DAERAH
Sehari Keluar dari Golkar Bali, Wayan Muntra Jadi Ajang Rebutan Partai
Denpasar, JARRAKPOS.com – Sehari setelah I Wayan Muntra, SH., resmi mengirim surat pengunduran diri ke Kantor DPD Partai Golkar Bali, Rabu (2/6/2021), sontak membuat suhu politik di Bali berubah. Banyak yang bertanya-tanya ada apa gerangan di balik mundurnya mantan Ketua DPD Partai Golkar Badung itu secara mendadak. Namun kabar ini nampaknya tidak disia-siakan oleh kader partai non partai berlambang beringin itu, untuk menggaet politisi muda asal Banjar Sawangan, Kuta Selatan, Badung ini. Hal itu, mendadak sontak menjadi ajang rebutan, agar Wayan Muntra mau bergabung di partai lain, diantaranya Partai Demokrat, Nasdem, Gerindra, Hanura, termasuk Perindo dan PSI.
Bahkan, ada selentingan kabarnya PDI Perjuangan sebagai partai pemenang Pemlu, juga tersiar membidik Ketua Ikatan Notaris Indonesia (INI) Bali itu. Padahal sebelum merasa dirinya “diusir” secara halus, Wayan Muntra memilih tetap bertahan hingga diberhentikan sebagai Ketua Bakumham DPD Partai Golkar Bali. “Apa bisa saya ketemu beliau (Wayan Muntra, red). Maunya ajak ke Nasdem lewat loyalisnya. Biar nasdem jadi besar dong. SIre uning wenten suecan Widhi. Nyak ke Nasdem,” kata I Putu Tika Winawan yang kini menjabat Wakil Ketua Bidang Organisasi dan Keanggotaan DPW Partai Nasdem Provinsi Bali, saat menghubungi PancarPOS usai membaca kabar berita Wayan Muntra mundur dari partai berwarna kuning yang sempat lama krisruh akibat dualisme DPP Partai Golkar itu, Rabu (3/6/2021).
Niat yang sama, ternyata juga diutarakan oleh Bendaraha DPD Partai Demokrat Bali, I Made Sada “Dego”. Politisi asal Legian, Kuta, Badung ini, menyampaikan keinginan kuatnya untuk memberikan karpet merah kepada Ketua Lemkari Bali tersebut langsung bergabung ke partai berlambang Mercy tersebut. “Sarankan sama tiang ke Demokrat nggih,” harap Sada Dego sapaan akrab Kelian Banjar Legian Kaja itu, apalagi kalau ia juga sempat mendengar Wayan Muntra juga segera ingin digaet partai berlambang banteng moncong putih dalam lingkaran. Tak hanya partai papan atas, partai pendatang baru pun, juga tidak mau ketinggalan. “Suruh ke Perindo ajah,” ujar I Nyoman Widana, Sekretaris Perindo Bali itu, tak mau kalah dengan partai lainnya.
Di sisi lain, pengurus DPD Partai Gerindra Bali, I Gusti Ketut Puriartha alias Gus Krobo juga berkata sama. Pihaknya juga terang-terangan mengudang Wayan Muntra masuk ke tubuh partai berlambang garuda itu. Apalagi sempat sejumlah gerbong dan loyalis Wayan Muntra yang resmi sudah bergabung dan langsung menduduki posisi penting di internal partai besutan Prabowo Subianto itu. “Ajak ke Gerindra,” pinta Gus Krobo singkat, setelah mengetahui Wayan Muntra yang merasa sering kali dizolimi, sehingga kini memilih secara resmi mengajukan surat pengunduran diri dari Partai Golkar. Seperti diketahui, kabar mengejut dari internal Partai Golkar di Bali, karena mantan Ketua DPD II Golkar Badung, I Wayan Muntra akhirnya mengibarkan bendera putih. Tiga kali disakiti induk partainya, politisi muda kelahiran Sawangan, Desa Adat Peminge, Kuta Selatan, Badung, 23 November 1971 itu masih bisa bertahan.
Bahkan bersedia menjalankan amanat sebagai Ketua Badan Hukum dan Hak Asasi Manusia (Bakum HAM) DPD I Golkar Bali. Namun, cobaan keempat kali ini membuatnya memutuskan untung hengkang dari partai berlambang pohon beringin itu. Nasib Muntra begitu tragis bahkan skenario gelap internal partai memaksanya digusur dari jabatannya dan digantikan Dewa Ayu Putu Sri Wigunawati yang sebelumnya menduduki posisi Wakil Sekretaris Bidang Hukum DPD I Golkar Bali. Sri Wigunawati dikukuhkan oleh Ketua DPD I Golkar Bali, I Nyoman Sugawa Korry sebagai Ketua Bakum HAM DPD I Golkar Bali di sela-sela acara Temu Kader dengan Ketua Umum DPP Golkar Airlangga Hartarto di Hotel Merusaka, Kawasan ITDC Nusa Dua, Kelurahan Benoa, Kecamatan Kuta Selatan, Badung, Minggu (30/5/2021) sore.
“4-0 untuk Golkar Bali. Dalam karier politiknya bersama Golkar, total 4 kali Muntra didzolimi. 4 kali disakiti induk partainya sendiri, Partai Golkar. Pertama, di Plt-kan sebagai Ketua DPD Golkar Badung; Kedua, digagalkan menjadi calon dalam Musda Golkar Badung; Ketiga, digagalkan menjadi Calon Wakil Bupati Badung oleh Partai Golkar; Keempat, digusur sebagai Ketua Bakum HAM DPD I Golkar Bali. Saya sendiri sebenarnya sudah menebak dan cukup paham isi hati Pak Muntra. Terutama terkait isi pemberitaan kemarin yang menegaskan Beliau sudah diganti sebagai Ketua Bakum HAM Golkar Bali. Tidak ada koodirnasi sebelumnya. Kesimpulkannya, Bapak Muntra merasa diusir secara halus,” beber mantan Ketua Sentra Organisasi Karyawan Swadiri (SOKSI) Kabupaten Badung, Wayan Sumantra Karang yang diberi mandat khusus membawa surat pengunduran diri Muntra ke Sekretariat DPD 1 Golkar Bali, Rabu (2/6/2021) siang. tra/tim/JP
You must be logged in to post a comment Login