Connect with us

    EKONOMI

    PRSSNI Bali Gelar Radio Academy 2019, Cetak Penyiar Andal dan Profesional

    Published

    on


    Denpasar, JARRAKPOS.com – Persatuan Radio Siaran Swasta Nasional Indonesia (PRSSNI) Bali bekerja sama dengan Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Daerah Bali, kembali menggelar Radio Academy untuk kali kedua, Jumat (22/11/2019) hingga Minggu (24/11/2019). PRSSNI Bali berkomitmen terus mencetak penyiar andal dan profesional lewat Radio Academy 2019 dengan tema “Riset dan Radio Programming Upaya Penguatan Industri Radio Bali” yang menghadirkan narasumber ternama, yakni Chandra Novriadi dan Errol Jonathans. Puncaknya adalah penandatanganan komitmen bersama untuk memajukan industri radio di Bali. Pada kesempatan itu, Ibu Gubernur Bali, Ni Putu Putri Suastini Koster ikut ambil bagian dalam prosesi yang berlangsung di Kantor Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Provinsi Bali. “Radio bagian dari kemerdekaan. Radio bagian dari sejarah. Radio mengembalikan pikiran orang yang termakan hoaks (berita bohong, red). Radio wajib bersinergi dengan pemerintah mewujudkan hal-hal baik,” ucapnya.

    6Bn#Ik-19/11/2019

    Mengingat peran radio yang luar biasa, Putri Suastini berharap konten kearifan lokal yang dikemas dengan gaya kekinian bisa berkesinambungan dinikmati masyarakat Bali. Lewat kemasan yang baik, dia meyakini lewat siaran radio konten lokal Bali bisa dinikmati oleh masyarakat global bahkan internasional. Ketua Umum Persatuan Radio Siaran Swasta Nasional Indonesia (PRSSNI), Erick Thohir dalam sambutan yang dibacakan oleh Ketua Bidang Hubungan Pemerintahan dan Regulator PP. PRSSNI, K. Candi P. Sinaga mengatakan Radio Academy II dengan materi Riset dan Radio Programing, Upaya Penguatan Industri Radio di Bali, sangat tepat. “Bagi media apapun, Content is the King. Untuk bisa menarik pendengar yang banyak, radio perlu konten (program) yang bagus. Untuk membuat konten yang bagus, harus dilakukan pemetaan atau riset yang tepat. Dan yang tak kalah penting, konten bagus harus dikemas, diproduksi dan dibawakan oleh SDM yang tepat. Semoga, hal itu bisa terwujud usai kegiatan Radio Academy,” ucapnya.

    Baca juga : Organic Trade Center Diresmikan, Segera Pasarkan Produk Lokal Bali

    Sembari menyebut PP PRSSNI menaungi 580 Radio Siaran di Indonesia. Radio Academy, jelasnya adalah salah satu wujud kongkret kolaborasi cantik dalam membangun ekosistem penyiaran bagi dan untuk masyarakat Bali mengingat industri radio tidak bisa hidup sendiri. Ketua Pengurus Daerah PRSSNI Bali, Nyoman Agus Satuhedi mengatakan Radio Academy 2019 yang mengusung tagar #AyoDengarRadio diikuti oleh 75 peserta. Para programing yang datang berasal dari 70 stasiun radio siaran se-Bali. Sementara itu, Ketua KPID Bali, Made Sunarsa berharap Radio Academy 2019 mampu menggeliatkan industri penyiaran radio di Bali; menempatkan radio sebagai sumber informasi dan hiburan yang diminati. Errol Jonathans mengatakan materi riset dan radio programming intinya adalah bagaimana upaya mengemas sebuah konten atau program agar memenuhi keinginan pasar. “Meskipun radio hari ini sudah berbasis pada teknologi, semua akan tetap bergantung pada konten. Sukses radio sesungguhnya adalah pada konten. Konten inilah yang kita kemas ke dalam radio programming,” ucap tokoh radio nasional sekaligus Direktur Utama Suara Surabaya itu.

    1Bn-Ik#18/11/2019

    Errol Jonathans juga mengaku akan kembali menanamkan konsep dasar industri radio, yakni suara. “Kekuatan radio pada suara. Suara tidak bisa digantikan oleh apapun karena suara adalah ekspresi emosi. Suara sangat imajinatif. Orang-orang radio tidak boleh mengabaikan hal ini,” tegasnya. eja/tim/ama

    Advertisement