DAERAH
Sebagai Agen Of Power, Bawaslu Kota Gorontalo Ajak Mahasiswa Lakukan Pengawasan Partisipatif
JARRAKPOS-GORONTALO.COM – Mahasiswa merupakan agent of power dalam penyelenggaraan pemilu. Hal ini diungkapkan oleh Devisi Hukum, Pecegahan, Partisipasi dan Hubungan Masyarakat Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Gorontalo, Patahilla saat memberikan sambutan dalam kegiatan Sosialisasi Pengawasan Partisipatif kepada Mahasiswa.
Kegiatan yang di laksanakan di Hotel Damhil, Kota Gorontalo, Kamis (15/6/2023), menghadirkan perwakilan mahasiswa yang berada di semua kampus se-Kota Gorontalo dengan mengangkat tema Mahasiswa Sebagai Agent Of Power dalam Mewujudkan Pemilu 2024 Berkualitas dan Bersih dari Politik Uang.
Dikatakan Patahilla bahwa, untuk menjaga marwah demokrasi, mahasiswa harus terlibat aktif dan jangan hanya berdiam diri serta acuh tak acuh terhadap kontestasi pemilu yang ada di Indonesia.
“Jadilah kalian (baca:mahasiswa) sebagai agent of power, dengan membawa gagasan untuk disalurkan kepada pemangku kepentingan. Selain itu juga, dalam kaitannya dengan pesta demokrasi mari bersama-sama memantau dan mengawasi proses pemilu bisa berjalan dengan baik dan berintegritas,” tuturnya.
Menjadi agent of power, lanjut Patahilla, kontrol dan mengawasi pemerintahan juga sebagai bentuk partisipasi mahasiswa menciptakan pemerintahan yang bersih dengan bisa menekan Gerakan politik uang yang merusak tatanan demokrasi di Indonesia.
“Kami yakin mahasiswa bisa berpartisipasi dalam melakukan pendidikan dan pemahaman kepada masyarakat terutama dalam dunia kampus, bahwa politik uang itu berbahaya, baik bagi masa depan demokrasi maupun dalam melahirkan pemimpin bangsa Indonesia,” harapnya.
Senada, Anggota Bawaslu Provinsi Gorontalo, Ahmad Abdullah juga menyampaikan, agar mahasiswa kedepan dapat mengambil peran dalam memajukan demokrasi di Indonesia, baik menjadi bagian dari partai politik/peserta pemilu, pemantau pemilu, maupun dapat juga masuk sebagai penyelenggara pemilu.
“Harapan kami kepada teman-teman mahasiswa sebagai agent of power, agent of control, dan juga agent of change bisa memahami system pemilu dengan baik, sekaligus terlibat dalam ruang partisipasi demkorasi, kita harus menjaga integritas, sebab kecurangan akan terjadi apabila kita tidak menjaga integritas,” pesannya.
Ahmad juga menerangkan bahwa gerakan-gerakan mahasiswa sangat diharapkan bagi penyelenggara pemilu, baik gerakan di ruang lingkup kampus, bahkan langsung menyentuh dengan masyarakat umum agar terciptanya penyelenggaraan pemilu yang bersih, jujur, dan adil sesuai dengan aturan perundang-undangan yang berlaku. Selain itu, Ahmad meminta untuk menjadi pemilih yang cerdas dengan memilih pemimpin yang berkualitas.
“Pilihlah pemimpin dengan selektif dengan mengetahui visi dan misi calon pemimpin yang akan kita pilih, agar kita tidak salah memilih pemimpin. Mari mulai dengan mengawaal proses pemilu ini dengan baik,” tandasnya. (*)
You must be logged in to post a comment Login