POLITIK
Tak Hanya Krama Bali, Habib Luthfi Ikut Dorong Warga Muslim Bali Dukung Ismaya
[socialpoll id=”2540016″]
[socialpoll id=”2540018″]
[socialpoll id=”2540019″]
[socialpoll id=”2540020″]
Denpasar, JARRAKPOS.com – Dua santri utusan Habib Luthfi Bin Yahya akhirnya datang menemui calon DPD RI Dapil Bali Ketut Putra Ismaya Jaya alias KERIS untuk menyampaikan pesan khusus “Habid Sejuta Umat” itu di Denpasar, Kamis (15/3/2019) malam. Kedatangan mereka untuk menyampaikan secara langsung tanggapan Habib Luthfi atas majunya Sekjen Laskar Bali ini menuju DPD RI untuk mewakilkan masyarakat Bali yang di dalamnya juga ada komposisi umat muslim yang akan diwakilkan. Pesan itu disampaikan oleh Bima Moka Jatmika dan Habib Hamid Hadun Al Hadar yang menjelaskan figur baik dan tulus Ismaya ingin nindihin gumi Bali seperti yang diucapkan selama ini, sudah menyentuh hati krama Bali termasuk umat muslim yang berada di Bali, meskipun selama ini terus diserang dengan isu dan rumor miring.
Tokoh muda Muslim, Bima Moka Jatmika merupakan salah satu santri Habib Luthfi yang saat ini dipercaya masyarakat menjadi Ketua Umum Forum Peduli NKRI. Ia mengatakan secara pribadi mendukung penuh KERIS maju ke DPD RI. Ia menuturkan sebelumnya telah menyampaikan titip salam Ismaya berupa rekaman video dan satu baju kaus bertuliskan KERIS langsung kehadapan Habib Luthfi. “Dukungan Abah (Habib Luthfi, red) tidak ada nilai politis. Abah cuma melihat sosok Bli Tut (Ismaya, red) yang mungkin lebelnya dikenal tanda kutib bukan orang baik. Tapi ulama besar ini mengatakan ini orang baik,” paparnya seraya menirukan tanggapan Habib Luthfi yang ia dengar langsung “Ini orang baik, tiga kali beliau bilang ini orang baik, ini orang baik, ini orang baik sayangnya selalu ada orang yang coba menyentuh,” menirukan ucapan gurunya.
Baca juga : Tak Pilih Jalan Pintas, Ismaya Lanjutkan “Politik Dharma” Sambangi Kantong Suara
Dianggap sebagai salah satu anak dalam konteks dakwah, Bima Moka Jatmika dipercaya ulama sejuta umat asal Pekalongan, Jawa Tengah ini mampu dekat dengan KERIS dan merangkul dukungan di kalangan Muslim. Pesan dari Habib Luthfi yang ia dengar langsung bersama Habib Hamid Hadun Al Hadar dinilai sebagai amanah yang harus diteruskan demi kebaikan yang lebih luas di Pulau Bali. Bima Moka Jatmika mengaku mengenal Ismaya berawal dari kasus Ustaz Abdul Somad yang menjadikan mereka sama-sama sebagai pihak terlapor. Berjalannya waktu ternyata kehadiran Habib Luthfi dalam safari dahwah di Bali tanggal 19 Maret 2019 membuat Ismaya semakin dekat dengan warga muslim bahkan dalam kesempatan tersebut satu buah cincin berwarna hijau diberikan sang ulama kepada Ismaya.
Bima Moka Jatmika juga menjelaskan Habib Luthfi adalah sosok yang tidak mudah lupa dengan seseorang yang dinilainya berkarakter baik. Bahkan disetiap kesempatan Ismaya selalu ditanyakan. “Setiap kali ke Abah Luthfi, selalu ditanya bagaimana kabarnya Ismaya, kapan datang. Dan memang sudah ditunggu-tunggu,” jelasnya. Ia bahkan heran banyak umat yang datang sulit untuk bertemu Habib Luthfi namun Ismaya malah dirindu karena dipercaya mampu menyatukan umat di Bali dalam bingkai NKRI. “Apa yang disampaikan Bli Tut secara pribadi ke saya akan mempersatukan yang sudah bersatu, lebih ajeg dari semua umat di Bali. Apa yang disampaikan konsisten dan disampaikan benar adanya. Apa yang disampaikan dari hati. Mengedepankan Islam berdampingan dengan umat lainnya di Bali utamanya dengan umat Hindu sebagai tuan rumah,” ungkapnya.
Baca juga : “KERIS” Maju ke Senayan, Ratusan Sopir Bus se-Bali Kompak Usung Ismaya ke DPD RI
Habib Hamid Hadun Al Hadar dalam kesempatan tersebut juga menegaskan umat Muslim di Bali memerlukan figur yang bisa secara totalitas memberikan kontribusi bagi keragaman kehidupan di Bali. Tidak hanya mampu mewakilkan kepentingan mayoritas namun juga bisa hadir di tengah umat lainnya. Sebagai salah satu murid Habib Luthfi, ia kembali menegaskan apa yang beliau katakan baik pasti baik bagi murid dan umat. Tidak ada arahan mendukung secara langsung, namun ia menegaskan sebagai murid ia cukup menggunakan kaca mata dari seorang guru. “Saya tidak serta-merta percaya tanpa saya lihat sekarang, apa yang beliau (Ismaya, red) sampaikan adalah sebuah kepolosan yang dikemas menjadi sebuah gagasan. Saya rasa insya Allah Bali menjadi lebih baik,” ungkapnya. Habib Hamid juga mengatakan membuka ruang bagi Ismaya untuk hadir di tengah-tengah warga Muslim. “Tidak serta-merta aspirasi disampaikan oleh tokoh Muslim, karena persaudaraan itu bisa dari seiman atau dari dasar kemanusiaan dan bersaudara. Tidak terbatas pada ruang dalam sebuah agama,” tegas pebisnis yang juga membina beberapa pengajian di Bali ini.
Mendengar besarnya dukungan dari tokoh Muslim di Bali yang notabena disampaikan santri dari Habib Luthfi, Ismaya menyampaikan apresiasi yang mendalam. Ia sangat termotifasi untuk mengabdi demi alam dan masyarakat Bali ditengah semakin banyaknya dukungan dari tokoh lintas agama. Ditegaskan, berasal dari keluarga NKRI dengan berbagai agama ada didalamnya, Ismaya terus menguatkan tekad berbuat bagi tanah Bali untuk ikut menjaga tradisi, budaya, adat dan istiadat serta ritual keagamaan didalamnya termasuk menjaga sikap toleransi antar etnis, suku dan agama. Tidak boleh satupun tradisi kebersamaan yang menurut calon anggota DPD RI nomer urut 32 ini dibiarkan musnah dari tanah Bali. “Ketika ada ulama-ulama memberikan dukungan sebagai support (mendukung, red) saya untuk menjadikan NKRI di tanah Bali, tetapi tidak membuat kita menjadi pengungsi di tanah sendiri. Bali pulau yang NKRI dan dunia ada di sini. Berbagai orang ada di Bali, wakil rakyat harus mampu menjadi jembatan,” beber pria yang juga sebagai Jero Mangku Tapakan di Pura Luhur Candi Narmada Tanah Kilap ini. eja/ama
You must be logged in to post a comment Login