Connect with us

    EKONOMI

    Rai Wirajaya : Dana Desa Adat Bisa Masuk APBN 2020

    Published

    on

    [socialpoll id=”2542672″]


    Denpasar, JARRAKPOS.com – Harapan pelestarian desa adat dibantu dari APBN sebagaimana mengemuka dalam tatap muka Menkeu Sri Mulyani dengan bendesa adat se Bali belum lama ini patut didukung semua pihak. “Sebagai orang Bali dan juga wakil rakyat Bali, kita wajib berjuang semaksimal mungkin agar dana desa adat bisa dianggarkan di APBN,” ujar Anggota Komisi XI DPR RI IGA Rai Wirajaya di Denpasar, Rabu (20/3/2019) saat ditanya terkait dana desa adat.

    Menurut Rai Wirajata, saat ini Desa Dinas dan Kelurahan sudah mendapat dana dari APBN. “Jadi selayaknya juga ke depannya ada anggaran untuk desa adat di seluruh Tanah Air,” ujar politisi PDI Perjuangan asal Peguyangan Denpasar ini. Menurutnya dana desa adat ini sangat strategis dan penting bagi pelestarian dan pengembangan adat dan budaya Bali agar jangan sampai punah. Apalagi dengan kemajuan zaman di era globalisasi ini, tantangan desa adat sangat besar. Dan yang tak kalah penting desa adat ini juga turut memberi kontribusi yang cukup besar bagi pertumbuhan ekonomi melalui industri pariwisata.

    Baca juga : Rai Wirajaya Gempur Jembrana, Serahkan 25 Traktor dan Bantuan Tani Nelayan Senilai Rp5,3 milyar

    Advertisement

    “Ekonomi Bali sebagian besar didapat dari pariwisata. Jadi mendukung desa adat akan memberi dampak positif bagi kemajuan Bali,” tegas Rai Wirajaya yang kini Caleg DPR RI Dapil Bali dari PDI Perjuangan ini. Untuk itu, dia berharap nantinya usulan dana desa adat ini bisa masuk di APBN 2020. “Campur tangan pemerintah dalam membiayai desa adat ini sangat penting. Saya lihat celah-celah itu pasti ada,” tambahnya.

    Menurut Rai Wirajaya, masing-masing desa adat memiliki kekhasan. Namun pada intinya bagaimana bisa menjaga kelestarian desa adat itu sendiri. Seperti adanya omed omedan, perang pandan dan atraksi lainnya yang dilakukan desa adat untuk melestarikan tradisi yang ada. Ke depan kalau memungkinkan, kearifan budaya lokal itu bisa lebih sering ditampilkan selain untuk menjaga dan mengbangkannya juga untuk pariwisata. “Sebagai orang Bali tentu wajib untuk memperjuangkan semaksimal mungkin dana desa adat ini yang pemanfaatannya juga untuk penguatan SDM,” tambahnya. tim/ama