POLITIK
Sudirta Ajak Rakyat Dukung Lima Program Prioritas Jokowi-Ma’ruf
Denpasar, JARRAKPOS.com – Anggota DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan, I Wayan Sudirta, SH mengungkap sejumlah poin wacana program prioritas Presiden RI, Ir Joko Widodo, pasca kembali dilantik, Minggu (20/10/2019) untuk mewujudkan mimpi bersama agar Indonesia lepas dari jebakan pendapatan kelas menengah dinilai sebagai sebuah cita-cita logis. Bahkan tak hanya menilai logis, dengan lima program prioritas yang disampaikan Presiden Jokowi dalam pidatonya usai pelantikan Presiden dan Wakil Presiden Jokowi-Ma’ruf, pada Sidang Paripurna MPR RI, anggota DPR RI newcomer dari daerah pemilihan (Dapil) Bali ini, juga menilai jika wacana yang disampaikan presiden itu menunjukkan bahwa Jokowi paham dan selaras dengan ajaran Proklamator RI Bung Karno.
Disebutkan mantan anggota DPD RI ini, lima poin besar dalam pidato presiden itu, yakni pertama pembangunan SDM; kedua melanjutkan pembangunan infrastruktur; menyederhanakan kendala regulasi; penyederhanaan birokrasi secara besar-besaran untuk mendorong investasi; dan kelima transformasi ekonomi. Dari lima poin program prioritas, pengacara senior asal Bali ini fokus menyoroti pembangunan SDM. Kata Sudirta, langkah Jokowi untuk memperkuat pembangunan SDM dinilai sangat tepat. Menurutnya, jika pemerintahan ini ingin bekerja secara mendasar dan berjangka panjang, maka harus memprioritaskan SDM. “Pembangunan SDM itu ada dua, yakni pendidikan dan gizi. Sistem pendidikan harus mendasar dan bermuara pada kejujuran, disiplin dan kerja keras. Karakter inilah yang harus ditanamkan sejak pendidikan dasar hingga pendidikan tinggi. Tapi sebelum sampai pada system pendidikan, maka juga perlu dipersiapkan gizi,”tegas politisi asal Desa Pidpid, Abang, Karangasem ini.
Baca juga : Sudirta Jadikan Lobi Perekat Kebangsaan, Pasca Terpilih Aklamasi Sebagai Ketua Alumni Lemhanas
Ketersediaan gizi itu yakni tersedianya gizi bagi ibu hamil dan anak-anak sekolah. “Dan Bung Karno dulu melakukan ini. Jika bangsa-bangsa lain yang kini maju menanamkan dua dari tiga kriteria seperti Jepang, Korea dan China yang menanamkan pembangunan karakter SDM berdasar pada disiplin dan kerja keras. Denmark, Malaysia dan Philipina yang pembangunan karakternya berdasarkan kejujuran dan kedisiplinan. Maka Bung Karnodulu menamkan pembangunan mental dan character building,” tegasnya. Sehingga lanjut Sudirta, dengan pembangunan karakter, bangsa Indonesia akan mampu mengejar “ketertinggalan”, karena selama ini, prioritas pembangunan bukan terfokus pada pembangunan SDM melainkan lebih pada sumber daya alam (SDA). “Padahal jika prioritasnya sumber daya alam, maka ini akan habis karena SDA terbatas. Nah yang saya lihat Presiden Jokowi memahami betul ajaran Bung Karno, bahwa bangsa ini harus berdasar pada tiga hal itu yakni kejujuran, disiplin, dan kerja keras yang selama ini sempat dilupakan,” imbuh mantan Anggota DPD RI Perwakilan Bali dua periode ini.
Menurut Sudirta, jika berkaca pada ajaran Bung Karno, Presiden RI pertama itu pernah menyekolahkan dan menyeleksi putra-putri terbaik bangsa. “Tujuannya ketika itu, yakni agar putra-putri terbaik bangsa ini bisa menghadapi investor dan melindungi kepentingan bangsa.,” tandasnya. Untuk itu, dengan wacana pembangunan SDM yang berdasar pada ajaran Bung Karno, Sudirta mengajak kepada seluruh rakyat untuk mendukung pemerintah Jokowi. Pasalnya dengan dukungan kuat rakyat Indonesia, maka ia optimistis program prioritas yang disampaikan Jokowi bisa benar-benar terwujud untuk mewujudkan Indonesia menjadi Negara maju di 2045. “Dengan demikian dana pendidikan nantinya tidak hanya dibagi-bagi ke sejumlah departemen (17 departemen), melainkan dana pendidikan bisa difokuskan pada masalah kesejahteraan dan nasib guru, rekrutmen guru dan tenaga pengajar, dana riset serta beasiswa. Intinya bahwa kunci sebuah keunggulan bangsa yang berjangka panjang adalah ada pada SDM,” jelas Sudirta. tim/ama