EKONOMI
Program P2L, Tingkatkan Kesejahteraan Keluarga di Tengah Covid-19
Denpasar, JARRAKPOS.com – Kerja Keras Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali akhirnya sukses membuktikan program Pekarangan Pangan Lestari (P2L) sangat dibutuhkan masyarakat, terlebih dalam kondisi Pandemi Covid-19. Kepala Bidang Penganekaragaman Komsumsi dan Keamanan Pangan, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali, Ir. I Nyoman Suarta, M.Si., mengatakan P2L yang dibangaun oleh 118 Kelompok Wanita Tani (KWT) kini semakin diminati yang merupakan salah satu mendukung HATINYA (Halaman, Asri, Teratur, Indah dan NYAman) PKK.
Penganekaragaman pangan khusunya di Pekarangan Pangan Lestari sangat dirasakan oleh masyarakat, karena memiliki keuntungan yang sangat bermamfaat bagi masyarakat untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Dari sisi Social/Pyisical Distancing banyak yang tidak bekerja menjadi tidak jenuh berada dirumah dengn aktifitas P2L. “Mereka bisa langsung menanam tanaman seperti cabe, terung dan sayur-saruran termasuk buah lokal. Sehingga sangat membantu dari segi psikis masyarakat dutengah pandemi Covid-19. Program P2L ini sekaligus mendukung HATINYA PKK salah satu upaya mensukseskan 10 Program Pokok PKK dalam meningkatkan kesejahteraan keluarga,” jelas Nyoman Suarta, Rabu (13/5/2020).
Selain dari sisi ketersediaan pangan agar selaku berkelanjutan untuk meningkatkan ketersediaan, aksesibilitas dan pemanfaatan serta pendapatan para anggota KWT juga berdampak pada harapan pemerintah agar masyarakat selalu meningkatkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) utamanya dalam mengelola lingkungan (pekarangan). “Programnya Ibu Gubernur (Ny Putri Suastini Koster, red) cukup bagus kita dukung program HATINYA PKK dengan program P2L. Bersama-sama mempeprcepat pemahaman tentang pemanfaatan pekarangan. Dulunya bekas sampah atau telajakan yang jorok kalau sudah ditanami sayur otomatis menjadi bersih dan memberi manfaat ekonomis,” ungkapnya.
Pertumbuhan program P2L di Bali pada tahum 2020 sebanyak 42 unit. Mendapatkan bantuan penumbuhan sebanyak 10 unit dengan nilai bantuan mencapai Rp50 juta serta 32 unit untuk pengembangan dengan bantuan Rp15 juta. Karena program ini dinilai pemerintah pusat sangat cepat terealisasi maka di tahun ini akan ada penambahan untuk 10 program P2L. “Tambahan lagi 10 sudah proses bahkan ada rencana untuk tahap ketiga tahun ini. Karena selama ini Bali dianggap paling cepat menyelesaikan kegiatan ini dari segi realisasi keuangan maupun fisiknya,” ungkapnya lanjut menyampaikan sudah banyak P2L yang hasil produksinya sudah menembus pasar.
Ditambahkan Nyoman Suarta, meningkatnya minat masyarakat membangun P2L juga tidak terlepas dari dukungan Gubernur Bali Wayan Koster melalui visi ‘Nangun Sat Kerthi Loka Bali melalui Pola Pembangunan Semesta Berencana’ untuk meningkatkan pangan lokal dan UKM. Dijelaskan program lanjutan yakni Pengembangan Industri Pangan Lokal (PIPL), agar kelompok tani selain meningkatkan hasil produksi taninya juga mampu mengolah hasil menjadi olahan pangan lokal. “Nantinya yang paling ujung ada dana yang diploting untuk pengembangan usaha pangan masyarakat lokal. Programnya Bapak Gubernur sehingga semuanya mengena. Kita bina sesuai potensi yang ada dan tumbuhkan UKM di desa-desa,” jelasnya. eja/ama