Connect with us

    DAERAH

    Sosialisasi Pencegahan Kekerasan Terhadap Anak Bagi Para Kepala Sekolah SMP Negeri di Indramayu.

    Published

    on

    INDRAMAYU JarrakPost.Com- Dalam rangka mengurangi tindakan Kekerasan Terhadap AnaK dan memasuki ajaran baru disekolah dasar dan Menengah Pertama di Indramayu serta menyamakan persepsi tentang pentingnya perlindungan anak disekolah. Hal ini akan berdampak menciptakan rasa aman dalam dunia pendidikan, serta makin marak, beragamnya bentuk kekerasan anak di dunia pendidikan.

    Bertempat di SMPN Unggulan Sindang Indramayu Rabu (10/07/24) bidang PHP PKA dinas Disdalduk P3A Indramayu bekerja sama dengan Disdikbud serta Polres Indramayu mengadakan Sosialisasi Pencegahan Kekerasan Terhadap Anak bagi Kepala Sekolah SMP se Indramayu. Hadir pada acara tersebut Kabid SMP Disdikbud Hj.Eti Herawati, Kabid PHP PKA Hj.Cicih Sukarsih , dengan Narasumber dari Polres Indramayu AKP Ningsih dan Bripka Tresna Moris SH.

    Dalam keterangannya Kabid Bimas Polres Indramayu AKP Ningsih ” kekerasan terhadap anak di sekolah tidak bisa di biarkan, pantau terus Bully dan perundungan yang terjadi disekolah yang terus meningkat dengan korban dan pelakunya para siswa itu sendiri, kita harus dapat memutus rantai bully di sekolah” paparnya.

    Kita harus mengetahui ciri-ciri korban bully disekolah, lakukan sosialisasi dan pendidikan moral yang berkesinambungan, mari kita bersama sama ciptakan kabupaten layak anak. Tekan Investasi dalam infrastruktur di sekolah, mengadakan kerjasama dengan semua unsur, lakukan sosialisasi kekerasan terhadap anak, berani melaporkan terhadap perilaku kekerasan terhadap anak” ungkap Ningsih.

    Advertisement

    Sementara itu Kabid SMP Disdikbud Indramayu Hj.Eti Herawati saat ditemui disela-sela acara “Ini kegiataan edukasi yang sangat bagus sekali yang diselenggarakan oleh DP3A, Jadi Disdikbud hanya nenyediakan peserta yang terdiri dari 90 orang kepala sekolah negeri, semoga kekerasan didunia pendidikan terutama di sekolah dapat menurun angkanya bahkan bila perlu harus dihilangkan” ungkap Hj.Eti.

    Ada 3 besar dosa pendidikan yaitu : Pelecehan Seksual, Bully/Perundungan dan Intoleransi, diharapkan para kepala sekolah sebagai garda terdepan bisa lebih mengoptimalkan dari hasil sosialisasi ini untuk sedini mungkin mengawasi anak didiknya agar jangan melakukan kekerasan dan bully terhadap temannya, karena hal ini sudah diatur dalam Perbub,dan Permendikbud yang mengaturTPPKS ini” pungkasnya.

    Mungkin kegiatan ini juga bisa di laksanakan kepada kepala sekolah SMP Swasta yang ada di Indramayu, Kabid Juga merasa tertantang dan menarik saat dijadikan salah seorang narasumber pada kegiatan ini, sehingga dirinya tahu banyak sekali kejadian-kejadian kekerasan anak di dunia pendidikan yang bisa terungkap oleh Polres Indramayu” lanjut Kabid Eti menutup wawancaranya.

    Kabid PHP PKA Hj Cicih Suwarsih dalam keterangannya ” kegiatan ini diselenggarakan agar kekerasan terhadap anak ini bisa dideteksi sedini mungkin, selain itu pula agar angka kriminal kekerasan terhadap anak ini bisa diturunkan, kita semua tidak bisa tinggal diam apalagi dengan perkembangan teknologi dewasa ini, seorang anak dapat dengan mudah mengakses prilaku yang tidak seharusnya di lihat di HP kemudian anak tiru dalam kesehariaannya” tegasnya.

    Advertisement

    Sekarang ini banyak kasus kekerasan terhadap ini datang dilingkungan pendidikan terutama bully dan perundungan, hal ini kalau dibiarkan akan berdampak pada perkembangan phisilogis anak tersebut sehingga nanti akan berlaku terus menerus dan sulit dihilangkan, oleh karena itu DP3A mengadakan sosialisasi kekerasan terhadap anak kepada kepala sekolah SMP negeri yang ada di Indramayu dengan narasumber baik dari Polres Indramayu maupun Disdikbud itu sendiri” lanjut Kabid Cicih.

    Semoga kegiatan ini dapat menggugah para kepala sekolah untuk memberikan pemahaman kepada para guru dan siswa tentang bahaya melakukan kekersan terhadap anak, bully dan perundungan, diharapkan para kepala sekolah juga lebih peka mengawasi prilaku guru dan siswanya karena bukan tidak mungkin pelaku utamanya dari guru dan siswa itu sendiri. ******(Gus Wahyu Ratusan)******

    Continue Reading
    Advertisement
    Click to comment

    You must be logged in to post a comment Login

    Leave a Reply