Connect with us

    PARIWISATA

    Sidak Gabungan Satpol PP Bocor, Toko Shopping Tiongkok Diduga Bodong Mendadak Tutup

    Published

    on

    [socialpoll id=”2522805″]


    Badung, JARRAKPOS.com – Satpol PP Bali berkoordinasi dengan Satpol PP Badung langsung bertindak cepat dengan menggelar sidak gabungan yang menyasar toko-toko shopping milik oknum Tiongkok yang diduga beroperasi tanpa ijin alias bodong di wilayah Badung, Rabu (24/10).

    Sidak gabungan itu untuk menertibkan ijin toko-toko shopping tanpa ijin yang ditenggarai bodong yang makin meresahkan pelaku pariwisata Bali karena dinilai merusak citra Pulau dewata dengan harga pasaran yang dijual murah. Oleh karena, paket wisata Tiongkok ke Bali dijual murah hingga mencapai Rp600 ribu per orang. Sayangnya, karena ditenggarai bocor, sidak gabungan tidak berjalan maksimal, sehingga tidak bisa berjalan maksimal alias gagal menertibkan sejumlah toko shoping tanpa ijin tersebut. “Karena itu, pengusaha-pengusaha bersangkutan akan dipanggil dan ditanyakan kelengkapan ijin operasi yang dimiliki pada Senin mendatang,” kata Kepala Satpol PP Bali I Made Sukadana didampingi Kepala Bidang Trantib Satpol PP Provinsi Bali, Dewa Nyoman Rai Dharmadi, Kasi Operasional dan Pengendalian I Putu Sukadana, SE. M.Si usai melakukan sidak gabungan dalam penindakan toko shopping Tiongkok bodong maupun Biro Perjalanan Wisata (BPW) bersama Satpol PP Badung.

    Kepala Satpol PP Bali I Made Sukadana (tengah) didampingi Kepala Bidang Trantib Satpol PP Provinsi Bali, Dewa Nyoman Rai Dharmadi (kanan) di depan salah satu toko shopping Tiongkok yang mendadak ditutup.

    Pada kesempatan itu melibatkan lembaga dan institusi yang membidangi yakni Kementrian Perdagangan RI, Dinas Pariwisata Bali, Dinas Perdagangan dan Perindustrian Bali, Kantor Imigrasi Kelas I Denpasar, Satpol PP Badung, Tim Penegakkan (Korwas Polda Bali), Tim Operasi Gabungan Satpol PP Bali. Karena operasi diduga bocor, maka pihaknya akan menutup praktek toko shopping jika benar terbukti tidak mengantongi ijin. Untuk itu, pihaknya akan terus melakukan penindakan dan sidak pada toko lainnya. Sementara ini, pihaknya baru bisa menindak empat toko shopping, yakni Empress Jewellery, Kalimanta, Onbase, Lisa Gamstone. Setelah dilakukan penyidakan barang-barang yang dijual memang tidak nampak barang lokal. Namun sebaliknya barang-barang yang dijual semuanya dari Tiongkok. Nampak kemasannya menggunakan bahasa Mandarin. Selain itu, tenaga kerjanya juga kebanyakan orang asing yang tidak dilengkapi dengan identitas diri.

    Ik-9/10/2018

    Pihaknya juga sangat menyayangkan sidak gabungan pertama ditenggarai sudah bocor, sehingga dua toko shopping didatangi sudah tertutup saat didatangi petugas, yakni toko shopping di Onbase dan Lisa Gamstone. Disamping Dinas Tenaga Kerja dan ESDM tidak ikut, padahal mereka memiliki tugas pengawasan tenaga asing bersama Imigrasi. Bahkan Satpol PP sempat adu mulut dengan Pengelola Benua Sequer yang merupakan tempat sewa toko shopping Onbase. Akhirnya pihak Pengelola Onbise Sarbin bisa ditemui baru bisa masuk ketokonya. Dalam pengakuannya toko itu belum beroperasi dan dikatakan baru sedang persiapan. Uniknya, pengacara toko bersangkutan sempat melarang semua petugas masuk dengan alasan khawatir barangnya hilang.

    Baca juga :

    Advertisement

    https://jarrakpos.com/2018/10/24/pemerintahan-koster-ace-diuji-wedakarna-desak-tutup-toko-shopping-bodong/

    Setelah adu argument, petugas pun diberikan masuk, sedangkan yang ditemui dalam toko tidak ditemukan barang-barang yang dijual. Hanya nampak rak-rak barang dan ruang demo yang berisi barang panci. Sedangkan yang paling parah lagi, toko shopping Mahkota mendadak berubah menjadi Lisa Gamstone. Aksi perubahan nama itu, masih dapat diamati pada gedungnya, tulisan Mahkota masih nampak meskipun berubah menjadi Lisa Gamstone dengan logonya berbentuk mahkota. Begitu juga, apabila dicari pada google map pun pada Rabu (24/10) lokasi tersebut masih terdata sebagai Mahkota Latex. Ketika datangi petugas, toko tersebut sudah tertutup dan ditemui satpam yang berjaga. Mereka tidak membukakan toko tersebut dengan alasan tidak ada kuncinya.

    Ik.22/9/2018

    Pada kesempatan itu, Kabid Tibum dan Tranmas Satpol PP Kabupaten Badung I Made Astawa didampingi Kasi Penyidik Satpol PP Badung I Wayan Sukanta sempat menjaring 3 orang pramuwisata atau guide liar yang dibuatkan Berita Acara Pemeriksaan (BAP) karena melanggar, 2 orang yang berpakaian tidak sesuai ketentuan dan 6 orang yang lengkap. aya/ama

    Continue Reading
    Advertisement
    Click to comment

    You must be logged in to post a comment Login

    Leave a Reply