JEPARA(jarrakpos.com) – Pembahasan revisi rencana tata ruang masih berjalan. Terakhir, ada pembahasan mengenai kawasan peruntukan industri (KPI). Sembilan KPI telah ditunjuk.

Agus Sutisna, ketua pansus rancangan peraturan daerah (Ranperda) Rencana Tata Ruang Wilayah RTRW, menjelaskan pembahasan (RTRW) masih pada tahap awal. Termasuk mengenai KPI. Nantinya KPI tersebut yang akan menjadi sasaran lokasi pengembangan industri Jepara.

Dalam rapat pembahasan, ada sembilan kecamatan yang diusulkan menjadi KPI. Kecamatan tersebut di antaranya Bangsri, Batealit, Jepara, Kalinyamatan, Keling, Pecangaan, Mayong, Kembang, dan Mlonggo.

Kawasan yang diusulkan memiliki luas kurang lebih 2.517 hektare. Kata Agus, dalam draf revisi tidak dijelaskan rincian luasnya. Padahal, kata Agus, hal ini penting.

“Akhirnya diurai itu masing-masing luas kecamatan,” jelas Agus.

Lokasi-lokasi tersebut beberapa masuk dalam kawasan yang sudah ada industrinya. Atau existing. Beberapa juga ada yang masuk perencanaan. Sifatnya baru.

Dari pembahasan tersebut, akhirnya diurai luas masing-masing kecamatan. Yakni Bangsri seluas 10 hektare, Batealit 13 hektare, Jepara 96 hektare, Kalinyamatan 273 hektare, Keling 22 hektare, Pecangaan 164 hektare, Mayong 395,9 hektare, Kembang 747 hektare, sementara Mlonggo seluas 793 hektare.

Meski begitu, Agus menilai perlu ada pembukaan kesempatan bagi kecamatan lain. Sebab, kabupaten juga perlu memberi ruang yang sama. Ia khawatir pemilihan kecamatan tersebut tidak mensejahterakan secara masif.

“Donorojo dan Tahunan bagaimana, alasannya apa kecamatan tersebut tidak diusulkan juga, nah ini yang menjadi pertanyaan kami,” kata Agus.

Selain itu, ia mempertanyakan tujuan pembangunan ke depan. “Tujuan pembangunan kita kan bukan industri pengolahan, tapi lebih ke jasa pariwisata, ini yang juga menjadi persoalan,” ungkapnya.

Ia berharap pembahasan berikutnya bisa lebih proporsional dan mengakomodasi semua daerah.(gus)