DAERAH
PSDS – SP 1-1, Badai Protes dan Kartu
Lubuk Pakam, Jarrakpos – Duel LI-2 Wilayah barat mempertemukan PSDS Deli Serdang versus Semen Padang diwarnai badai protes keras dan banjir kartu kuning.
Wasit terpaksa memberi hadiah bonus satu kartu merah pada penjaga gawang Semen Padang.
Pertandingan kedua tim, berlangsung di Stadion Baharoddin Siregar Lubuk Pakam, Jum’at sore.(29/9/2022).
Kick-off babak pertama. Semula kedua tim, sama dua kali melakukan serangan balik.
Pelatih kepala PSDS Susanto, mondar mandir dipinggir lapangan. Menjerit-jerit histris intruksikan pemain, anak didiknya.
“Kalian bersemangat, dua sentuhan bola. Pressure zig zag, pressure zig-zag”.
Kapten PSDS Muhamad Irfan dan back kiri Muhamad Candra sempat kordinasi akurat bersama rekan seperjuangannya.
Gelandang tengah PSDS Narius Alom, beri operan bola kebelakang. Riki Wahyudi dan Mus Wiranda, asyik mengotak-ngatik sikulit bundar didaerah pertahannya.
Sementara back kiri si rambut gondrong M Candra, lari kencang tanpa bola, didaerah sayap kanan lawan. Langsung saja back kanan Ilham Wibowo Yusuf memberi umpan silang lambung cukup akurat.
Si napas kuda M Candra, meliuk-liuk melewati tiga pertahanan lawan. Gerakan repleks M. Candra seakan melepaskan tembakan ke gawang.
Sempat dua pemain bawah Semen Padang Wiganda Pradika dan Agus NW jatuh terkecoh
Disayangkan operan bola cantik manis dan manja dimulut gawang hagal dimanfaatkan ujung tombak PSDS Purnomo.
Tembakan gantung terlalu lemah, tepat dipelukan penjaga gawang Semen Padang.
Gempuran dahsyat pressure zig-zag, tim Traktor kuning PSDS sempat melemaskan ketegang pasangan mata 4000 lebih penonton, meski menuai kecewaan.
Kecemerlangan penampilan pemain PSDS, menguras setamina lawan.
Manuver dan shoctrapy, disertai teror tembakan dahsyat Berhasil memporak porandakan daerah pertahan Semen Padang.
Kembali disayangkan terjadi kemelut didepan gawang lawan. Peluang emas belum berhasil dimanfaatkan M Irsan. Tembakan bola menyusur rumput hijau, sikulit bundar menyentuh tiang gawang lawan.
Sampai turun minum, kedua tim tetap membagi stand kacamata 0-0.
Babak kedua berlangsung. Pelatih kepala tim Semen Padang Delfiadri.
Menarik keluar dua pemain. Fandi Ahmad L digantikan Yoga N. Dan M Andika ditarik kelua, masuk Y Noviandi.
Drastis perubahan anak Semen Padang, bermain keras menjurus brutal.
Dampak kesan kedua pemain pengganti, mendapat instruksi konyol dari sang pelatih.
Baru 8 menit masuk Yoga N, dan Y Noviandi. Tiga kali wasit mendapat protes keras dari pemain PSDS.
Secara bertahap hanya selisih 6 menit, dua pemain PSDS ditandu keluar lapangan pertandingan.
Ujung tombak PSDS M Irsan terkapar ditebas lawan dari belakang tanpa bola Wasit memberi kartu kuning pada pemain Semen Padang Yoga N.
Berikut hadiah kartu kuning diberikan wasit pada Y Noviandi, akibat menolak langsung menebas kaki Purnomo.
M. Irsan ditandu keluar lapangan masuk kembali.
“Kalian jangan terpancing permainan keras menjurus kasar dan berutal”. Ucap pelatih PSDS Susanto pada anakndidiknya.
Satu gempuran dahsyat PSDS. Back kiri M Candra secepatnya menyup kedaerah pertahana lawan.
Si rambut gondrong M Candra pemain degil PSDS. nguasai sikulit bundar Gerakan refleks Candra mengelabui dua pemain lawan hingga jatuh terkecoh tanpa bola.
Langsung saja M Candra menyontek bola gantung didepan mulut gawang.Spontan pemain gelandang serang PSDS Mel Cior Lendeker Majefat berjibaku heading bola, sembari menjatuhkan badan.
Memaksa penjaga gawang Semen Padang mengutip bola dari jaring gawangnya pada menit 56.
Gol semata wayang buat PSDS. Membuat anak Semen Padang bermain bertranental tinggi.
Kapten PSDS M Irfan berjibaku berhasil nyelamatkan bola. Langsung ditolak din kainya ditebas lawan.
Wasit hanya beri peringatan pada Y Noviandi, yang sudah mendapat hadi kartu kuning itu.
Serangan balik dikuasai anak PSDS. M Candra turut membantu serangan kedaerah berbahaya lawan.
Spontan saja lepaskan tembakan keras, membentur tiang gawang.
Ironisnya bola keluar lapangan, pemain PSDS Ridha Umami ditolak membentur tiang gawang.
Tindakan brutal penjaga gawang Semen Padang Ahmad Iqbal, kurang puas langsung menebas kaki lawan.
Sehingga wasit memberikan kartu kuning pada penjaga gawang Semen Padang.
Kembali serangan seporadis anak-anak Traktor kuning PSDS. Mampu memporak porandakan benteng pertahanan lawan.
M Candra Saputra Nst, bantu serangan. Terjadi kemelut didepan gawang Semen Padang.
Bola sudah keluar lapangan, penjaga gawang Semen Padang Ahmad Iqbal.
Mengejar pemain PSDS Kurniawan, sepontan mengganjar Kurniawan.
Pukulan keras bersarang didada pemain PSDS. Langsung penjaga gawang Semen Padang Ahmad Iqbal.
Diberi ganjaran kartu merah pada wasit. Posisi penjaga gawang Semen Padang.
Digantikan M Fuad Hasanudin. Setelah pelatih Delfiadri menarik keluar pemain tengah Semen Padang D Buyung P.
Serangan balik pemain Semen Padang berlanjut keras dan brutal.
Kali kedua penjaga gawang PSDS M Irfan bermain cemerlang. Saat menguasai bola dihajar pukulan dan tunjangan.
M Irfan terkapar taknberdaya, ditandu keluar lapangan pertandingan, diganti penjaga gawang M Fuad Hasanudin.
Anak PSDS kehilangan kendali terpancing pemain keras dan berutal.
Secara bertahap pemain PSDS, M Irsan, M Candra, Purnomo dan Ridha Umami mendapat giliran hadiah kartu kuning.
Kemenangan tetap 1-0 buat pemain PSDS. Wasit Mulyana dari Jabar memimpin pertandingan kedua tim
Lari kepinggir lapangan mendekati, sang pelatih Semen Padang.
Spontan berikan instruksi, pada wasit dua, agar diumumkan perpanjangan waktu 11 menit.
Pemain PSDS protes tidak dihiraukan. Penonton juga kesal melihat prilaku wasit Mulyana dari Jabar itu.
Pengumuman penambahan waktu 11 menit, sangat menjatuhkan mental pemain PSDS.
Pertandingan terus berlanjut, terjadi kemelut di areal kotak finalti.
Tembakan keras kapten Semen Padang Silvio Escobar menyentuh tangan pemain PSDS Fajar Erlangga.
Langsung wasit mengambil bola, meletakannya dititik finalti. Lebih anehnya lagi, wasit mendekati kapten Semen Padang.
Eksikusi finalti secepatnya dilaksanakan Silvio Escobar. Gol balasan tim Semen Padang tercipta pada menit 92.
Sehingga kedudukan kedua tim sama kuat 1-1. Langsung saja wasit memimpin pertandingan Mulyana, meniup peluit terakhir.
Pemain dan pengamat sepak bola, serta ribuan penonton merasa kesal dan kecewa.
Menyaksikan kepemimpinan wasit Mulyana, terkesan belum layak memimpin pertandingan kompetisi Liga Indonesia (LI-2). (Sft).
You must be logged in to post a comment Login