DAERAH
Sah, SK Penyatuan STIA Denpasar – UNBI Diterima, UNBI Tancap Gas Prodi HI Ikon Baru PTS di Bali
Denpasar, JARRAKPOS.com – Setelah UNBI berhasil alih kelola STIA Denpasar dengan Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nomor 455/E/O/2022 tentang Izin Penyatuan Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi (STIA) Denpasar di Kota Denpasar. Ketua Yayasan Anugerah Husada Bali Indonesia Dr. I Nyoman Gede Astina M.Pd.,CHT.,CHA yang menyerahkan Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia tentang Penyatuan Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi (STIA) Denpasar ke Universitas Bali International (UNBI) kepada Rektor UNBI Prof. Dr. dr. I Made Bakta, Sp.PD-KHOM. di Denpasar, Jumat (29/7/2022).
Izin tersebut telah diberikan ke UNBI di Kota Denpasar yang diselenggarakan oleh Yayasan Anugerah Husada Bali Indonesia yang diserahkan oleh Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) Wilayah VIII Dr Ir I Gusti Lanang Bagus Eratodi ST MT IPU, ASEAN. Eng di Denpasar, Selasa (5/7/2020). Selain Penyerahan Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia tentang Penyatuan STIA Denpasar ke UNBI. Acara itu sekaligus Peluncuran dua Program Studi (Prodi) baru yakni Hukum dan Hubungan International (HI).
Untuk itu, UNBI sudah memiliki 15 program studi (Prodi) dari 11 Prodi yang ada. Dimana dua Prodi dari STIA yakni Administrasi Publik dan Administrasi Bisnis. Gede Astina mengharapkan HI UNBI menjadi Prodi andalan, satu-satunya Perguruan Tinggi Swasta (PTS) di Bali yang memiliki jurusan tersebut. Sedangkan HI dalam Perguruan Tinggi Negeri (PTN) baru ada Kampus Universitas Udayana. Diharapkan HI bisa jadi pilihan siswa yang menempuh Hubungan Internasional. Prodi tersebut merupakan peluang dan kesempatan mengenyam pendidikan tinggi di daerah tujuan wisata Internasional dan MICE.
Apalagi berbagai konferensi banyak dilakukan di Bali, termasuk KTT G20 akan berlangsung pada November mendatang. Dengan demikian, Ia mengajak seluruh Manajemen UNBI bergandengan tangan dengan Yayasan Anugerah Husada Bali Indonesia dalam memajukan institusi sehingga semakin dipercaya oleh masyarakat.
Ditambah gencar melakukan promosi, khususnya Kaprodi baru memiliki tanggungjawab penuh memajukan Prodi yang baru. Bertambahnya Prodi UNBI, tentu semakin banyak bisa menerima mahasiswa baru (Maba) pada tahun ajaran 2022/2023. Apalagi ada Prodi baru yakni Hukum dan HI dapat menjadi daya tarik Maba.
Pihaknya tetap berupaya ikut ambil bagian dalam memajukan dunia pendidikan nasional menuju Indonesia 2045. Mencetak generasi emas 2045 merupakan tanggungjawab bersama. “UNBI sangat siap mendidik SDM bangsa Indonesia, khususnya Bali menjadi cerdas, berkarakter dan berdaya saing global,” ujarnya.
Hal itu sebagai bentuk implementasi visi UNBI “Menjadi Perguruan Tinggi yang profesional, unggul, dan berbudaya, di tingkat nasional dan internasional pada tahun 2035”. Ia memilih merger dengan STIA, karena ada hubungan baik dengan pihak pengelola. Kampus yang memiliki potensi, namun situasi “megap – megap”. Maka dari itu, pihaknya melakukan komunikasi untuk melakukan alih kelola sehingga Prodi yang sudah ada tetap bisa berjalan dan semakin berkembang.
Sementara itu, Rektor UNBI Prof Made Bakta juga mengharapkan HI menjadi ikon baru dari Kampus UNBI. Kampus UNBI selain memiliki unggulan bidang kesehatan, kini Prodi HI bisa menjadi unggulan baru. Mengingat kampus di Bali yang memiliki Prodi HI masih minim. PTN yang punya Prodi HI baru Unud, itupun ada ketika dirinya menjabat sebagai Rektor Unud.
Diharapkan Bali melahirkan sarjana dari UNBI banyak berperan dalam berbagai kegiatan internasional, bukan saja sebagai tuan rumah tetapi ikut aktif dalam menentukan kebijakan. UNBI terus berkomitmen meningkatkan kualitas pendidikan, infrastruktur pun minimal sesuai standar nasional, kini UNBI baru terakreditasi B, berikutnya dalam dua tahun lagi bisa meraih akreditasi A.
Dengan demikian, pihaknya semakin optimis kampus yang dipimpinnya bisa semakin maju, karena ada energi baru yang siap melangkah bersama. Segi tenaga pendidik, UNBI sudah siap. Bahkan telah menyiapkan rancangan penambahan tenaga pendidik jika Prodi baru terus berkembang.
Maka dari itu, pihaknya berupaya terus melakukan komunikasi dengan pihak Yayasan dan Kampus. UNBI bisa maju bergantung pada kerjasama yang harmonis antara Yayasan dan Kampus dalam sarjana yang berguna bagi bangsa, nusa dan masyarakat.
Pada kesempatan itu, Kepala Bagian Pendidikan dan Kemahasiswaan LLDIKTI Wilayan VIII I Wayan Sudarma, S.Sos., M.AP meminta UNBI agar melengkapi data – data dari STIA. Upaya itu agar tidak ada masalah di kemudian hari, apabila mahasiswa STIA membutuhkan administrasi. Sebelumnya juga, Kepala LLDikti Wilayah VIII Gusti Lanang Bagus Eratodi merasa optimis UNBI akan menjadi PTS besar yang ikut cerdaskan anak bangsa.
Mengingat telah berhasil menjalankan akselerasi program penggabungan atau penyatuan PTS Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Ditjen Diktiristek) yang dirancang tahun 2021. Program yang sedianya sudah dimulai sejak 2015 ini, kini akan dipercepat dengan pemberian bantuan dana kepada Badan Penyelenggara PTS untuk mempercepat proses usulan penggabungan atau penyatuan PTS.
PTS di bawah naungan Kementerian Dikbudristek mencapai 3.000 PTS. Namun, masih banyak PTS memiliki kualitas yang rendah seperti mahasiswa yang sedikit, tata kelola manajemen yang kurang, hingga lulusan yang tidak memadai. Harapannya, melalui proses penggabungan atau penyatuan, maka PTS-PTS tersebut menjadi lebih sehat.
Untuk itu, pihaknya mengharapkan UNBI bisa semakin besar, kini sudah memiliki 15 program studi (Prodi) dari 11 Prodi yang ada. Dimana dua Prodi dari STIA yakni Administrasi Publik dan Administrasi Bisnis dan dua Prodi baru yakni Hukum dan HI.
“Saya optimis UNBI bisa besar karena PTS yang didukung oleh SDM yang mumpuni dan melibatkan anak milineal,” ujarnya.
Dengan SDM yang handal tersebut, diyakini akan menjadi ujung tombak kemajuan UNBI dalam menghasilkan lulusan yang berdaya saing. aya/tra
You must be logged in to post a comment Login