POLITIK
Sudirta Terus Sumbang Beras dan Masker
Tabanan, JARRAKPOS.com – Anggota Komisi III DPR RI Fraksi PDI Perjuangan, I Wayan Sudirta, SH., tak henti menyumbang beras dan masker melalui tokoh masyarakat, pengurus PDI Perjuangan maupun melalui Satgas Covid Desa Adat ataupun Rumah Sakit. Minggu (17/5/2020), Sudirta yang juga Wakil Ketua DPD PDIP Bali menyerahkan total 277 bungkus beras dan 1.700 masker diserahkan untuk Desa Munduk Temu, Tabanan dan daerah Badung melalui Wayan Sukayasa seorang Relawan Wayan Sudirta untuk Desa Jagapati, Badung, Nyoman Raka Putu Pengurus Ranting PDIP Banjar Taman, Abiansemal, Badung dan Made Rai Wirata, Ketua Ranting PDI Perjuangan Desa Gulingan, Mengwi, Badung, diserahkan di Gudang Beras Jalan Cargo Denpasar.
Sebelumnya, Sudirta sudah membagikan total 1,88 ton melalui tokoh masyarakat yang duduk di DPRD Kabupaten Badung, DPRD Kabupaten Tabanan, Perbekel Desa Amerta Bhuana Kecamatan Selat, Kabupaten Karangasem. Untuk sumbangan bagi di Desa Gulingan, Sudirta berkesempatan menyerahkan langsung kepada Made Rai Wirata, SH dan Bendesa Adat Gulingan, total 127 bungkus sembako dan 900 masker, disaksikan Pejabat Kepala Desa Gulingan, Sekretaris PAC PDI Perjuangan Kecamatan Mengwi, dibantu Pengurus Anak Ranting PDI Perjuangan Desa Gulingan. ’Penting saya tekankan, sumbangan ini hanyalah melengkapi bantuan pemerintah, sesuai skema peraturan yang sudah disiapkan, yang didukung anggaran negara. Sumbangan saya tentu sangat terbatas, sangat tidak cukup menjangkau seluruh Bali. Kita mengharapkan sumbangan kecil ini bisa disampaikan dengan adil, agar yang paling membutuhkan lah yang bisa menerima lebih dahulu,’’ kata Wayan Sudirta.
Beberapa kali turun ke masyarakat menyampaikan sumbangan berupa beras, masker, atau bentuk lainnya, diakui Putu Wirata Dwikora, Tenaga Ahli Wayan Sudirta dan Made Suka Artha, Pengurus KORdEM Demokrasi Bali, menimbulkan permintaan-permintaan dari masyarakat.
‘’Kami sering terima pertanyaan, kapan menerima bantuan Pak Sudirta, bagaimana kriteria pemberian bantuan?” katanya. Untuk diketahui, jelas Putu Wirata, karena keterbatasan kemampuan, dibuat kriteria berdasarkan data yang dihimpun. Dengan harapan, yang terdata sudah menerima bantuan dari pemerintah maupun donatur lainnya, tidak sampai dobel sementara yang lain yang lebih pantas, tidak memperoleh bantuan.
‘’Untuk nama-nama per orang siapa yang layak menerima, itu diserahkan kepada yang berwenang di lokasi setempat. Bantuan seperti ini hanyalah dukungan moral bagi masyarakat yang tengah menghadapi dampak Covid-19, guna menjaga semangat warga. Dibanding kebutuhan riil mereka, ini tentu jauh, karena dampak virus ini berlangsung beberapa bulan dan tidak tentu berapa lama,’’ imbuh Putu Wirata. tim/ama