EKONOMI
Restrukturisasi Cegah Usaha Koperasi dan UMKM Gulung Tikar
Ket foto : Asisten Deputi Pemetaan Kondisi dan Peluang Usaha, Wardoyo saat memberi Bimbingan Tehnis (BIMTEK) bagi konsultan PLUT Provinsi Bali pendamping KUMKM.
Denpasar, JARRAKPOS.com – Asisten Deputi Pemetaan Kondisi dan Peluang Usaha, Wardoyo mengatakan perlu pemahaman bagaimana melakukan proses Restrukturisasi Usaha terhadap Koperasi dan UMKM. Restrukturisasi Usaha bagi koperasi dan UMKM merupakan hal penting dilakukan dalam upaya menjaga stabilitas kinerja koperasi dan UMKM, sehingga KUMKM memiliki daya saing yang terus terjaga dan jangan sampai gulung tikar alias tutup usahanya.
“Untuk melakukan Restrukturisasi Usaha para konsultan PLUT dan pendamping perlu terlebih dahulu mengukur kondisi kesehatan Koperasi dan UMKM yang akan direstrukturisasi, sehingga mengetahui bagaimana kondisi usahanya sebelum dilakukan restruktrukturisasi apakah usahanya sehat, kurang sehat atau tidak sehat,” ungkapnya saat Kementerian Koperasi dan UKM melalui Deputi Bidang Restrukturisasi Usaha melaksanakan Bimbingan Tehnis (BIMTEK) bagi konsultan PLUT Provinsi Bali pendamping KUMKM (KKMB, PPKL, Inkubator bisnis), pengurus Koperasi dan UMKM di Denpasar, Jumat (29/6/2018).
Dikatakan, Kementerian Koperasi dan UKM, telah menyediakan Early Warning System (EWS) sebagai alat diagnose kinerja usaha Koperasi dan UMKM, sistem ini mampu mendeteksi dari 3 aspek yaitu aspek kelembagaan/organisasi, aspek finansial/keuangan dan aspek portopolio bisnis/usaha dari hasil diagnosa akan terlihat aspek dan indikator mana yang tidak sehat dan perlu dilakukan restrukturisasi. “Disamping EWS juga disiapkan Skema dan Standar Operasional Prosedur (SOP) untuk memberikan solusi yang tepat dan benar sehingga aspek-aspek yang dinilai kurang sehat dapat ditata kembali agar menjadi sehat dan tetap berdaya saing,” bebernya.
Restrukturisasi usaha tidak hanya dilakukan pada saat usaha KUMKM mengalami penurunan usahanya. Menurut dia, Restrukturisasi harus dilakukan secara terus-menerus agar kinerja Koperasi dan UMKM lebih baik sehingga mampu meraih peluang pasar yang semakin kompetitif. “Kita menyadari bahwa perubahan pasar di era ekonomi digital ini begitu cepat dan sulit ditebak, maka setiap KUMKM harus waspada dan terus meng-evaluasi kinerja usahanya, yang kurang efektif dan efisien, harus diperbaiki/ditata kembali atau direstrukturisasi, kuncinya harus kreatif dan inovatif,” kata Wardoyo.
Dengan adanya BIMTEK Restrukturisasi usaha ini, diharapkan para Konsultan PLUT dan pendamping KUMKM dapat memanfaatkan dengan baik EWS, Skema dan SOP yang merupakan satu paket alat untuk melakukan restrukturisasi usaha Koperasi dan UKM dengan benar. “Sebagai contoh, jika produk sudah tidak laku dipasar, dievaluasi kenapa tidak laku mungkin desainnya sudah ketinggalan, atau kualitas produk kalah dengan pesaing atau mungkin harga produk lebih mahal dibanding dengan produk sejenis lainnya. Itu baru dari sisi pasar belum bagaimana kondisi lainnya,” tutupnya. rls/ama
You must be logged in to post a comment Login