EKONOMI
Serapan Produk Lokal Bagi Industri Pariwisata di Bali Belum Optimal
Badung, JARRAKPOS.com – Serapan produk lokal di industri pariwisata dinilai belum maksimal, sehingga harus disikapi pemerintah melalui instansi terkait dan asosiasi di sektor pariwisata untuk memperbanyak kegiatan untuk menciotakan kontak bisnis. Peraturan Gubernur Bali No.99 tahun 2018 tentang pemasaran dan pemamfaatan produk pertanian, perikanan dan industri lokal Bali dinilai banyak praktisi pariwisata sangat menguntungkan sektor ekonomi secara menyeluruh.
Hanya saja masih butuh keseriusan pemerintah daerah untuk menggarap potensi ini harus lebih nyata dan gigih lagi. Mengingat belum adanya implementasi yang lebih jelas di lapangan. “Implementasi Perda ini harus didukung komunikasi lebih lanjut dan intens. Perda kalau tidak diiringi dengan pengawasan bagaimana bisa tahu kebutuhan,” ungkap praktisi pariwisata di kawasan Kuta, I Nyoman Graha Wicaksana, B.Com.,MM., ditemui di Kuta, Kamis (20/6/2019) malam.
Baca juga : Gaerahkan Industri Produk Lokal, Ny Suastini Koster Kunjungi Perajin Tenun Sidemen
Nyoman Graha menegaskan selama ini bisa dipastikan pemerintah tidak mencatat secara rinci berapa kebutuhan industri pariwisata di Bali. Mekanisme pasar yang ada telah membuat jaringan bisnis lintas daerah bahkan lintas provinsi untuk pemenuhan kebutuhan sektor ini. Disinilah menurutnya pemerintah harus lebih banyak hadir menggandeng stake holder pariwisata dan asosiasi terkait lainnya untuk mengamankan kebijakan pemerintah dalam melindungi produksi lokal masyarakat Bali.
Selama ini sosialisasi cukup berkualitas dilakukan di level atas namun di daerah yang menyasar langsung pada industri pariwisata masih dinilai kurang bahkan di beberapa kawasan pariwisata bahkan belum terjamah. Disinilah diharapkan pemerintah daerah bisa hadir untuk mengetahui apa yang dibutuhkan industri pariwisata dan memberitahu apa saja potensi produk lokal yang bisa disiapkan sesuai standar yang dibutuhkan.
Baca juga : Harga Jeruk Anjlok di Bali, Petani Belum Tentu Merugi
Mantan Ketua LPM Kuta ini juga menegaskan pemerintah dari level provinsi dan kabupaten/kota di Bali harus mampu bersinergi dengan baik serta menjalin komunikasi dengan asosiasi untuk memediasi industri dengan pelaku usaha lokal Bali. Ditegaskannya rendahnya serapan produk lokal di industri pariwisata karena belum adanya singkronisasi serta pemahaman dari produsen terkait pentingnya menjaga kualitas dan kuantitas produksi.
“Kita di industri pariwisata atau hotel saya rasa pengusaha lokal bisa memenuhi serapan itu selama kualitas, profesionalitas dan ketepan waktu dan sesuai dengan permintaan yang harus diutamakan,” jelasnya, lanjut menekankan pentingnya menjaga mutu produksi yang memenuhi standar. “Pengusaha lokal harus berdikari, biar tidak jadi penontan. Peran pemerintah juga untuk memberikan pelatihan agar kontinuitas serta packaging sesuai harapan dan terjalin komunikasi dua arah,” tandas Ketua PAC PDI Perjuangan Kecamatan Kuta ini. eja/ama
You must be logged in to post a comment Login