NEWS
STIKOM Ancam Tempuh Jalur Hukum, Hoaks “Masyarakat Bali vs STIKOM Bali Scorenya 4:0” Kembali Menyebar
Denpasar, JARRAKPOS.com – ITB STIKOM Bali memberikan klarifikasi dan pernyataan sikap terkait Hoaks “Masyarakat Bali vs STIKOM Bali” yang kembali tersebar di media sosial akhir-akhir ini bertempat di Kubu Kopi, Renon, Selasa (3/12/2019). Rektor ITB STIKOM Bali Dr. Dadang Hermawan menegaskan apa yang beredar di media sosial tersebut adalah tidak benar dan menegaskan hoaks tersebut sengaja di “daur ulang” pihak-pihak yang ingin membuat suasana tidak kondusif. “Sebenarnya hoaks yang beredar merupakan pengulangan apa yang terjadi di tahun 2015,” kata Dadang menegaskan persoalan tersebut sebelumnya sudah di klarifikasi dan tuntas.
Ketua Yayasan Widya Dharma Shanti, Drs. Ida Bagus Dharmadiakda dalam kesempatan tersebut mengatakan sangat marah dan geram hoaks kembali mendera ITB Stikom Bali. Kali ini ia bahkan mengancam akan mengambil jalur hukum untuk mengungkap motif dan dalang penyebaran informasi bohong tersebut. “Pohon makin tinggi makin keras diterpa angin itu kami sadari. Tapi karena ini sudah menyangkut masalah Sara dan kehormatan baik pribadi maupun lembaga maka kami harus tegas dan secara lugas menyelesaikan masalah ini. Tidak ada lagi sabar-sabar dan sebagainya, kami terus terang saja tidak sabar lagi dan harus mengambil sikap tentang hal ini,” ujarnya geram.
Baca juga : STIKOM Bali Grup Fokus Bangun SDM 4.0
Sementara itu, Wakil Ketua Yayasan Widya Dharma Shanti Denpasar, Marlowe Bandem menyampaikan hasil penelusuran Tim Forensik digital ITB STIKOM Bali bahwa Hoaks “Masyarakat Bali vs STIKOM Bali” bersumber dari sebuah postingan lama (tertanggal 28 November 2015) di Facebook yang bertajuk “Masyarakat Bali vs STIKOM Bali Scorenya 4:0” yang dibagikan kembali oleh sebuah akun pada Jumat, 29 November 2019 pada pukul 12:11 PM. Selanjutnya postingan tersebut juga dibagikan oleh setidaknya 18 akun Facebook sepanjang tanggal 29 November sampai 1 Desember 2019. Bahkan satu akun membagi ulang postingan lama tersebut sebanyak dua kali. Selain itu ada postingan yang dibagikan secara khusus ke berbagai grup Facebook dan WhatsApp yang berkaitan dengan komunitas atau ikatan kekeluargaan Semeton Bali.
Pendiri sekaligus Pembina Yayasan Widya Dharma Shanti Denpasar, Prof Bandem dalam kesempatan tersebut juga menyampaikan agar seluruh keluarga besar civitas ITB STIKOM BALI, termasuk para alumni positif menyikapi hal tersebut. Sehingga mengajak seluruhnya untuk terus menunjukkan kualitas diri sebagai insan akademis yang menghargai toleransi serta setia kepada Pancasila dan NKRI. Mengakhiri klarifikasi dan pernyataan sikap Rektor ITB STIKOM Bali Dr. Dadang Hermawan kembali menegaskan plat nomer cantik kendaraan operasional di kampusnya tidak ada kaitannya dengan gerakan radikalisme. Bahkan keberadaan beberapa plat kendaraan yang dimaksud sudah dilakukan rubah nomer dan satu menunggu masa pajak lima tahun berakhir. eja/ama