Connect with us

    PARIWISATA

    Sampah Badung Kok Dibuang Dekat Bandara?

    Published

    on


    Badung, JARRAKPOS.com – Pemkab Badung yang kini dilarang membuang sampah ke TPA (Tempat Pembuangan Akhir) Suwung secara total dalam waktu dekat membuat kabupaten berlambang keris ini kelimpungan. Bahkan salah satu kawasan di Tuban yang notabene sangat dekat denga Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai sudah digunakan sebagai TPS (Tempat Pembuangan Sementara) sehingga menimbulkan polemik di kalangan pariwisata. Terlebih lagi, ada wacana TPA yang akan dibangun di Badung selatan yang menjadi kawasan utama pariwisata di Bali.

    6Bn#Ik-18/10/2019

    Sentilan tersebut diungkapkan, Wakil Ketua Indonesia Hotel General Manager Assosiation (IHGMA) Bali, I Made Ramia Adnyana, SE. MM., saat ditemui, Kamis (31/10/2019) malam mengatakan persoalan sampah merupakan masalah yang sangat krusial dan hampir tidak bisa dicarikan solusi selama ini khususnua untuk TPA yang dimamfaatkan oleh Sarbagita (Denpasar, Badung, Gianyar, Tabanan). Volume sampah yang besar dari 4 kawasan ini hanya menambah tumpukan, sementara upaya pengolahannya dinilai sangat rendah.

    Baca juga : Gerakan Bersih Sampah Plastik Bersihkan Areal Pura Rambut Siwi

    Apapun alasannya, Made Ramia tetap berharap adanya penawaran lahan Pemprov Bali yang bisa dimamfaatkan untuk TPA Mandiri tidak serta merta hanya pertimbangan luasan lahan. Namun harus difikirkan agar TPA jauh dari pusat pariwisata utamanya pintu masuk wisatawan melalui Bandara. Diingatkan, bicara sampah bukan saja masalah bau dan jorok namun juga memberikan imbas lainnya seperti tingkat kemacetan bila ada di satu lokasi dengan kawasan pariwisata.

    1bn/Ik-20/10/2019

    “Badung Selatan merupakan main gate atau pintu gerbangnya wisatawan, dan kita tau sampah pasti bau dan kotor. Terkait rencana dari Pemkab Badung menangani dan menentukan tempat pembuangan akhir sampah di Tuban atau kawasan Badung Selatan lainnya, menurut pendapat saya perlu dipertimbangkan dan dikaji secara matang. Mengingat kawasan selatan Bali sebagai pintu gerbang masuknya wisatawan utamanya International tourism, karena kita harus memberikan kesan terbaik sejak hari pertama mereka datang. Kita harus menyadari timbunan sampah di TPA Suwung menimbulkan image tidak baik di mata wisatawan,” ungkapnya.

    Baca juga : Giri Prasta Masuk Kolong Jembatan Pimpin Gertak di Munggu

    Advertisement

    Ini sekigus menurut Made Ramia menjadi momentum yang tepat agar pengelolaan sampah di Bali semakin baik, utamanya bagi Pemkab Badung untuk lebih serius dan lebih maju dalam mengolah sampah. Untuk itu kedepan perlu upaya mempercepat proses pengolahan sampah dan jauh dari kawasan wisata. Salah satu lokasi yang strategis untuk TPA Mandiri menurutnya ada di Badung Utara. Selain jalanan masih tergoling sepi pengolahan sampah bisa dilakukan lebih optimal karena diketahui sampah juga memikiki sisi ekononi sehingga jangan sampai kemamfaatan potensi sampah kedepan justru akan sulit dikembangkan bila dibangun di Bali selatan.

    B-19/10/2019

    Ada dua lokasi lahan Pemprov Bali yang diketahui ditinjau untuk proyeksi pembangunan TPA. Pertama, di Badung Selatan yakni lahan seluas delapan hektar di Desa Ungasan (perbatasan dengan Kelurahan Jimbaran), Kecamatan Kuta Selatan, Badung. Kedua, di Badung Utara yakni lahan seluas tiga hektar di Desa Sobangan, Kecamatan Mengwi. Kedua lahan ini lokasinya jauh dari pemukiman warga. “Jangan sampai di Bali selatan lagi. Karena Bali Selatan ini merupakan daerah utama untuk pariwisata, terutama ada Nusadua ya kemudian Jimbaran, Uluwatu hingga kuta. Ini daerah yang padat turis kalau bisa disarankan jangan sampai TPA itu berada di antara kawasan ini,” tegas GM Hotel Sovereign Bali ini. eja/ama