NEWS
Renungan Saraswati, Ilmu dalam Diri dan Ilmu di Luar Diri
Pupuh menawarkan kekhasan irama, menawarkan kesyahduan dan kearifan makna yang terasa sangat lokal namun sesungguhnya jika didalami secara literatif akan bisa berlaku universal. Salah satu tembang Ginada yang sangat terkenal ialah bersangkutan dengan kerendahan hati dalam mencari tahu tentang ilmu pengetahuan. Tembang itu dibuka dengan ‘eda ngaden awak bisa’ dan diakhiri dengan ‘enu liu papelajahang’. Generasi 60-an hingga 70-an di Bali sangat hapal dengan tembang Ginada tersebut yang intinya, tembang tersebut menyuratkan kerendahan hati di depan keagungan ilmu penghetahuan sehingga jangan sampai seseorang merasa sudah menguasai semuanya.
Baca juga : Melalui Kewenangan Gubernur, Perusda Bali Segera Tutup Layanan Aplikasi Taxi Online di Bali
Ilmu pengetahuan yang agung di Bali disimbolkan dalam wujud Dewi Saraswati, datang setiap enam bulan sekali (35 hari) serta jatuh setiap hari Sabtu (Saniscara). Masih dalam rangkaian hari Saraswati adalah Pagerwesi, jatuh pada hari Rabu. Semua umat di Bali terutama pelajar, mahasiswa, guru/ dosen dan kaum intelektual merayakannya dengan khusuk dan kidmat. Semua buku dan bacaan lain pada hari itu dibantenin (diupacarai dengan berbagai bunga yang disebut canang) dilengkapi semerbak harum dupa. Saraswati adalah perayaan untuk ilmu pengetahuan bagi orang Bali dengan memberi makna khusus pada pengupacaraan buku dan segala macam bacaan.
You must be logged in to post a comment Login