dan Badan Anggaran DPR RI.
3. Dapat penghargaan
Ia dianggap berhasil mengeluarkan Lebak dari statusnya sebagai daerah tertinggal pada 2019.
Selain itu, Ia juga memperoleh penghargaan bupati terbaik di Asia pada ajang Asia Global Award 2019.
Sebagai wakil rakyat, Iti bertugas di Komisi XI dan Badan Anggaran DPR RI.
Viral naik turun truk
Video viral aksi Iti Octavia Jayabaya, Bupati Lebak naik truk maki-maki sopir beredar di media sosial (medsos).
Diketahui, video Iti Octavia Jayabaya memaki sopir truk tanah itu diunggah akun Instagram @Info.Banten, Selasa (18/2/2020).
Berikut ini video Iti Octavia Jayabaya naik truk berujung Iti Octavia Jayabaya memaki sopir truk pengangkut tanah.
“Ibu Bupati Sampe Naek Lho, Carekaaan By lu memaki sopir truk pengangkut tanah.“Ibu Bupati Sampe Naek Lho, Carekaaan Bu
Ibu Bupati Lebak @viajayabaya meluapkan kekesalan terhadap supir muatan Tanah yang melinyas di Kp Pasir Buah, Desa Lebakasij, Curugbitung, Kabupaten Lebak Banten
Mobil dihentikan karena merusak dan mengotori jalan serta mengakibatkan jembatan Cibeureum rusak berat dan bolong yang dibiayai anggaran APBD Lebak tahun senilai Rp 50 Miliar lebih.
Kejadian Iti Octavia naik truk marahi sopir tersebut, dibenarkan Kabag Humas Pemerintah Kabupaten Lebak, Eka Setiawan.
Menurutnya, Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya marahi sopir truk pengangkut tanah, akibat truk itu berlebihan muatan.
Tidak hanya satu truk, namun Iti Octavia Jayabaya memberhentikan puluhan truk berlebihan muatan tersebut.
Kenakan jilbab biru dan baju oranye, saat itu Iti Octavia Jayabaya sangat emosi.
Amarahnya yang tak terbendung, membuat wanita asli Lebak naik ke truk pengangkut tanah tersebut.
Ia juga meminta agar para sopir pengakut tanah ini turun dari kemudinya, yang kemudian membentak sejumlah sopir tersebut.
“Bupati marah besar karena keberadaan truk tanah tersebut sering kali mengganggu ketertiban umum,” ujar Eka Setiawan kepada Warta Kota, Selasa (18/2/2020).
Lokasinya persis berada di perlintasan Kecamatan Curug Bitung.“Jumlahnya ada puluhan truk. Truk-truk ini membawa tanah yang melebihi muatannya,” ucapnya.
Eka menyebut para sopir bahkan kerap kali membandel.
Mereka biasanya datang bergerombol untuk mengangkut tanah tersebut hingga menyebabkan jalan rusak.
“Tanah – tanah merahnya itu bahkan tumpah ke jalan. Buat jalan licin, kotor dan rusak,” kata Eka. “Tanah – tanah merahnya itu bahkan tumpah ke jalan. Buat jalan licin, kotor dan rusak,” kata Eka.
Tak khayal keadaan ini kerap kali menimbulkan kecelakaan lalu lintas.Eka menuturkan, Bupati meminta agar para sopir tersebut tak berbuat seperti itu lagi.
“Mereka mengambil tanah dari Lebak dan dibawa ke Tangerang untuk proses pembangunan,” ungkapnya.
5. Pernah Marah Soal Pembangunan Ruko
Sebelumnya, video Iti saat marah-marah terkait pembangunan ruko di atas taman beredar dan viral di media sosial.
Iti memarahi Kepala Desa Bojong Menteng, Yamin, hingga Camat Leuwidamar, Endi Suhendi.
Ia menilai mereka tak becus mengawasi wilayahnya hingga taman di Kampung Ciboleger disulap menjadi bangunan warga.
Sebelumnya, Pemkab Lebak membangun taman itu dengan tujuan untuk memperindah akses jalan menuju kawasan Suku Baduy.
Namun, betapa kagetnya ia ketika melihat taman tersebut jadi ruko warga yang masih dibangun.
“Mana Kades, mana Camat, mana Satpol PP!” perintah Iti dalam video yang beredar itu.
“Pokoknya saya tidak mau tahu, besok bangunan ini harus sudah tidak ada!” lanjutnya.
Amukan Iti Octavia Jayabaya kembali meledak ketika Kepala Desa dan Camat tiba. “Bagaimana ini bisa dibangun! Sampai dicor begini!” amuknya dengan nada tinggi.
Iti kemudian memanggil para tukang bangunan dan memerintah pemilik bangunan agar segera membongkarnya. “Masa saya yang harus mantau di semua daerah!” kata Iti lagi.
Postingan akun tersebut langsung dipenuhi dengan berbagai reaksi dari para netizen.Beberapa netizen memuji tindakan tegas Bupati Lebak yang berusia 39 tahun itu.
Sedangkan, netizen lain merasa tak seharusnya Iti marah-marah di depan publik seperti itu.
“Nga hebat biasa aja malah menurutku kampungan …. Malas ngeliat pemimpin model yg begini …. … Emosi nga bisa ditahan … Lebih enak kalo panggil dan marah2nya cukup berdua aja,” komentar @ridharamli.
Dikutip Dari : Tribun News
Editor : Kurnia
You must be logged in to post a comment Login