NEWS
Sepakat Berdamai, Ismaya dan Togar Tuntaskan Kisruh Taksi Online di Bandara

Pada kesempatan tersebut Ketua BTB, I Nyoman Suwendra dihadapan pengurus taksi online juga menegaskan kedatangan mereka untuk meminta penangguhan dua anggotanya yang ditahan. Ia juga menegaskan kasus ini sudah mengusik para anggotanya yang sudah mencari nafkah puluhan tahun di kawasan Bandara I Gusti Ngurah Rai, dimana jauh hari sebelumnya tidak ada masalah seperti saat ini. Ia juga mengajak para sopir taksi online, agar bekerja memakai rasa karena hidup di Bali mahal (tanggung jawab sebagai orang Bali). Ia mengajak semua pihak saling memahami aturan dan menghargai tuan rumah, jangan sampai ada sopir taci berpenampilan tidak baik bahkan tidak mampu ikut mempromosikan Bali terlebih informasi yang diberikan salah karena hanya berorientasi dapat kerja saja. “Mari kerja pakai rasa, karena hidup di Bali mahal. Kalau kerja pakai ego kita akan terus berantem. Kalau ada temen-temen sudah ada nangkring di hotel mohon dihargai. Sebelum online ada kami di konvensional sudah ada jauh hari untuk mempromosikan pariwisata Bali,” jelas pria yang akrab disapa Jero John ini.
Baca juga : Ancam Gugat Gubernur Koster, Jayamahe Menolak Keras Rencana Penutupan Taksi Online
Dalam kesempatan tersebut, Pengacara Taksi Online, Togar Situmorang mengatakan cukup lama menunggu sahabatnya Ismaya mendatangi dirinya. Menurutnya sejak awal semestinya pengurus BTB mendatangi Ismaya sebagai penasehat organisasi mereka, bukan malah meminta bantuan atau memberikan kesempatan kepada tokoh lain yang terbukti tidak menyelesaikan permasalahan. Dengan adanya upaya perdamaian yang dimediasi Ismaya ini, ia berharap pihak taksi online sebagai pelapor segera membantu agar tersangka yang sudah di P21 tidak ada hukum yang berlanjut, sehingga ada semacam hukuman percobaan. Sebagai pihak penasehat hukum Taksi online ia menegaskan akan membantu dengan maksimal tanpa syarat dari kedua belah pihak. Ke depan ia juga berharap pemerintah bisa menjembatani dua kepentingan ini dengan mewakili masyarakat Bali secara keseluruhan melalui regukasi dan aturan yang jelas. “Karena masalah ini clear melalui fasilitas Ismaya kita harapkan penyelesaian kasus secara kekeluargaan bisa diselesaikan. Ke depan tidak ada lagi kasus saling lapor,” tutup Togar. eja/ama
You must be logged in to post a comment Login